25 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Enjoy Ditonton dari Amerika, Jadi Tujuan Pengisi Liburan

Berbagai inovasi yang terus dikembangkan di Flexi NBL Indonesia kian mendapat pengakuan masyarakat luas. Para pencinta basket Indonesia juga kian dimudahkan untuk menyaksikan seluruh pertandingan.?

RAGIL UGENG, Solo

OWNER Pelita Jaya (PJ) Esia Jakarta Syailendra Bakrie bisa bernapas lega meski tidak menyaksikan secara langsung laga tim miliknya di Sritex Arena, Solo. Pria yang sedang berada di Amerika Serikat (AS) tersebut tetap bisa memantau permainan Erick Christopher Sebayang dkk. Dia menikmati layanan streaming internet yang memang menjadi terobosan baru PT DBL Indonesia selaku pengelola Flexi NBL Indonesia.

Meski baru diluncurkan musim ini, layanan tersebut bisa membuat Eda “sapaan karibnya” puas. “Secara keseluruhan, saya puas dengan layanan pay per view perdana NBL. Kualitas gambarnya stabil walaupun saya nonton dari belahan dunia lain,” terangnya.

Setidaknya, itu menjadi pelipur lara atas kekalahan yang diterima PJ dari Satria Muda Jakarta. Jika sibuk dengan kegiatan bisnisnya, Eda kini tinggal menikmati laga NBL di depan komputer. Hal tersebut tidak hanya dilakukan di Indonesia, tetapi juga di luar negeri.

Sebagai bukti dukungan terhadap layanan itu, Eda memberikan beberapa saran kepada PT DBL Indonesia. Salah satunya adalah adanya replay serta zoom in di paint area. Selain itu, dia menganggap keberadaan 24 shot clock di samping skor lebih mengasyikkan.

“Kalau ada dua komentator, mungkin, lebih seru. Kemarin komentatornya sudah sangat informatif. Secara keseluruhan, saya senang banget. Walaupun tim saya kalah, saya bisa menyaksikan mereka dari mana saja,” ungkap Eda.

“Layanan streaming hanya sebagian hal yang membuat masyarakat Indonesia puas dengan kompetisi basket tertinggi di tanah air itu. Hal lain yang membuat pencinta basket kian mabuk kepayang adalah penyelenggaraannya.
Kemasan di setiap seri yang sangat total dari PT DBL Indonesia membuat banyak masyarakat antusias. Nuriy Zulfah Zakiyyah, misalnya, siswi SMA 1 Sidoarjo, menjadikan NBL Indonesia sebagai ajang pengisi liburan. “Seru banget pertandingannya. Apalagi saat game antara PJ dan SM. Penontonnya juga banyak. Keren pokoknya,” ungkapnya.
Perasaan yang sama diungkapkan para orang tua pemain. Mashari dan Siti Lestari, contohnya. Keduanya rela datang dari Magelang untuk menyaksikan Galank Gunawan beraksi. Selain senang karena SM memenangi pertandingan, keduanya juga semringah saat melihat perkembangan yang ditunjukkan sang buah hati.

“Galank menunjukkan perkembangan yang bagus. Saya hanya pesan terus berlatih keras. Jangan cepat puas dengan apa yang diperoleh sekarang,” tutur Mashari. Galank memang menjadi salah satu mesin poin anyar bagi SM. Hingga pertandingan keenamnya, dia menceploskan 47 angka. Dia menjadi salah satu pemain yang paling diburu untuk diajak foto bareng oleh para fans.

Menanggapi hal itu, Mashari dan istrinya tidak terlalu khawatir. Asal, Galank tetap bisa menjejakkan kaki di bumi. “Saya memang memberikan apresiasi kepada penyelenggara dan penonton. Saya senang karena anak saya terkenal. Tetapi, jangan sampai besar kepala. Saya percaya bahwa Galank pasti akan menjawabnya dengan hasil terbaik,” paparnya. (*/c12/diq)

Berbagai inovasi yang terus dikembangkan di Flexi NBL Indonesia kian mendapat pengakuan masyarakat luas. Para pencinta basket Indonesia juga kian dimudahkan untuk menyaksikan seluruh pertandingan.?

