29 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Jumlah Penduduk Tak Setara Prestasi

JAKARTA, SUMUTPOS.CO- Banykanya jumlah penduduk Tiongkok dan India memang bisa dikatakan setara. Negeri Tirai Bambu memiliki penduduk 1,3 miliar, terbanyak di dunia. Sedangkan India berada di posisi kedua dengan 1,2 miliar.Namun prestasi kedua negara bak langit dan bumi di Asian Games (AG) XVII Incheon 2014. Tiongkok menjadi juara umum dengan torehan sangat fantastis, 151 emas, 108 perak, dan 83 perunggu.

Tidak ada satupun negara yang berhasil menembus kokohnya tembok Tiongkok dengan minimal mencapai 100 emas. Runner-up dipegang Korea Selatan yang memeroleh 79 emas. Sedangkan India, yang memiliki banyak sekali sumber daya manusia hanya ada di posisi kedelapan dengan 11 emas, 10 perak, dan 36 perunggu.

Sebetulnya fakta yang sama juga terjadi dengan Indonesia, negara dengan penduduk terbesar keempat di dunia setelah Amerika Serikat. Indonesia jeblok ke posisi 17 dengan 4 emas, 5 perak, dan 11 perunggu.

Kunci keberhasilan Tiongkok adalah program yang berkelanjutan, mapan, dengan didukung kerja keras atlet, plus melibatkan ahli-ahli olahraga kelas dunia. Hal tersebut diakui oleh atlet Rowing Tiongkok, peraih emas nomor Double Sculls putri Lyu Yang. Bersama Duan Jingli, Yang sekali lagi menegaskan dominasi Tiongkok yang mendapatkan total 9 emas.

“Kami memang bekerja dengan sangat keras dalam ajang ini. Namun tujuan kami sesungguhnya adalah Olimpiade (Rio de Janeiro),” ucap Lyu kepada Jawa Pos.

“Kunci keberhasilan kami adalah program yang sangat bagus. Regenerasi disiapkan sebaik-baiknya. Namun atlet senior juga tetap dipertahankan untuk membantu meningkatkan mentalitas atlet muda. Jadi kombinasi tersebut bisa membuat regenerasi mulus,” ujar atlet kelahiran 23 November 1993 tersebut.

Sementara itu, India miskin emas karena fokus hanya pada olahraga tradisional mereka seperti Kabaddi dan Hoki. Dalam Kabaddi, putra dan putri mengawinkan dua emas. Namun pada nomor-nomor yang memperebutkan banyak emas, seperti menembak, atletik, dan renang, India kedodoran.

“Kami memang tidak membiarkan lawan menang melawan kami. Kami intens dalam menyerang di setiap pertandingan. Kami memang sangat serius untuk mendominasi  Kabaddi. Entah di cabang lain,” papar Balwan Singh, pelatih Kabaddi India. (aam/jpnn/btr)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO- Banykanya jumlah penduduk Tiongkok dan India memang bisa dikatakan setara. Negeri Tirai Bambu memiliki penduduk 1,3 miliar, terbanyak di dunia. Sedangkan India berada di posisi kedua dengan 1,2 miliar.Namun prestasi kedua negara bak langit dan bumi di Asian Games (AG) XVII Incheon 2014. Tiongkok menjadi juara umum dengan torehan sangat fantastis, 151 emas, 108 perak, dan 83 perunggu.

Tidak ada satupun negara yang berhasil menembus kokohnya tembok Tiongkok dengan minimal mencapai 100 emas. Runner-up dipegang Korea Selatan yang memeroleh 79 emas. Sedangkan India, yang memiliki banyak sekali sumber daya manusia hanya ada di posisi kedelapan dengan 11 emas, 10 perak, dan 36 perunggu.

Sebetulnya fakta yang sama juga terjadi dengan Indonesia, negara dengan penduduk terbesar keempat di dunia setelah Amerika Serikat. Indonesia jeblok ke posisi 17 dengan 4 emas, 5 perak, dan 11 perunggu.

Kunci keberhasilan Tiongkok adalah program yang berkelanjutan, mapan, dengan didukung kerja keras atlet, plus melibatkan ahli-ahli olahraga kelas dunia. Hal tersebut diakui oleh atlet Rowing Tiongkok, peraih emas nomor Double Sculls putri Lyu Yang. Bersama Duan Jingli, Yang sekali lagi menegaskan dominasi Tiongkok yang mendapatkan total 9 emas.

“Kami memang bekerja dengan sangat keras dalam ajang ini. Namun tujuan kami sesungguhnya adalah Olimpiade (Rio de Janeiro),” ucap Lyu kepada Jawa Pos.

“Kunci keberhasilan kami adalah program yang sangat bagus. Regenerasi disiapkan sebaik-baiknya. Namun atlet senior juga tetap dipertahankan untuk membantu meningkatkan mentalitas atlet muda. Jadi kombinasi tersebut bisa membuat regenerasi mulus,” ujar atlet kelahiran 23 November 1993 tersebut.

Sementara itu, India miskin emas karena fokus hanya pada olahraga tradisional mereka seperti Kabaddi dan Hoki. Dalam Kabaddi, putra dan putri mengawinkan dua emas. Namun pada nomor-nomor yang memperebutkan banyak emas, seperti menembak, atletik, dan renang, India kedodoran.

“Kami memang tidak membiarkan lawan menang melawan kami. Kami intens dalam menyerang di setiap pertandingan. Kami memang sangat serius untuk mendominasi  Kabaddi. Entah di cabang lain,” papar Balwan Singh, pelatih Kabaddi India. (aam/jpnn/btr)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/