SUMUTPOS.CO – ITALIA memang gagal memetik poin penuh usai diimbangi Bulgaria dengan skor 1-1 dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2022 Grup C di Artemio Franchi, Jumat (3/9) dini hari WIB. Meski demikian, Italia menorehkan catatan spesial.
Selain masih memuncaki klasemen Grup C dengan 10 poin dari empat pertandingan, Italia mencatatkan 35 pertandingan tidak tersentuh kekalahan secara beruntun. Dilansir Squawka dan Football Italia, Gli Azzurri pun menyamai rekor yang dipegang Brasil dan Spanyol.
Brasil jadi tim pertama yang melewati 35 pertandingan tanpa terkalahkan. Selecao mencatatkannya pada 1993-1996. Sementara Spanyol tak terkalahkan sepanjang 35 laga pada 2007-2009.
Italia memulai rangkaian tak terkalahkan sejak Oktober 2018. Dalam perjalanannya, Italia kemudian jadi juara Euro 2020 yang digelar pada Juli 2021 lalu. Kini, anak asuh Roberto Mancini ini berpeluang memecahkan rekor tersebut, jika sukses menang atau seri saat bertandang ke Stadion Jakob Park, menghadapi tuan rumah Swiss, Senin (6/9) dini hari pukul 01.45 WIB.
Bintang muda Italia, Federico Chiesa bertekad untuk tetap fokus pada pertandingan ini dalam meraih kemenangan. Satu golnya saat melawan Bulgaria belum cukup membawa Azzurri menang. “Saya senang dengan gol itu, tetapi kami seharusnya menang dan kami tidak melakukannya. Sekarang kami harus pergi ke Swiss dan bermain seperti yang kami tahu,” kata Chiesa dikutip dari Rai Sport, Jumat, (3/9).
Dia menegaskan, akan lebih baik membawa pulang tiga poin saat melawan Bulgaria. Namun hasilnya hanya imbang. “Kami ingin menang dan kami harus fokus pada pertandingan berikutnya sekarang. Kami memainkan sepakbola yang bagus dan kami memiliki ide-ide hebat, kami telah membuktikannya,” lanjutnya.
Sementara, tuan rumah Swiss dipastikan tak diperkuat Granit Xhaka. Ia dipastikan tidak bisa bermain untuk Swiss saat melawan Italia, setelah dinyatakan positif Covid-19 sebelum berlaga di pertandingan persahabatan kontra Yunani di Basel, Swiss, Kamis (2/9). Dikutip dari Sky Sports, Xhaka didiagnosa terpapar Covid-19 pada Rabu (1/9) pagi setelah bergejala.
Selanjutnya, seorang staf dari Timnas Swiss juga melakukan karantina, tapi tidak tindakan lebih lanjut karena tidak satu pun yang melakukan kontak erat dengan gelandang Arsenal tersebut.(bbs)