30 C
Medan
Sunday, October 20, 2024
spot_img

Li Na Tumbangkan Petrova

BEIJING – Dari enam pertemuan Li Na melawan Nadia Petrova, tak sekalipun petenis China itu bisa menang. Tapi Li Na mengentaskan tuah buruknya di babak kedua WTA Beijing, kemarin malam dengan kemenangan yang terbilang mudah, 6-1 dan 6-2.

Kunci Li Na, hanya optimistis dan pantang menyerah. Petenis China berusia 30 tahun itu mengerti betul inti dari olahraga sesungguhnya. Baginya, tiada yang mustahil di lapangan dan Li Na percaya, tak ada kemenangan yang abadi karena selalu ada saja yang bisa terjadi dalam suatu pertandingan.
“Saya rasa, itulah indahnya tenis. Setiap hari anda bisa menantang diri sendiri. Memang anda akan kalah beberapa kali, tapi bukan berarti anda akan kalah melawannya (Petrova) setiap saat. Beginilah olahraga, anda takkan tahu apa yang akan terjadi,” beber Li Na.

“Saya senang bisa menang darinya dan lebih senang lagi karena masih mampu berkembang lewat pertandingan itu,” lanjutnya, sebagaimana disitat ChinaDaily, Rabu (3/10). Di balik keberhasilannya menumbangkan Petrova demi cita-cita mempertahankan gelar WTA Beijing untuk kedua kalinya, Li Na tak lupa akan jasa-jasa pelatihnya, Carlos Rodriguez, yang dianggap masih mampu mengembangkan dirinya.

“Saya harus bilang bahwa dia pelatih yang bagus. Dia tak hanya mengajarkan saya bagaimana bermain tenis. Penting bagi kami untuk berbagi tujuan dan target yang sama,” tuntas Li Na.
Di babak ketiga nanti, Li Na sudah dinanti kompatriotnya, Peng Shuai, yang juga melaju dengan mengalahkan Yaroslava Shvedova, 5-7, 7-5 dan 6-2. (bbs/jpnn)

BEIJING – Dari enam pertemuan Li Na melawan Nadia Petrova, tak sekalipun petenis China itu bisa menang. Tapi Li Na mengentaskan tuah buruknya di babak kedua WTA Beijing, kemarin malam dengan kemenangan yang terbilang mudah, 6-1 dan 6-2.

Kunci Li Na, hanya optimistis dan pantang menyerah. Petenis China berusia 30 tahun itu mengerti betul inti dari olahraga sesungguhnya. Baginya, tiada yang mustahil di lapangan dan Li Na percaya, tak ada kemenangan yang abadi karena selalu ada saja yang bisa terjadi dalam suatu pertandingan.
“Saya rasa, itulah indahnya tenis. Setiap hari anda bisa menantang diri sendiri. Memang anda akan kalah beberapa kali, tapi bukan berarti anda akan kalah melawannya (Petrova) setiap saat. Beginilah olahraga, anda takkan tahu apa yang akan terjadi,” beber Li Na.

“Saya senang bisa menang darinya dan lebih senang lagi karena masih mampu berkembang lewat pertandingan itu,” lanjutnya, sebagaimana disitat ChinaDaily, Rabu (3/10). Di balik keberhasilannya menumbangkan Petrova demi cita-cita mempertahankan gelar WTA Beijing untuk kedua kalinya, Li Na tak lupa akan jasa-jasa pelatihnya, Carlos Rodriguez, yang dianggap masih mampu mengembangkan dirinya.

“Saya harus bilang bahwa dia pelatih yang bagus. Dia tak hanya mengajarkan saya bagaimana bermain tenis. Penting bagi kami untuk berbagi tujuan dan target yang sama,” tuntas Li Na.
Di babak ketiga nanti, Li Na sudah dinanti kompatriotnya, Peng Shuai, yang juga melaju dengan mengalahkan Yaroslava Shvedova, 5-7, 7-5 dan 6-2. (bbs/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru