25.6 C
Medan
Sunday, May 5, 2024

Hendra Setiawan Mundur dari Pelatnas

Hendra Setiawan (kanan) dan Mohammad Ahsan. Foto: AFP

JAKARTA, SUMUTPOS.CO  – Hendra Setiawan memutuskan untuk meninggalkan Pelatnas PBSI. Pebulutangkis spesialis ganda putra itu berencana untuk berkarier sebagai pebulutangkis profesional.

Hendra, 32 tahun, akan resmi mundur dari pelatnas Cipayung mulai 1 Desember 2016 mendatang. Dia masih punya dua turnamen terakhir sebagai pemain pelatnas, yaitu China Terbuka dan Hong Kong Terbuka. Di dua turnamen itu, dia berpasangan dengan Berry Angriawan.

“Sudah waktunya bagi saya untuk berkarier di dunia bulutangkis profesional. Saya berharap pada adik-adik saya di pelatnas untuk bisa berlatih lebih baik lagi supaya regenerasi di sektor ganda putra bisa berjalan dengan maksimal dan banyak pemain-pemain muda kita berprestasi lebih baik lagi ke depannya,” kata Hendra kepada badmintonindonesia.org.

Hendra sebelumnya sempat keluar masuk pelatnas. Dia pertama kali bergabung pada tahun 2002, berpasangan dengan Markis Kido. Kemudian setelah sempat keluar pelatnas pada tahun 2009, Hendra kembali dipinang pelatnas pada tahun 2012 untuk berpasangan dengan Mohammad Ahsan.

“Selama berpasangan dengan Ahsan saya cukup puas. Saya bisa dapat gelar juara di turnamen All England, Asian Games, juara dunia dua kali, cuma mungkin pas Olimpiade yang gagal. Not bad lah buat saya,” ujar Hendra.

“Apalagi saat awal berpasangan dengan Ahsan, saya nggak nyangka juga bakal bisa sebanyak itu pencapaiannya. Tapi, memang dari awal sudah ada keyakinan untuk bisa tampil bagus dengan Ahsan. Awalnya saya mengira butuh waktu berapa lama dulu untuk penyesuaian, tapi ternyata nggak lama, sudah langsung juara superseries, juara dunia, dan lainnya,” ujar ayah dua anak itu.

Hendra merupakan pemain bulutangkis Indonesia dengan gelar individu terlengkap. Ia sudah pernah menyabet tiga gelar juara dunia, dua kali juara Asian Games, dan meraih emas Olimpiade pada tahun 2008 di Beijing bersama Markis Kido.

Hendra belum memutuskan dengan siapa akan berpasangan setelah keluar dari pelatnas. Namun, dia memastikan masih akan terjun di lapangan secara profesional hingga dua tahun mendatang.

“Kemungkinan main profesional, tapi belum tahu pasti ke depannya seperti apa. Mungkin nanti dipikirkan setelah Hong Kong Open. Pengennya masih main di superseries dan lainnya,” kata Hendra.

“Untuk pasangan berikutnya, saya masih mau lihat dulu. Ada beberapa kandidat pemain yang bisa menjadi partner saya dan juga ada kemungkinan saya berpartner dengan pemain luar,” imbuhnya.

Hendra mengaku sudah memikirkan masak-masak mengenai keputusannya ini. Dia pun sudah berdiskusi dengan keluarga, pelatih, hingga mantan pasangannya, Mohammad Ahsan.

“Keluarga mendukung, mereka mendukung apa yang terbaik buat saya. Pelatih juga mendukung keputusan saya. Kalau seandainya masih dipanggil untuk pertandingan beregu atau saya masih dibutuhkan, saya bersedia untuk membantu. Sama Ahsan juga sudah sempat ngobrol. Kalau dia ‘kan masih panjang lah. Secara usia juga masih bisa untuk mengejar prestasi lain,” ungkap atlet kelahiran 25 Agustus 1984 ini.

Setelah dia keluar dari pelatnas, Hendra berharap para juniornya bisa mengikuti jejaknya dalam mencetak prestasi yang membanggakan. Ia juga menyampaikan pesan kepada atlet ganda putra lainnya yang masih bernaung di pelatnas.

“Sebenarnya simple saja. Mereka di sini sudah enak, sudah diurusin. Jadi tinggal fokus, latihan yang benar, dan disiplin waktu. Saatnya latihan ya latihan, jam istirahat ya harus istirahat,” ujar Hendra.

