SUMUTPOS.CO – Dua tim tangguh Stapac Jakarta dan Pacific Caesar Surabaya akan bertemu di babak playoff Divisi Putih Indonesian Basketball League (IBL) 2017/2018 di DBL Arena, Surabaya.
Kedua tim dijadwalkan bertanding pada tanggal 9 dan 10 Maret dengan sistem best of three. Pertandingan penentu akan dilakukan tanggal 12 Maret jika kedua tim saling mengalahkan di dua pertandingan sebelumnya.
Tim yang menang akan menggaransi tiket semifinal dan bersua pemuncak Divisi Putih Pelita Jaya yang sudah lebih dulu melenggang ke babak empat besar.
Rekor pertemuan kedua tim memang berpihak ke Pacific. Dalam tiga kali game di babak reguler, Pacific dua kali mengalahkan Stapac. Selain unggul dalam rekor pertemuan kedua tim, Pacific diuntungkan karena akan bermain di Surabaya, kandang mereka.
Asisten pelatih Stapac AF Rinaldo mengatakan, Pacific telah berkembang pesat menjadi salah satu poros kekuatan di IBL tahun ini. Kehadiran pemain asing Anton Waters juga dinilai membuat Pacific kian kuat.
“Kami tidak boleh memandang remeh Pacific. Tahun ini pemain lokalnya juga step up dengan sangat signifikan. Kami sudah melakukan evaluasi penampilan kami dalam pertahanan dan mempertajam serangan,” ucap Inal, sapaan akrab AF Rinaldo, Kamis (8/3).
Sementara itu, pelatih Pacific Kencana Wukir menilai, pertandingan di babak playoff jelas akan lebih berat dari fase grup. Meski bermain di kandang sendiri, mereka tetap mewaspadai Stapac yang sukses memenangkan pertemuan terakhir mereka di Cirebon awal Januari lalu.
“Stapac bukan tim kemarin sore. Cara bermain mereka sangat cepat, transisi bagus, secara individu bagus-bagus,” tutup Kiki, sapaan akrabnya.(saf/jpc/don)
SUMUTPOS.CO – Dua tim tangguh Stapac Jakarta dan Pacific Caesar Surabaya akan bertemu di babak playoff Divisi Putih Indonesian Basketball League (IBL) 2017/2018 di DBL Arena, Surabaya.
Kedua tim dijadwalkan bertanding pada tanggal 9 dan 10 Maret dengan sistem best of three. Pertandingan penentu akan dilakukan tanggal 12 Maret jika kedua tim saling mengalahkan di dua pertandingan sebelumnya.
Tim yang menang akan menggaransi tiket semifinal dan bersua pemuncak Divisi Putih Pelita Jaya yang sudah lebih dulu melenggang ke babak empat besar.
Rekor pertemuan kedua tim memang berpihak ke Pacific. Dalam tiga kali game di babak reguler, Pacific dua kali mengalahkan Stapac. Selain unggul dalam rekor pertemuan kedua tim, Pacific diuntungkan karena akan bermain di Surabaya, kandang mereka.
Asisten pelatih Stapac AF Rinaldo mengatakan, Pacific telah berkembang pesat menjadi salah satu poros kekuatan di IBL tahun ini. Kehadiran pemain asing Anton Waters juga dinilai membuat Pacific kian kuat.
“Kami tidak boleh memandang remeh Pacific. Tahun ini pemain lokalnya juga step up dengan sangat signifikan. Kami sudah melakukan evaluasi penampilan kami dalam pertahanan dan mempertajam serangan,” ucap Inal, sapaan akrab AF Rinaldo, Kamis (8/3).
Sementara itu, pelatih Pacific Kencana Wukir menilai, pertandingan di babak playoff jelas akan lebih berat dari fase grup. Meski bermain di kandang sendiri, mereka tetap mewaspadai Stapac yang sukses memenangkan pertemuan terakhir mereka di Cirebon awal Januari lalu.
“Stapac bukan tim kemarin sore. Cara bermain mereka sangat cepat, transisi bagus, secara individu bagus-bagus,” tutup Kiki, sapaan akrabnya.(saf/jpc/don)