26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

KS Tiga Naga vs PSMS: Fisik Masih Bermaslah

MEDAN, SUMUTPOS.CO – PSMS gagal meraih kemenangan pada pertandingan perdananya pada Grup A Liga 2 musim 2021/2022. Ayam Kinantan ditahan KS Tiga Naga dengan skor 1-1 di Stadion Gelora Jakabaring, Palembang, Kamis (7/10) malam WIB.

DUEL UDARA: Pemain PSMS dan KS Tiga Naga berduel di udara berebut bola pada laga perdana Liga 2 musim 2021/2022 di stadion Jakabaring Palembang, Kamis (7/10) malam.

PSMS memulai laga dengan gerogi. Mereka seolah kaget dengan permainan cepat yang diperagakan para pemain muda KS Tiga Naga. Pada menit-menit awal, Tiga Naga sedikit mendominasi jalannya laga.

Ayam Kinantan baru bisa keluar dari tekanan 10 menit kemudian. Peluang pertama diperoleh Joko Susilo pada menit ke-10. Memanfaatkan umpan crosing Ghozali Siregar, sundulannya masih melenceng dari gawang.

Dua menit kemudian Rachmad Hidayat melakukan percobaan tendangan dari luar penalti namun belum menemukan arah yang jelas. Menit ke-17, tendangan bebas dari Rahmad Hidayat juga belum menemui sasaran. Setelah itu, PSMS memiliki beberapa peluang untuk mencetak gol. Namun, karena terburu-buru untuk mencetak gol, semua peluang gagal menjadi gol. Para pemain depan PSMS juga terlihat selalu bermain individu. Hingga babak pertama usai, tidak ada gol tercipta. 

Pada babak kedua, PSMS langsung menekan Tiga Naga. Usaha anak asuh Ansyari Lubis ini akhirnya membuahkan hasil pada menit ke-49 melalui tendangan kaki kiri Ichsan Pratama. Gol ini berawal dari sepak pojok yang dilepaskan Ghozali Siregar. Bola berusaha dihalau pemain belakang Tiga Naga dan jatuh di kaki Ichsan Pratama. Dia pun melepaskan tendangan terukur tanpa bisa dijangkau kiper Tiga Naga, Jefri Wibowo. 

Selepas gol itu, para pemain PSMS terus menggempur pertahanan Tiga Naga. Laga pun berjalan keras, sehingga Ghozali  harus ditarik keluar dan digantikan Yohanis Nabar. Kemudian Ilham Fatoni juga harus ditandu keluar dan digantikan Rizky Sena. Keluarnya kedua pemain ini membuat permainan PSMS sedikit menurun. Tiga Naga juga memasukkan Nico Malau untuk menambah daya gempur. Strategi ini membuahkan hasil. Pada menit ke-74, Nico Malau berhasil menyamakan kedudukan setelah memanfaatkan umpan tusukan dari lapangan tengah.

Terkejut degan gol penyama ini, PSMS kembali berusaha bangkit. Pada injury time, Rahmad Hidayat memiliki peluang, namun tendangannya masih ditepis kiper Tiga Naga. Laga berakhir dengan skor imbang 1-1. Hasil imbang ini membuat PSMS harus menang pada pertandingan kedua melawan Babel United, 11 Oktober mendatang.

Pelatih PSMS Ansyari Lubis mengakui pertandingan berjalan sengit, karena Tiga Naga menampilkan permainan cepat. Faktor fisik dan komunikasi masih menjadi masalah bagi timnya. “Babak pertama, kita mempu mengimbangi permainan cepat Tiga Naga. Namun, mulai pertengahan babak kedua, stamina pemain mulai kedodoran. Ini harus dibenahi pada pertandingan selanjutnya,” ungkapnya.

