MEDAN, SUMUTPOS.CO -Di pekan ke-4, PSMS Medan kini berada di peringkat ketiga klasemen sementara Liga 2 2019. Setelah berhasil membungkam Perserang Serang, Banten dengan skor 3-2 di Stadion Teladan Medan, Sabtu (6/7) lalu, Ayam Kinantan telah mengoleksi 9 angka, hasil dari 3 kali menang dan satu kali kalah.
Namun, Pelatih PSMS Abdul Rahman Gurning, mengaku belum puas dengan hasil tersebut. Pasalnya, gawang PSMS masih terus mengalami kebobolan (2 gol). Tentunya, masalah ini tak terlepas dari masih lemahnya koordinasi lini pertahanan PSMS.
Gurning mengaku, lini pertahanan memang belum padu. Mohammadou Al Hadji yang dipercaya sebagai pengatur ritme pertahanan, dinilai masih kerap lalai. Alhasil, lawan kerap dengan mudah menerobos pertahanan PSMS yang tak fokus.
“Sebelum laga juga sudah saya wanti-wanti, hati-hati di menit-menit awal. Tapi, lagi-lagi terjadi gol cepat. Ketika itu terjadi, koordinasi di bawah memang sangat kurang baik, termasuk Al Hadji. Dia ini hanya memerintah orang, tapi dia juga sering lalai. Inilah penyakitnya, pantang bagus sedikit dapat pujian, akhirnya disiplin posisinya berkurang,” beber Gurning, Minggu (7/7).
Menurut Gurning, Al Hadji selalu menyalahkan rekannya ketika kehilangan bola. Kemarahannya juga sering memicu emosi pemain lain. Karena tak nyaman dengan sikap Al Hadji yang marah-marah di lapangan. Sementara Gurning berharap, dia mampu menenangkan rekan-rekannya dan berkomunikasi dengan baik, saat melakukan kesalahan. “Al Hadji ini payah orangnya. Dia bawaanya mau marah saja. Bisa lihat sendiri di lapangan. Temannya saja sendiri bisa terbawa emosi. Makanya ke depan, kami akan komunikasi dengan dia biar lebih bagus,” pungkasnya.
Dari 4 laga yang sudah dilakoni, PSMS sudah kebobolah 5 gol. PSMS baru satu kali mengalami clean sheet, saat bertandang ke markas Persibat Batang. (bbs/saz)