30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Rudy Hartono: Indonesia Bakal Juara Piala Thomas 2020

ANDALAN: Jonatan Christie saat berlaga pada PBSI Home Tournament 2020. Jonatan akan sangat diandalkan pada Piala Thomas 2020.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO-Legenda bulutangkis Tanah Air Rudy Hartono sangat optimistis mengenai peluang Indonesia merebut gelar juara Piala Thomas 2020. Kepercayaan diri Rudy berdasar pada kekuatan yang dimiliki skuad Merah Putih saat ini.

Pria yang pada 18 Agustus nanti tepat berusia 71 tahun itu, menilai, materi pemain Indonesia sangat dalam. Khususnya di ganda putra yang menjadi kekuatan utama. Saat ini, Indonesia punya 3 pasangan yang menempati 6 besar dunia, yakni Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo (peringkat pertama), Mohamad Ahsan/Hendra Setiawan (kedua), dan Fajar Alfian/Rian Ardianto (keenam). Dengan kekuatan seperti itu, ganda putra sangat bisa menjadi tumpuan.

“Nah, nanti tinggal di tunggalnya harus bisa merebut satu pertandingan,” ungkap Rudy, Kamis (6/8).

Kekuatan tunggal Indonesia sebenarnya tidak kalah keren. Skuad Thomas hampir pasti diisi Anthony Sinisuka Ginting (peringkat keenam dunia), Jonatan Christie (ketujuh), dan Shesar Hiren Rhustavito (ke-18).

Semestinya, mereka mampu mengamankan satu poin saja. Namun, dalam pertandingan beregu, ada faktor lain yang turut menentukan, yakni mental bertanding. Ya, dalam event dengan gengsi tinggi seperti Piala Thomas, pemain mendapat tekanan yang cukup besar. Sebab, mereka tidak hanya membawa nama pribadi, melainkan tim. Tekanan itu pula yang sering kali membuat pemain tidak mampu mengeluarkan kemampuan terbaik.

Hal itu terjadi pada Jonatan saat tampil di ajang Badminton Asia Team Championship (BATC) 2020 di Manila, Filipina, Februari lalu. Jonatan sering mengalami kekalahan melawan pemain yang secara ranking berada di bawahnya.

Dalam laga Final BATC melawan Malaysia, misalnya. Dia takluk oleh Cheam June Wei, pemain yang menduduki peringkat ke-72.

“Soal mental itu tidak bisa hanya (ditanamkan) lewat briefing. Tapi harus dibangun selama persiapan,” tegas Rudy.

Karena itu, dia berharap para pemain Indonesia mampu memanfaatkan simulasi Piala Thomas dan Uber yang rencananya diselenggarakan PBSI pada September. Simulasi Thomas digeber 1-3 September, lalu simulasi Uber pada 8-10 September. Dalam ajang simulasi itu, setiap atlet diharapkan bisa mencoba berbagai teknik yang sebelumnya jarang dilakukan.

“Ngenet (netting), ngelob, dan ngecop harus akurat. Jangan malah mati sendiri,” harap Rudy, lantas tertawa.

Selain itu, atlet harus memikirkan strategi bermain yang akan dipilih. Bermain langsung menyerang atau lebih menunggu dengan bertahan yang selanjutnya melancarkan serangan balik. Pada ajang Piala Thomas, Indonesia berada di Grup A bersama Malaysia, Belanda, dan Inggris. Mengenai peta persaingan, Rudy menilai Malaysia menjadi lawan terkuat. Hanya saja, dia percaya Anthony dan kawan-kawan bisa mengungguli negeri jiran.

Pria yang berkontribusi merebut 4 trofi Piala Thomas itu, juga tidak cemas dengan tim lawan yang dilatih mantan pebulu tangkis Tanah Air. Di tunggal, Malaysia diarsiteki Hendrawan. Lalu, ganda putra dilatih Flandy Limpele. Menurut dia, materi pemain lebih berpengaruh daripada pelatih. “Karena pemain yang menentukan di lapangan. Mereka yang berpikir. Pelatih itu mempersiapkan sebelum bertanding,” pungkas Rudy. (jpc/saz)

ANDALAN: Jonatan Christie saat berlaga pada PBSI Home Tournament 2020. Jonatan akan sangat diandalkan pada Piala Thomas 2020.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO-Legenda bulutangkis Tanah Air Rudy Hartono sangat optimistis mengenai peluang Indonesia merebut gelar juara Piala Thomas 2020. Kepercayaan diri Rudy berdasar pada kekuatan yang dimiliki skuad Merah Putih saat ini.

