SUMUTPOS.CO – Tim balap Formula 1 Mercedes mengaku sedang mempertimbangkan untuk mendepak Lewis Hamilton atau Nico Rosberg jika pasangan itu tidak bisa bersaing secara sehat.
Ultimatum itu dikemukakan bos tim Mercedes, Toto Wolff, setelah kedua pembalap bertabrakan di Sirkuit de Spa-Francorchamps dalam ajang Grand Prix Belgia.
“Kami harus mengambil sejumlah keputusan dan menerima berbagai konsekuensi karena memiliki susunan tim yang berbeda. Jika kami tidak mampu mengurus keduanya untuk mengikuti semangat Mercedes-Benz, kami harus mengakuinya,” kata Wolff.
Mercedes telah memberi sanksi disipliner terhadap Rosberg atas insiden di Grand Prix Belgia pada 24 Agustus lalu.
Insiden antara Hamilton dan Rosberg terjadi pada putaran kedua di Sirkuit de Spa-Francorchamps.
Saat itu, ban belakang sebelah kiri mobil Hamilton pecah akibat ditabrak sayap kanan depan mobil Rosberg.
Padahal, Hamilton tengah memimpin lomba dan Rosberg berada persis di belakangnya.
Akibat kejadian tersebut, Hamilton tercecer di urutan belakang dan akhirnya memutuskan mengakhiri lomba. Sedangkan Rosberg hanya bisa menjadi runner-up.
Kepada BBC, Wolff menolak merinci sanksi yang dijatuhkan terhadap Rosberg.
“Ketika Anda memimpin sebuah tim, penting untuk menjaganya tetap seimbang. Saya ingin hanya tim kami yang tahu jenis hukuman apa yang diberikan (kepada Rosberg) karena tidak adil bagi sang pembalap untuk mendiskusikan masalah ini di depan publik.
“Kami telah membuat sangat jelas bahwa skenario ini sangat tidak bisa kami terima. Kami tidak ingin hal ini terjadi lagi,” kata Wolff.
INVESTIGASI
Sementara itu, Lewis Hamilton mempertanyakan keputusan Federasi Otomobil Internasional (FIA) yang memutuskan untuk tidak membuka investigasi atas insiden tabrakan di Grand Prix Belgia.
“Dapatkah kami membalap lebih dekat dan jika pembalap lainnya keluar dari ajang balap tidak ada sesuatu yang terjadi? Atau jika hal itu terjadi lagi akan ada sanksi?”
Di sisi lain, Rosberg mengatakan hubungannya dengan Hamilton sebagai rivalitas sehat.
“Saya tidak bangga atas apa yang terjadi di Belgia karena saya benar-benar ingin berkontribusi pada olahraga ini. Saya ingin menjadikannya sebagai olahraga paling menarik di dunia.” (BBC)