29 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Sudah Hampir Setengah Miliar

Komisi Disiplin (Komdis) PSSI kembali mengeluarkan hukuman. Kali ini ada 21 jenis hukuman yang diberikan untuk pelaku-pelaku yang terlibat pelanggaran di Liga 1 dan Liga 2 2018. Dan PSMS, termasuk di antaranya.

Surat sudah diterima PSMS dengan nomor 104/L1/SK/KD-PSSI/VIII/2018 per tanggal 1 Agustus kemarin. Tak tanggung, PSMS didenda Rp255 juta.

Penyebabnya, ulah suporter PSMS saat laga kontra PSM Makassar di Stadion Teladan 23 Juli lalu. Komdis menilai jika PSMS terbukti melanggar pasal 70 lampiran 1 jo. Pasal 41 ayat (1) Kode Disiplin PSSI.

Pada laga itu suporter menyalakan flare dan smoke bomb. Selain itu usai laga bentrok dengan pihak kepolisian dan merusak beberapa item stadion seperti aboard atau papan iklan.

Dalam surat yang diteken Ketua Komdis PSSI, Asep Edwin Firsaus itu juga menegaskan pengulangan terhadap pelanggaran terkait diatas akan berakibat terhadap hukuman yang lebih berat.

Sebelumnya, PSMS didenda pada laga kedua putaran I lawan Bhayangkara dengan Rp30 juta, lalu lawan Persib Rp80 juta, lawan Persipura Rp120 juta dan Rp255 juta lawan PSM. Belum termasuk denda yang diterima perorangan yaitu eks pemain PSMS, Dilshod Sharofetdinov saat PSMS lawan Madura United (8/7) di Stadion Gelora Ratu Pamelingan, Pamekasan, Jawa Timur.

“Sangat kita sayang kan karena nominalnya terlalu besar. Dan kami buat surat banding dan juga keberatan denda yang terlalu tinggi nilainya,” ujar Sekretaris PSMS, Julius Raja, (3/8).

Sejatinya surat banding sudah pernah dikirim manajemen saat didenda sebelumnya lawan Persib Bandung, namun tidak dikabulkan. Namun, King-sapaan akrabnya menegaskan tidak patah arang. “Ya kami tetap kirim semuanya surat banding. Makanya pengurus PSSI bidang komisi disiplinpun jadinya diganti. Karena tidak pernah mau mendengar keluhan dari klub. Dan tidak pernah kami dipanggil untuk memberikan keterangan yang ril yang terjadi. Jadi jangan asal berdasarkan laporannya saja,” tukas King.

Sebelumnya PSMS didenda Rp30 juta saat laga kandang kontra Bhayangkara FC karena lemparan botol air mineral, selanjutnya laga kontra Persib Bandung, PSMS didenda Rp80 juta karena flare. Laga kontra Persipura, denda meningkat menjadi Rp120 juta dengan hukuman yang sama.

Total denda ini membuat PSMS menjadi tim ketiga yang paling banyak kena denda. PSMS berada di bawah Persebaya dengan Rp805 juta dan Arema dengan Rp580 juta. Menurut Bobi pihaknya sudah berupaya untuk meningkatkan keamanan di setiap laga. Termasuk menambah jumlah personil di laga kontra Bali United. Namun tetap saja flare berhasil lolos dan dinyalakan suporter.

Sebelumnya suporter di tribun Utara yang biasanya dihuni PSMS Fans Club (PFC) mengaku akan terus menyalakan flare jika tidak ada perombakan di tubuh manajemen PSMS. Di sisi lain hukuman yang sangat berat diterima striker Persib Bandung, Ezechiel N’Douassel. Sang pemain diskorsing dua pertandingan plus denda Rp 20 juta karena memukul pemain lawan saat Persib melakoni laga tandang ke markas Barito Putera 22 Juli 2018 lalu.