RAGIL UGENG, Solo

OWNER Pelita Jaya (PJ) Esia Jakarta Syailendra Bakrie bisa bernapas lega meski tidak menyaksikan secara langsung laga tim miliknya di Sritex Arena, Solo. Pria yang sedang berada di Amerika Serikat (AS) tersebut tetap bisa memantau permainan Erick Christopher Sebayang dkk. Dia menikmati layanan streaming internet yang memang menjadi terobosan baru PT DBL Indonesia selaku pengelola Flexi NBL Indonesia.

Meski baru diluncurkan musim ini, layanan tersebut bisa membuat Eda “sapaan karibnya” puas. “Secara keseluruhan, saya puas dengan layanan pay per view perdana NBL. Kualitas gambarnya stabil walaupun saya nonton dari belahan dunia lain,” terangnya.

Setidaknya, itu menjadi pelipur lara atas kekalahan yang diterima PJ dari Satria Muda Jakarta. Jika sibuk dengan kegiatan bisnisnya, Eda kini tinggal menikmati laga NBL di depan komputer. Hal tersebut tidak hanya dilakukan di Indonesia, tetapi juga di luar negeri.

Sebagai bukti dukungan terhadap layanan itu, Eda memberikan beberapa saran kepada PT DBL Indonesia. Salah satunya adalah adanya replay serta zoom in di paint area. Selain itu, dia menganggap keberadaan 24 shot clock di samping skor lebih mengasyikkan.

“Kalau ada dua komentator, mungkin, lebih seru. Kemarin komentatornya sudah sangat informatif. Secara keseluruhan, saya senang banget. Walaupun tim saya kalah, saya bisa menyaksikan mereka dari mana saja,” ungkap Eda.

“Layanan streaming hanya sebagian hal yang membuat masyarakat Indonesia puas dengan kompetisi basket tertinggi di tanah air itu. Hal lain yang membuat pencinta basket kian mabuk kepayang adalah penyelenggaraannya.
Kemasan di setiap seri yang sangat total dari PT DBL Indonesia membuat banyak masyarakat antusias. Nuriy Zulfah Zakiyyah, misalnya, siswi SMA 1 Sidoarjo, menjadikan NBL Indonesia sebagai ajang pengisi liburan. “Seru banget pertandingannya. Apalagi saat game antara PJ dan SM. Penontonnya juga banyak. Keren pokoknya,” ungkapnya.
Perasaan yang sama diungkapkan para orang tua pemain. Mashari dan Siti Lestari, contohnya. Keduanya rela datang dari Magelang untuk menyaksikan Galank Gunawan beraksi. Selain senang karena SM memenangi pertandingan, keduanya juga semringah saat melihat perkembangan yang ditunjukkan sang buah hati.

“Galank menunjukkan perkembangan yang bagus. Saya hanya pesan terus berlatih keras. Jangan cepat puas dengan apa yang diperoleh sekarang,” tutur Mashari. Galank memang menjadi salah satu mesin poin anyar bagi SM. Hingga pertandingan keenamnya, dia menceploskan 47 angka. Dia menjadi salah satu pemain yang paling diburu untuk diajak foto bareng oleh para fans.

Menanggapi hal itu, Mashari dan istrinya tidak terlalu khawatir. Asal, Galank tetap bisa menjejakkan kaki di bumi. “Saya memang memberikan apresiasi kepada penyelenggara dan penonton. Saya senang karena anak saya terkenal. Tetapi, jangan sampai besar kepala. Saya percaya bahwa Galank pasti akan menjawabnya dengan hasil terbaik,” paparnya. (*/c12/diq)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/