Hendra Setiawan (kanan) dan Mohammad Ahsan. Foto: AFP

JAKARTA, SUMUTPOS.CO  – Hendra Setiawan memutuskan untuk meninggalkan Pelatnas PBSI. Pebulutangkis spesialis ganda putra itu berencana untuk berkarier sebagai pebulutangkis profesional.

Hendra, 32 tahun, akan resmi mundur dari pelatnas Cipayung mulai 1 Desember 2016 mendatang. Dia masih punya dua turnamen terakhir sebagai pemain pelatnas, yaitu China Terbuka dan Hong Kong Terbuka. Di dua turnamen itu, dia berpasangan dengan Berry Angriawan.

“Sudah waktunya bagi saya untuk berkarier di dunia bulutangkis profesional. Saya berharap pada adik-adik saya di pelatnas untuk bisa berlatih lebih baik lagi supaya regenerasi di sektor ganda putra bisa berjalan dengan maksimal dan banyak pemain-pemain muda kita berprestasi lebih baik lagi ke depannya,” kata Hendra kepada badmintonindonesia.org.

Hendra sebelumnya sempat keluar masuk pelatnas. Dia pertama kali bergabung pada tahun 2002, berpasangan dengan Markis Kido. Kemudian setelah sempat keluar pelatnas pada tahun 2009, Hendra kembali dipinang pelatnas pada tahun 2012 untuk berpasangan dengan Mohammad Ahsan.

“Selama berpasangan dengan Ahsan saya cukup puas. Saya bisa dapat gelar juara di turnamen All England, Asian Games, juara dunia dua kali, cuma mungkin pas Olimpiade yang gagal. Not bad lah buat saya,” ujar Hendra.

“Apalagi saat awal berpasangan dengan Ahsan, saya nggak nyangka juga bakal bisa sebanyak itu pencapaiannya. Tapi, memang dari awal sudah ada keyakinan untuk bisa tampil bagus dengan Ahsan. Awalnya saya mengira butuh waktu berapa lama dulu untuk penyesuaian, tapi ternyata nggak lama, sudah langsung juara superseries, juara dunia, dan lainnya,” ujar ayah dua anak itu.

Hendra merupakan pemain bulutangkis Indonesia dengan gelar individu terlengkap. Ia sudah pernah menyabet tiga gelar juara dunia, dua kali juara Asian Games, dan meraih emas Olimpiade pada tahun 2008 di Beijing bersama Markis Kido.

Hendra belum memutuskan dengan siapa akan berpasangan setelah keluar dari pelatnas. Namun, dia memastikan masih akan terjun di lapangan secara profesional hingga dua tahun mendatang.

“Kemungkinan main profesional, tapi belum tahu pasti ke depannya seperti apa. Mungkin nanti dipikirkan setelah Hong Kong Open. Pengennya masih main di superseries dan lainnya,” kata Hendra.

“Untuk pasangan berikutnya, saya masih mau lihat dulu. Ada beberapa kandidat pemain yang bisa menjadi partner saya dan juga ada kemungkinan saya berpartner dengan pemain luar,” imbuhnya.

Hendra mengaku sudah memikirkan masak-masak mengenai keputusannya ini. Dia pun sudah berdiskusi dengan keluarga, pelatih, hingga mantan pasangannya, Mohammad Ahsan.

“Keluarga mendukung, mereka mendukung apa yang terbaik buat saya. Pelatih juga mendukung keputusan saya. Kalau seandainya masih dipanggil untuk pertandingan beregu atau saya masih dibutuhkan, saya bersedia untuk membantu. Sama Ahsan juga sudah sempat ngobrol. Kalau dia ‘kan masih panjang lah. Secara usia juga masih bisa untuk mengejar prestasi lain,” ungkap atlet kelahiran 25 Agustus 1984 ini.

Setelah dia keluar dari pelatnas, Hendra berharap para juniornya bisa mengikuti jejaknya dalam mencetak prestasi yang membanggakan. Ia juga menyampaikan pesan kepada atlet ganda putra lainnya yang masih bernaung di pelatnas.

“Sebenarnya simple saja. Mereka di sini sudah enak, sudah diurusin. Jadi tinggal fokus, latihan yang benar, dan disiplin waktu. Saatnya latihan ya latihan, jam istirahat ya harus istirahat,” ujar Hendra.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/