24 C
Medan
Sunday, June 16, 2024

Korupsi di FIFA Memuakkan, Kata Lineker

SUMUTPOS.CO – Mantan penyerang Timnas Inggris, Gary Lineker, mengatakan korupsi di sekitar FIFA ‘memuakkan’ dan mengkritik peran presiden FIFA saat ini, Sepp Blatter.

FIFA saat ini sedang melakukan penyelidikan atas keputusan memilih Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022, yang diduga diwarnai dengan korupsi.

“Itu membuat kita merasa muak, semua hal tentang FIFA, korupsi di jajaran puncak, memuakkan,” tutur Lineker yang saat ini menjadi pembawa acara BBC.

“Sepp Blatter begitu lama mengelolanya seperti diktator dan dia memunculkan begitu banyak omong kosong.”
Juru bicara FIFA mengatakan kepada BBC bahwa mereka tidak memberikan komentar.

“Proses pemilihan Piala Dunia 2018 dan 2022 saat ini sedang dalam penyelidikan oleh Komite Etik FIFA,” tambah pernyataan FIFA.

QATAR MEMBANTAH
Komite pencalonan Qatar 2022 -yang dituduh menjadi sumber utama dalam dugaan korupsi, sudah membantah tuduhan suap dalam proses pencalonan.

Sementara Blatter pernah mengatakan tuduhan suap di balik kemenangan Piala Dunia 2022 itu sebagai ‘diskriminasi dan rasisme’ terhadap’ Qatar.
Ahli hukum Michael Garcia, yang memimpin penyelidikan FIFA, mengatakan akan menyampaikan laporannya dalam pekan pertama September.
Inggris kalah dari Rusia dalam pemilihan tuan rumah Piala Dunia 2018 sedangkan Qatar menjadi kejutan saat terpilih untuk Piala DUnia 2022.

“Anda harus hati-hati tentang hal yang Anda katakan, namun korupsinya… eeek,” kata mantan penyerang Leicester, Everton, Barcelona, dan Tottenham ini.

“Saya tidak menentang jika berlangsung di bagian dunia lain, namun Anda pasti berpikir kalau mereka tahu bahwa akan amat panas pada musim panas (di Qatar), tambahnya.

Sempat muncul gagasan untuk menggeser Piala Dunia Qatar ke musim dingin namun ditentang oleh liga Eropa. (BBC)

SUMUTPOS.CO – Mantan penyerang Timnas Inggris, Gary Lineker, mengatakan korupsi di sekitar FIFA ‘memuakkan’ dan mengkritik peran presiden FIFA saat ini, Sepp Blatter.

FIFA saat ini sedang melakukan penyelidikan atas keputusan memilih Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022, yang diduga diwarnai dengan korupsi.

“Itu membuat kita merasa muak, semua hal tentang FIFA, korupsi di jajaran puncak, memuakkan,” tutur Lineker yang saat ini menjadi pembawa acara BBC.

“Sepp Blatter begitu lama mengelolanya seperti diktator dan dia memunculkan begitu banyak omong kosong.”
Juru bicara FIFA mengatakan kepada BBC bahwa mereka tidak memberikan komentar.

“Proses pemilihan Piala Dunia 2018 dan 2022 saat ini sedang dalam penyelidikan oleh Komite Etik FIFA,” tambah pernyataan FIFA.

QATAR MEMBANTAH
Komite pencalonan Qatar 2022 -yang dituduh menjadi sumber utama dalam dugaan korupsi, sudah membantah tuduhan suap dalam proses pencalonan.

Sementara Blatter pernah mengatakan tuduhan suap di balik kemenangan Piala Dunia 2022 itu sebagai ‘diskriminasi dan rasisme’ terhadap’ Qatar.
Ahli hukum Michael Garcia, yang memimpin penyelidikan FIFA, mengatakan akan menyampaikan laporannya dalam pekan pertama September.
Inggris kalah dari Rusia dalam pemilihan tuan rumah Piala Dunia 2018 sedangkan Qatar menjadi kejutan saat terpilih untuk Piala DUnia 2022.

“Anda harus hati-hati tentang hal yang Anda katakan, namun korupsinya… eeek,” kata mantan penyerang Leicester, Everton, Barcelona, dan Tottenham ini.

“Saya tidak menentang jika berlangsung di bagian dunia lain, namun Anda pasti berpikir kalau mereka tahu bahwa akan amat panas pada musim panas (di Qatar), tambahnya.

Sempat muncul gagasan untuk menggeser Piala Dunia Qatar ke musim dingin namun ditentang oleh liga Eropa. (BBC)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/