Dia juga menyoroti soal finising. Menurutnya, PSMS memiliki banyak peluang, namun gagal dikonversi menjadi gol akibat terlalu buru-buru. “Babak kedua kita memiliki banyak peluang, tapi gagal menjadi gol. Ini juga harus dibenahi,” pungkasnya. (dek)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – PSMS gagal meraih kemenangan pada pertandingan perdananya pada Grup A Liga 2 musim 2021/2022. Ayam Kinantan ditahan KS Tiga Naga dengan skor 1-1 di Stadion Gelora Jakabaring, Palembang, Kamis (7/10) malam WIB.

DUEL UDARA: Pemain PSMS dan KS Tiga Naga berduel di udara berebut bola pada laga perdana Liga 2 musim 2021/2022 di stadion Jakabaring Palembang, Kamis (7/10) malam.

PSMS memulai laga dengan gerogi. Mereka seolah kaget dengan permainan cepat yang diperagakan para pemain muda KS Tiga Naga. Pada menit-menit awal, Tiga Naga sedikit mendominasi jalannya laga.

Ayam Kinantan baru bisa keluar dari tekanan 10 menit kemudian. Peluang pertama diperoleh Joko Susilo pada menit ke-10. Memanfaatkan umpan crosing Ghozali Siregar, sundulannya masih melenceng dari gawang.

Dua menit kemudian Rachmad Hidayat melakukan percobaan tendangan dari luar penalti namun belum menemukan arah yang jelas. Menit ke-17, tendangan bebas dari Rahmad Hidayat juga belum menemui sasaran. Setelah itu, PSMS memiliki beberapa peluang untuk mencetak gol. Namun, karena terburu-buru untuk mencetak gol, semua peluang gagal menjadi gol. Para pemain depan PSMS juga terlihat selalu bermain individu. Hingga babak pertama usai, tidak ada gol tercipta. 

Pada babak kedua, PSMS langsung menekan Tiga Naga. Usaha anak asuh Ansyari Lubis ini akhirnya membuahkan hasil pada menit ke-49 melalui tendangan kaki kiri Ichsan Pratama. Gol ini berawal dari sepak pojok yang dilepaskan Ghozali Siregar. Bola berusaha dihalau pemain belakang Tiga Naga dan jatuh di kaki Ichsan Pratama. Dia pun melepaskan tendangan terukur tanpa bisa dijangkau kiper Tiga Naga, Jefri Wibowo. 

Selepas gol itu, para pemain PSMS terus menggempur pertahanan Tiga Naga. Laga pun berjalan keras, sehingga Ghozali  harus ditarik keluar dan digantikan Yohanis Nabar. Kemudian Ilham Fatoni juga harus ditandu keluar dan digantikan Rizky Sena. Keluarnya kedua pemain ini membuat permainan PSMS sedikit menurun. Tiga Naga juga memasukkan Nico Malau untuk menambah daya gempur. Strategi ini membuahkan hasil. Pada menit ke-74, Nico Malau berhasil menyamakan kedudukan setelah memanfaatkan umpan tusukan dari lapangan tengah.

Terkejut degan gol penyama ini, PSMS kembali berusaha bangkit. Pada injury time, Rahmad Hidayat memiliki peluang, namun tendangannya masih ditepis kiper Tiga Naga. Laga berakhir dengan skor imbang 1-1. Hasil imbang ini membuat PSMS harus menang pada pertandingan kedua melawan Babel United, 11 Oktober mendatang.

Pelatih PSMS Ansyari Lubis mengakui pertandingan berjalan sengit, karena Tiga Naga menampilkan permainan cepat. Faktor fisik dan komunikasi masih menjadi masalah bagi timnya. “Babak pertama, kita mempu mengimbangi permainan cepat Tiga Naga. Namun, mulai pertengahan babak kedua, stamina pemain mulai kedodoran. Ini harus dibenahi pada pertandingan selanjutnya,” ungkapnya.

Dia juga menyoroti soal finising. Menurutnya, PSMS memiliki banyak peluang, namun gagal dikonversi menjadi gol akibat terlalu buru-buru. “Babak kedua kita memiliki banyak peluang, tapi gagal menjadi gol. Ini juga harus dibenahi,” pungkasnya. (dek)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/