31 C
Medan
Friday, June 28, 2024

PSM vs PSMS, Peluang Setipis Kertas

ANDALAN: Rachmat Hidayat kembali menjadi andalan PSMS dalam laga penentuan di Stadion Andi Mattalatta saat dijamu PSM, Minggu (9/12).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Hanya semusim PSMS numpang lewat di Liga 1. Setelah itu turun lagi dari kasta tertinggi. Berita buruk itu terjadi jika PSMS gagal memetik kemenangan pada laga pamungkas Liga 1 2018 kontra PSM Makassar di Stadion Andi Mattalatta, Makassar, Minggu (9/12).

Dua ayam berebut misi berbeda. Ayam Kinantan ingin lolos dari degradasi. Sementara Ayam Jantan dari Timur berharap juara.

Namun belum ada yang pasti meski memang posisi PSMS tersudut di juru kunci. “Tentu saya enggak ikhlas kalau PSMS harus turun ke Liga 2 lagi tahun depan. Makanya nanti kami harus berjuang sampai akhir,” ujar kapten PSMS, Legimin Raharjo, Jumat (7/12).

PSMS kali ini butuh keberuntungan lebih untuk lolos dari zona degradasi. Tak hanya sekadar menang di kandang tim yang sedang berjuang merebut juara. PSMS juga harus berharap Mitra Kukar, Sriwijaya, PS Tira, Perseru terpeleset dari lawan-lawan lainnya.

“Enggak ada cerita kami mengalah. Apapun besok, kami akan berjuang sampai akhir. Demi marwah PSMS, kami akan main untuk kebanggaan tim,” bebernya.

Tanpa trio pemain pilar PSMS jelas kesulitan. Frets Butuan yang sedang on fire di dua laga terakhir dengan dua gol justru harus absen. Belum lagi kehilangan sang top skor sementara, Shohei Matsunaga. Selain itu PSMS juga harus was-was di lini belakang tanpa Roni Fatahillah.

Peter Butler berharap banyak pada kegemilangan Rachmad Hidayat. Dua laga terakhir, Rachmad mencetak tiga gol. Di saat pemain lain melempem, Rachmad menunjukkan konsistensinya.

Rachmad masih yakin dengan peluang setipis kertas. “Masih yakin, tapi tipis. Kami akan tetap berusaha hingga menit terakhir,” bebernya.

Sementara itu PSM siap habis-habisan demi gelar juara. PSM juga berharap Persija terjungkal karena menang saja tak cukup. “Pertandingan ini masih menentukan juara. Pemain tahu dan sadar soal itu sehingga masih patut diperjuangkan dengan segenap jiwa dan raga,” ujar Robert Rene Albert, Pelatih PSM.

Pelatih asal Belanda itu mengaku sejak hasil seri melawan Bhayangkara FC dan memaksa menyerahkan posisi PSM sebagai pemuncak klasemen ke Persija Jakarta, ia secara intensif meminta pemain untuk kembali fokus ke laga terakhir.

Soal mental pemain, Robert juga percaya dengan seluruh tim. Apalagi setelah melakukan recovery beberapa hari dan membuat atlet terlihat kembali ceria dan bersemangat di latihan perdana pascalibur.

“Setelah pertandingan yang cukup berat lawan Bayangkara FC ditambah bermain dengan 10 pemain dan tidak mendapatkan hasil sesuai yang kami harapkan, tentu hal yang menguras tenaga dan pikiran. Namun, setelah recovery kemarin, kondisi pemain sudah cukup baik,” jelas Robert. (bbs/don)

ANDALAN: Rachmat Hidayat kembali menjadi andalan PSMS dalam laga penentuan di Stadion Andi Mattalatta saat dijamu PSM, Minggu (9/12).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Hanya semusim PSMS numpang lewat di Liga 1. Setelah itu turun lagi dari kasta tertinggi. Berita buruk itu terjadi jika PSMS gagal memetik kemenangan pada laga pamungkas Liga 1 2018 kontra PSM Makassar di Stadion Andi Mattalatta, Makassar, Minggu (9/12).

Dua ayam berebut misi berbeda. Ayam Kinantan ingin lolos dari degradasi. Sementara Ayam Jantan dari Timur berharap juara.

Namun belum ada yang pasti meski memang posisi PSMS tersudut di juru kunci. “Tentu saya enggak ikhlas kalau PSMS harus turun ke Liga 2 lagi tahun depan. Makanya nanti kami harus berjuang sampai akhir,” ujar kapten PSMS, Legimin Raharjo, Jumat (7/12).

PSMS kali ini butuh keberuntungan lebih untuk lolos dari zona degradasi. Tak hanya sekadar menang di kandang tim yang sedang berjuang merebut juara. PSMS juga harus berharap Mitra Kukar, Sriwijaya, PS Tira, Perseru terpeleset dari lawan-lawan lainnya.

“Enggak ada cerita kami mengalah. Apapun besok, kami akan berjuang sampai akhir. Demi marwah PSMS, kami akan main untuk kebanggaan tim,” bebernya.

Tanpa trio pemain pilar PSMS jelas kesulitan. Frets Butuan yang sedang on fire di dua laga terakhir dengan dua gol justru harus absen. Belum lagi kehilangan sang top skor sementara, Shohei Matsunaga. Selain itu PSMS juga harus was-was di lini belakang tanpa Roni Fatahillah.

Peter Butler berharap banyak pada kegemilangan Rachmad Hidayat. Dua laga terakhir, Rachmad mencetak tiga gol. Di saat pemain lain melempem, Rachmad menunjukkan konsistensinya.

Rachmad masih yakin dengan peluang setipis kertas. “Masih yakin, tapi tipis. Kami akan tetap berusaha hingga menit terakhir,” bebernya.

Sementara itu PSM siap habis-habisan demi gelar juara. PSM juga berharap Persija terjungkal karena menang saja tak cukup. “Pertandingan ini masih menentukan juara. Pemain tahu dan sadar soal itu sehingga masih patut diperjuangkan dengan segenap jiwa dan raga,” ujar Robert Rene Albert, Pelatih PSM.

Pelatih asal Belanda itu mengaku sejak hasil seri melawan Bhayangkara FC dan memaksa menyerahkan posisi PSM sebagai pemuncak klasemen ke Persija Jakarta, ia secara intensif meminta pemain untuk kembali fokus ke laga terakhir.

Soal mental pemain, Robert juga percaya dengan seluruh tim. Apalagi setelah melakukan recovery beberapa hari dan membuat atlet terlihat kembali ceria dan bersemangat di latihan perdana pascalibur.

“Setelah pertandingan yang cukup berat lawan Bayangkara FC ditambah bermain dengan 10 pemain dan tidak mendapatkan hasil sesuai yang kami harapkan, tentu hal yang menguras tenaga dan pikiran. Namun, setelah recovery kemarin, kondisi pemain sudah cukup baik,” jelas Robert. (bbs/don)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/