28 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Verifikasi Venue Tuan Rumah PON 2024

Begitu juga untuk cabang Barongsai di lapangan Stadion Mini USU, Andri mengatakan, untuk barongsai bisa saja dilaksanakan di out door maupun in door. “Namun jika kami lihat di sini, venue yang disediakan cukup besar dan luas. Kami melihat ini bisa digunakan,” jelasnya.

Sementara untuk cabor gateball dan lapangan softball USU, juga dinilai cukup baik untuk pertandingan. Andri pun menilai secara umum jika tiga venue secara fisik hasilnya memang layak untuk pertandingan PON 2024. “Namun kami juga mempunyai format punya penilaian sendiri makanya untuk itu kami kumpulkan dulu data-data yang kami peroleh dari 4 cabor tadi yang kami tinjau. Kemudian nantinya kami bahas di pusat,” ujarnya.

Andri menambahkan, walaupun dari fisik struktur venue sudah baik, namun pihaknya melihat masih ada beberapa kekurangan, terutama fasilitas pendukung area venue. Seperti ruang ganti wasit, juri, ruang doping, ruang broadcast dan ruang medik masih belum sesuai standar internasional. Begitu juga untuk penambahan akses pintu keluar masuk venue, area parkir, dan yang paling penting juga sarana khusus bagi difabel.

“Sarana khusus penyandang difabel itu juga harus disediakan, karena setelah PON juga akan digelar Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas). Jadi, nanti pihak tuan rumah tidak repot-repot lagi membangun yang baru. Karena kami dari tim verifikasi melihat dari standar internasional jadi kami memperhatikan betul ketersedian sarana pendukung tersebut. Karena standar internasional sudah meminta untuk itu, jadi kami meminta sarana pendukung tersebut harus ditambah,” tandas Andri.

Penilaian venue cabor di Kota Medan akan berlangsung selama tiga hari. Total ada 6 venue tersisa yang belum diverifikasi, diantaranya Catur (hotel emerald Garden), Petanque (STOK Binaguna), karate (gelanggang remaja), tinju (GOR veteran), biliar (Pardede Hall), Cricket (Stadion Teladan). (dek)

Begitu juga untuk cabang Barongsai di lapangan Stadion Mini USU, Andri mengatakan, untuk barongsai bisa saja dilaksanakan di out door maupun in door. “Namun jika kami lihat di sini, venue yang disediakan cukup besar dan luas. Kami melihat ini bisa digunakan,” jelasnya.

Sementara untuk cabor gateball dan lapangan softball USU, juga dinilai cukup baik untuk pertandingan. Andri pun menilai secara umum jika tiga venue secara fisik hasilnya memang layak untuk pertandingan PON 2024. “Namun kami juga mempunyai format punya penilaian sendiri makanya untuk itu kami kumpulkan dulu data-data yang kami peroleh dari 4 cabor tadi yang kami tinjau. Kemudian nantinya kami bahas di pusat,” ujarnya.

Andri menambahkan, walaupun dari fisik struktur venue sudah baik, namun pihaknya melihat masih ada beberapa kekurangan, terutama fasilitas pendukung area venue. Seperti ruang ganti wasit, juri, ruang doping, ruang broadcast dan ruang medik masih belum sesuai standar internasional. Begitu juga untuk penambahan akses pintu keluar masuk venue, area parkir, dan yang paling penting juga sarana khusus bagi difabel.

“Sarana khusus penyandang difabel itu juga harus disediakan, karena setelah PON juga akan digelar Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas). Jadi, nanti pihak tuan rumah tidak repot-repot lagi membangun yang baru. Karena kami dari tim verifikasi melihat dari standar internasional jadi kami memperhatikan betul ketersedian sarana pendukung tersebut. Karena standar internasional sudah meminta untuk itu, jadi kami meminta sarana pendukung tersebut harus ditambah,” tandas Andri.

Penilaian venue cabor di Kota Medan akan berlangsung selama tiga hari. Total ada 6 venue tersisa yang belum diverifikasi, diantaranya Catur (hotel emerald Garden), Petanque (STOK Binaguna), karate (gelanggang remaja), tinju (GOR veteran), biliar (Pardede Hall), Cricket (Stadion Teladan). (dek)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/