MEDAN, SUMUTPOS.CO-Sudah ada 25 orang pemain yang bergabung dengan skuad Ayam Kinantan di Sekretariat PSMS Medan, saat ini. Namun, masih ada 3 penggawa yang belum bisa ikut berlatih bersama tim, yakni Fiwi, Muhammad Adi Satrio, dan Rifki Novriansyah.
“Total pemain PSMS sekarang sudah 28 orang,” ungkap Sekretaris Umum PSMS Julius Raja, Kamis (6/8).
“Untuk yang belum bergabung, ada Fiwi yang masih di Kostrad. Adi Satrio (kiper) sudah jadi pemain Timnas. Dan Rifki, masih belum bisa merapat karena pandemi,” imbuh King, sapaan karib Julius Raja.
King mengaku, manajemen sudah mewanti-wanti Rifki, untuk segera bergabung untuk mengikuti sesi latihan.
“Kemarin kami sudah rapat dengan tim pelatih, untuk membahas masalah teknis. Dan disimpulkan, kami memberi waktu sampai pekan ini agar Rifki segera bergabung dengan tim. Jika tak datang juga, maka namanya akan dicoret dari tim, dan akan dicari penggantinya,” bebernya.
Sejatinya, King mengaku rutin berkomunikasi dengan Rifki. Tapi kalau Rifki tak datang juga setelah diberi tenggat waktu hingga pekan ini, mau tidak mau manajemen harus mencoret namanya dari skud, dan akan dicarikan pengganti.
“Sebenarnya, posisi yang diisi Rifki sudah berlebih. Apalagi sudah ada Paolo Sitanggang,” imbuhnya.
Begitupun, Manajemen Ayam Kinantan tetap berharap agar Rifki bisa bergabung, dan memperkuat tim untuk mengarungi Liga 2 2020 yang segera bergulir pada Oktober nanti.
Sementara itu, skuad PSMS saat ini fokus melakukan persiapan untuk menghadapi Liga 2. Hal ini diketahui dengan telah digelarnya latihan tim di Lapangan Gaperta Kodam I/BB.
“Latihan dilakukan pagi tadi (kemairn, red),” tutur King.
Menurut King, latihan ini digelar untuk melihat standar pemain, baik jarak lari maupun akurasi tendangan. Dia juga mengatakan, jika tak ada halangan dan kendala, skuad PSMS akan berlatih di Tanah Karo pekan depan.
“Ini merupakan program pelatih dan permintaan dari Ketua Dewan Penasehat, Bapak Gubernur Sumut, yang tujuannya untuk meningkatkan stamina para pemain,” ujarnya.
Kalau stamina sudah bagus dan rapi, program pelatih untuk melatih teknik dan kerja sama tim cenderung lebih mudah. “Mengingat waktu masih panjang, makanya mereka melakukan pembenahan fisik,” pungkas King. (tnc/saz)