Pria yang pada 18 Agustus nanti tepat berusia 71 tahun itu, menilai, materi pemain Indonesia sangat dalam. Khususnya di ganda putra yang menjadi kekuatan utama. Saat ini, Indonesia punya 3 pasangan yang menempati 6 besar dunia, yakni Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo (peringkat pertama), Mohamad Ahsan/Hendra Setiawan (kedua), dan Fajar Alfian/Rian Ardianto (keenam). Dengan kekuatan seperti itu, ganda putra sangat bisa menjadi tumpuan.

“Nah, nanti tinggal di tunggalnya harus bisa merebut satu pertandingan,” ungkap Rudy, Kamis (6/8).

Kekuatan tunggal Indonesia sebenarnya tidak kalah keren. Skuad Thomas hampir pasti diisi Anthony Sinisuka Ginting (peringkat keenam dunia), Jonatan Christie (ketujuh), dan Shesar Hiren Rhustavito (ke-18).

Semestinya, mereka mampu mengamankan satu poin saja. Namun, dalam pertandingan beregu, ada faktor lain yang turut menentukan, yakni mental bertanding. Ya, dalam event dengan gengsi tinggi seperti Piala Thomas, pemain mendapat tekanan yang cukup besar. Sebab, mereka tidak hanya membawa nama pribadi, melainkan tim. Tekanan itu pula yang sering kali membuat pemain tidak mampu mengeluarkan kemampuan terbaik.

Hal itu terjadi pada Jonatan saat tampil di ajang Badminton Asia Team Championship (BATC) 2020 di Manila, Filipina, Februari lalu. Jonatan sering mengalami kekalahan melawan pemain yang secara ranking berada di bawahnya.

Dalam laga Final BATC melawan Malaysia, misalnya. Dia takluk oleh Cheam June Wei, pemain yang menduduki peringkat ke-72.

“Soal mental itu tidak bisa hanya (ditanamkan) lewat briefing. Tapi harus dibangun selama persiapan,” tegas Rudy.

Karena itu, dia berharap para pemain Indonesia mampu memanfaatkan simulasi Piala Thomas dan Uber yang rencananya diselenggarakan PBSI pada September. Simulasi Thomas digeber 1-3 September, lalu simulasi Uber pada 8-10 September. Dalam ajang simulasi itu, setiap atlet diharapkan bisa mencoba berbagai teknik yang sebelumnya jarang dilakukan.

“Ngenet (netting), ngelob, dan ngecop harus akurat. Jangan malah mati sendiri,” harap Rudy, lantas tertawa.

Selain itu, atlet harus memikirkan strategi bermain yang akan dipilih. Bermain langsung menyerang atau lebih menunggu dengan bertahan yang selanjutnya melancarkan serangan balik. Pada ajang Piala Thomas, Indonesia berada di Grup A bersama Malaysia, Belanda, dan Inggris. Mengenai peta persaingan, Rudy menilai Malaysia menjadi lawan terkuat. Hanya saja, dia percaya Anthony dan kawan-kawan bisa mengungguli negeri jiran.

Pria yang berkontribusi merebut 4 trofi Piala Thomas itu, juga tidak cemas dengan tim lawan yang dilatih mantan pebulu tangkis Tanah Air. Di tunggal, Malaysia diarsiteki Hendrawan. Lalu, ganda putra dilatih Flandy Limpele. Menurut dia, materi pemain lebih berpengaruh daripada pelatih. “Karena pemain yang menentukan di lapangan. Mereka yang berpikir. Pelatih itu mempersiapkan sebelum bertanding,” pungkas Rudy. (jpc/saz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/