JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Pemain Timnas Indonesia Egy Maulana Vikri belum menceritakan klub mana yang telah dipilih untuk menjalani karirnya merumput di Eropa. Tapi, penanggung jawab sekaligus juru bicara yang ditunjuk oleh Kemenpora, Raden Isnanta, memastikan pilihan Egy cukup matang.
“Jadi kami masih belum menolak, saat ini ada satu yang sangat besar presentasenya, tadi ada tiga klub yang berpeluang. Artinya kami belum mengiyakan 100 persen ke satu klub,” ucap Isnanta saat ditemui Senin (5/2) siang.
Namun, dia mengakui, salah satu klub dari kompetisi top Eropa sudah memberinya undangan untuk datang. Apabila diterima undangan tersebut, Isnanta memastikan bahwa klub itulah yang akan menjadi pilihan pemain 17 tahun itu nantinya.
“Ada undangan dari salah satu klub di Eropa untuk datang, yang pasti kami ingin Egy masuk klub yang berkompetisi di kasta pertama Eropa. Kami belum bisa menyebut klubnya, tapi sudah ada urutan prioritasnya,” terangnya.
Selain beberapa poin termasuk jaminan bermain di skuat inti, Isnanta menyebut pemain asal Sekolah Olahraga Ragunan yang dikelola Kemenpora tersebut juga mempertimbangkan prestasi klub saat ini.
“Kami harus pastikan ketika semua menawarkan pada komitmen yang diinginkan Egy, termasuk apakah nanti jangan-jangan klubnya degradasi, itu bagian pertimbangan kami. Karena kami inginnya masuk di divisi teratas, atau bahkan ada dari divisi dua yang mau naik ke divisi satu,” terangnya.
Klub Eropa yang sangat berminat dengan Egy adalah St Etienne dari Prancis, kemudian ada klub asal Italia, dan juga klub asal Jerman. Pilihan terkuat memang di St Etienne, tapi posisi klub tersebut saat ini rawan degradasi di Liga Prancis.
Egy bukan saja menjadi fenomena di sepak BOLA Indonesia. Keberhasilannya menjadi pemain terbaik di Toulon Tournament di Prancis, dipanggil ke Timnas U-19 sampai akhirnya menembus skuat Timnas senior di usianya yang ke-17, disyukuri oleh Kemenpora.
Egy termasuk istimewa karena dia masuk ke Ragunan saat masih kelas 1 SMP, di tengah-tengah tahun pelajaran dan langsung dimasukkan ke kelas 2 SMP karena dinilai layak dan bisa bersaing. Sampai saat ini, Egy sudah lima tahun berada di SKO Ragunan. (dkk/jpnn)