Selain itu hukuman berat juga menimpa Persebaya Surabaya. Tim yang baru saja ditinggalkan pelatihnya tersebut didenda hingga Rp 125 juta karena merusak nilai-nilai sportivitas di laga kontra PSIS Semarang. (don)

Komisi Disiplin (Komdis) PSSI kembali mengeluarkan hukuman. Kali ini ada 21 jenis hukuman yang diberikan untuk pelaku-pelaku yang terlibat pelanggaran di Liga 1 dan Liga 2 2018. Dan PSMS, termasuk di antaranya.

Surat sudah diterima PSMS dengan nomor 104/L1/SK/KD-PSSI/VIII/2018 per tanggal 1 Agustus kemarin. Tak tanggung, PSMS didenda Rp255 juta.

Penyebabnya, ulah suporter PSMS saat laga kontra PSM Makassar di Stadion Teladan 23 Juli lalu. Komdis menilai jika PSMS terbukti melanggar pasal 70 lampiran 1 jo. Pasal 41 ayat (1) Kode Disiplin PSSI.

Pada laga itu suporter menyalakan flare dan smoke bomb. Selain itu usai laga bentrok dengan pihak kepolisian dan merusak beberapa item stadion seperti aboard atau papan iklan.

Dalam surat yang diteken Ketua Komdis PSSI, Asep Edwin Firsaus itu juga menegaskan pengulangan terhadap pelanggaran terkait diatas akan berakibat terhadap hukuman yang lebih berat.

Sebelumnya, PSMS didenda pada laga kedua putaran I lawan Bhayangkara dengan Rp30 juta, lalu lawan Persib Rp80 juta, lawan Persipura Rp120 juta dan Rp255 juta lawan PSM. Belum termasuk denda yang diterima perorangan yaitu eks pemain PSMS, Dilshod Sharofetdinov saat PSMS lawan Madura United (8/7) di Stadion Gelora Ratu Pamelingan, Pamekasan, Jawa Timur.

“Sangat kita sayang kan karena nominalnya terlalu besar. Dan kami buat surat banding dan juga keberatan denda yang terlalu tinggi nilainya,” ujar Sekretaris PSMS, Julius Raja, (3/8).

Sejatinya surat banding sudah pernah dikirim manajemen saat didenda sebelumnya lawan Persib Bandung, namun tidak dikabulkan. Namun, King-sapaan akrabnya menegaskan tidak patah arang. “Ya kami tetap kirim semuanya surat banding. Makanya pengurus PSSI bidang komisi disiplinpun jadinya diganti. Karena tidak pernah mau mendengar keluhan dari klub. Dan tidak pernah kami dipanggil untuk memberikan keterangan yang ril yang terjadi. Jadi jangan asal berdasarkan laporannya saja,” tukas King.

Sebelumnya PSMS didenda Rp30 juta saat laga kandang kontra Bhayangkara FC karena lemparan botol air mineral, selanjutnya laga kontra Persib Bandung, PSMS didenda Rp80 juta karena flare. Laga kontra Persipura, denda meningkat menjadi Rp120 juta dengan hukuman yang sama.

Total denda ini membuat PSMS menjadi tim ketiga yang paling banyak kena denda. PSMS berada di bawah Persebaya dengan Rp805 juta dan Arema dengan Rp580 juta. Menurut Bobi pihaknya sudah berupaya untuk meningkatkan keamanan di setiap laga. Termasuk menambah jumlah personil di laga kontra Bali United. Namun tetap saja flare berhasil lolos dan dinyalakan suporter.

Sebelumnya suporter di tribun Utara yang biasanya dihuni PSMS Fans Club (PFC) mengaku akan terus menyalakan flare jika tidak ada perombakan di tubuh manajemen PSMS. Di sisi lain hukuman yang sangat berat diterima striker Persib Bandung, Ezechiel N’Douassel. Sang pemain diskorsing dua pertandingan plus denda Rp 20 juta karena memukul pemain lawan saat Persib melakoni laga tandang ke markas Barito Putera 22 Juli 2018 lalu.

Selain itu hukuman berat juga menimpa Persebaya Surabaya. Tim yang baru saja ditinggalkan pelatihnya tersebut didenda hingga Rp 125 juta karena merusak nilai-nilai sportivitas di laga kontra PSIS Semarang. (don)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/