LONDON, SUMUTPOS.CO – Lanjutan Europa League Grup H akan mempertemukan wakil Inggris, Everton saat menghadapi wakil Prancis, Lille di Stadion Goodison Park dini hari nanti.
Pada pertemuan perdana kedua tim, Everton mampu menahan imbang Lille dengan skor 0-0. Sehingga pasukan Roberto Martinez akan bermain total hingga akhir laga.
Kemenangan akan menjadi harga mati untuk Everton agar memperkokoh posisi di puncak klasemen sementara. Sedangkan Lille butuh kemenangan guna membuka peluang melangkah ke babak selanjutnya.
Meraih dua kemenangan di lima laga terakhir membuat pasukan Roberto Martinez ini ketar-ketir saat menghadapi tamunya tersebut.
Ditahan imbang tanpa gol di kandang Swansea City membuat mental para punggawa Everton sedikit goyah. Beruntung The Toffees—julukan Everton—hanya menghadapi Lille tim yang tengah kesakitan.
Lukaku akan kembali jadi andalan Everton di lini depan, dibantu Steven Naismith yang menjadi second striker di belakangnya. Gareth Barry akan menjadi poros lini tengah Everton untuk membongkar pertahanan lawan.
Samuel Eto’o saja tidak cukup mendobrak pertahanan lawan mereka. Seluruh punggawa Everton nampaknya harus menambah porsi latihan mereka demi menjaga eksistensinya dalam kompetisi Europa League dan membangun kekompakan tim mereka.
Jagielka, bek tim nasional Inggris ini akan menjadi komando di lini pertahanan. Duetnya di belakang bersama Sylvain Distin menjadi kekuatan yang sulit ditembus lawan. Sudah membela The Toffes sejak tahun 2007, Jagielka menjadi sosok yang tak tergantikan. Kepemimpinannya sangat dibutuhkan para pemain Everton dalam setiap laga yang dijalani. Menghadapi Lille nanti, Jagielka kemungkinan akan head to head secara langsung dengan penyerang Lille yang dipinjam dari Liverpool, Divock Origi.
Di tengah kondisi tim yang terluka, namun Martinez optimis bisa meraih poin penuh, didukung permainan apik Phil Jagielka dan Silvian Distin.
“Sylvain adalah pemain yang sangat penting bagi kami. Saya optimis akan meraih hasil maksimal,” ujarnya.
Tambahnya, walau usia Silvian sudah terbilang tua kini berusia 36 tahun, namun tetap menjadi andalan tim. “Walau sudah tua, namun dia masih pemain yang sangat penting bagi kami,” terangnya.
Faktor tuan rumah serta dukungan suporter akan sangat membantu. “Kalah berarti siap menghadapi kecaman para pendukung,” jelasnya.
Sementara, Lille tak pernah meraih kemenangan di lima laga terakhir. Hal ini tentu saja memaksa pelatih Girard Rene memutar otak menghadapi Everton.
Setelah ditahan imbang Saint Etienne 1-1, Rene memberikan penjelasannya mengenai kesiapan timnya menghadapi Everton. Menurut Rene hasil 1-1 ini cukup menjadi modal dan optimis meraih hasil maksimal di kandang Everton.
“Hasil imbang ini saya rasa cukup untuk persiapan tim pada laga selanjutnya menghadapi Everton, kami bermain baik namun tidak mampu menjaga ritme permainan sehingga Saint Etienne mampu memanfaatkannya,” ujar Rene yang dikutip Sportmole.
Di lini depan, Rene akan mengandalkan ketajaman Origi yang bersinar di PD 2014 lalu. (net/bbs)
Head to Head:
24/10/14 Lille 0 – 0 Everton (UEL)
Lima laga terakhir Everton:
01/11/14 Everton 0 – 0 Swansea City (PRL)
26/10/14 Burnley 1 – 3 Everton (PRL)
24/10/14 Lille 0 – 0 Everton (UEL)
18/10/14 Everton 3 – 0 Aston Villa (PRL)
05/10/14 Manchester United 2 – 1 Everton (PRL)
Lima laga terakhir Lille:
02/11/14 Lille 1 – 1 Saint-Étienne (LI1)
26/10/14 Rennes 2 – 0 Lille (LI1)
24/10/14 Lille 0 – 0 Everton (UEL)
19/10/14 Lille 1 – 2 Guingamp (LI1)
05/10/14 Olympique Lyonnais 3 – 0 Lille (LI1)
Prakiraan pemain :
Everton (4-2-3-1):
Howard, Hibbert, Jagielka, Distin, Baines, Besic, Barry, McGeady, Barkley, Naismith, Lukaku
Pelatih : Roberto Martinez
Lille (4-3-3):
Enyema, Corchia, Balmont, Gueye, Rodelin, Kjaer, Beria, Souare, Mavuba, Baka, Origi
Pelatih : Girard Rene
