MEDAN, SUMUTPOS.CO – Eforia masyarakat Kota Medan atas lolosnya PSMS Medan ke Liga 1 Indonesia musim depan, tampaknya tak begitu direspon Pemko Medan. Pasalnya, meski Wali Kota Medan telah berjanji akan mendukung penuh PSMS Medan berlaga di kasta tertinggi sepak bola Indonesia, namun Dinas Perumahan Pemukiman dan Penataan Ruang (Perkim-PR) tak mengakomodir anggaran renovasi Stadion Teladan dalam Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Penggunaan Anggaran Sementara (KUA-PPAS) RAPBD Kota Medan 2018.
Dengan tak diakomodirnya anggaran renovasi Stadion Teladan, maka PSMS terancam tak bisa bermain di Medan. Pasalnya, stadion kebanggaan masyarakat Kota Medan ini dinilai tidak memenuhi standar untuk berlaga di Liga 1 Indonesia.
“Sampai finalisasi KUA-PPAS RAPBD 2018 tadi pagi (Senin, Red), kami tidak melihat Dinas Perkim-PR menampung anggaran renovasi Stadion Teladan. Hal ini tentu sangat disayangkan dan kita kecewa,” kata Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Medan Irsal Fikri kepada Sumut Pos, Senin (4/12).
Dia menjelaskan, pembahasan antara Banggar dengan Dinas Perkim-PR Kota Medan saat finalisasi kemarin, berlangsung alot. Malah, beber Irsal, Dinas Perkim-PR mengalokasikan anggaran Rp2 miliar untuk hibah pembangunan kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Medan. “Kalau saya tidak salah, anggaran untuk itu sebelumnya sudah dialokasikan pada 2017 sebesar Rp10 miliar. Lantas kenapa Dinas Perkim lebih prioritaskan ke situ (kantor BPN Medan, Red) dibanding rehab Stadion Teladan,” katanya.
Menurut Irsal, sudah sejak lama dirinya dan Fraksi PPP mengusulkan agar pengelolaan stadion diserahkan ke Dinas Pemuda dan Olahraga. Disamping tupoksinya sangat berkaitan, juga secara regulasi memungkinkan hak pengelolaan diberikan kepada Dispora. “Lantas dimana bentuk kepeduliaan pemko jika rehab stadion saja tidak bisa diakomodir? PSMS sudah berjuang mati-matian untuk mengharumkan nama Kota Medan di kasta sepakbola tertinggi di negeri ini, tapi sedikit pun tidak ada kepedulian Pemko Medan selaku orang tua dari PSMS,” katanya.
Memang, lanjut dia, paling disayangkan dari belum tertampungnya anggaran rehab Stadion Teladan ini, justru dialihkan untuk hibah pembangunan kantor BPN. “Kalau hibah untuk mobil operasional PMI nggak ada masalah, kita masih terima. Tapi ini untuk kantor BPN. Bayangkan sudah Rp12 miliar anggaran kita dikucurkan ke situ. Padahal itu bisa dipending dulu mengingat ada hal yang lebih penting lagi. Mau nggak mau, nantinya PSMS terpaksa meminjam homebase dari kota lain,” katanya.
Apalagi, selama mengarungi Liga 1 nanti, PSMS membutuhkan dana segar yang lebih besar lagi dibanding saat berkompetisi di Liga 2. “Coba kita tarik ke belakang, PSMS mencari dananya sendiri buat main di Liga 2. Saya pernah tanyakan dengan Bang Kodrat Shah (mandataris PSMS, Red), sedikitnya Rp13 miliar mereka habis selama ikut kompetisi di Liga 2. Dan itu dananya tidak ada dari pemda,” katanya.
Anggota Banggar lainnya, Salman Alfarisi mengakui, memang tidak ada ditampung anggaran buat renovasi Stadion Teladan. Pun demikian, politisi PKS ini mengaku bahwa hal tersebut masih bisa dimasukkan saat pembahasan RAPBD nanti. “Seingat saya memang belum ada masuk (tertampung). Tapi itu nggak ada masalah, sebab nantinya bisa kita diskusikan lagi saat pembahasan. Kita akan melihat dan geser di anggaran mana yang tidak prioritas untuk masukkan revitalisasi Stadion Teladan,” katanya.