25.6 C
Medan
Monday, June 17, 2024

Misi Start Manis

net
PERDANA: Timnas Indonesia dipastikan tidak akan bermain bertahan pada laga perdana kontra Singapura.

Menghadapi Singapura di laga pertama Piala AFF 2018, Timnas Indonesia dipastikan tidak akan bermain bertahan. Tim Garuda akan tetap menampilkan gaya permainan menyerang yang selama sekitar dua tahun terakhir diperagakan. Gaya menyerang ini selalu ditekankan dalam setiap sesi latihan.

Tim Garuda dijadwalkan bertandang ke Stadion Nasional Singapura pada Jumat (9/11) sore ini. Laga ini cukup penting bagi perjalanan Evan Dimas dan kolega di ajang yang belum pernah mereka menangkan tersebut.

Dalam sesi latihan di tanah air, terlihat skuad Timnas menekankan diri dalam proses menyerang cepat. Termasuk melakukan transisi ketika mendapat tekanan, maupun saat mendapat peluang serangan balik. Pelatih Timnas Indonesia Bima Sakti menjelaskan, memang ada beberapa metode penyerangan yang sedang dibangun oleh timnya.

“Kami banyak (latihan, red) metode bagaimana menyerang, sirkulasi cepat dari sisi ke sisi. Kemudian ada game lima lawan lima agar intensitas (penyerangan, red) mereka tetap terjaga,” katanya, usai latihan.

Hal tersebut juga diamini oleh striker naturalisasi Indonesia, Alberto Beto Goncalves. Menurut striker Sriwijaya FC ini, latihan menyerang tersebut memang menjadi fokus karena Indonesia harus memilih taktikal ini. “Kami fokus menyerang karena kami butuh agresif. Meskipun main di luar kami harus agresif,” tegasnya.

Yang menarik melihat persaingan di sektor sayap. Bima Sakti punya banyak opsi. Ada Andik Vermansyah, Riko Simanjuntak, hingga Rizky Pora, pelatih Bima Sakti juga dapat menjadikan Febri Haryadi dan Irfan Jaya sebagai opsi. Terbukti, kedua pemain asal Persib dan Persebaya itu beberapa kali tampil baik di laga uji coba.

“Sayap kami semua bagus ya, kami punya empat sayap yang sudah siap semua, ada Andik, Riko, Febri, dan Irfan. Jadi tergantung lihat besok kondisinya bagaimana kami akan menurunkan siapa yang jadi starter,” tutur Bima.

Andik Vermansyah tak ingin memaksakan diri jadi starter. Apalagi para pesaingnya juga merupakan para pemain yang muda-muda. “Kami sudah siap melawan Singapura. Siapa pun yang diturunkan pelatih kami tidak masalah. Yang penting Indonesia meraih kemenangan atas tuan rumah,” ungkap Andik seperti dikutip laman resmi PSSI.

Di kubu lawan, Singapura ingin bangkit setelah dalam dua edisi terakhir Piala AFF, Singapura bahkan tidak mampu lolos fase grup. Prestasi sepak bola Singapura lambat laun ikut tergerus. Terakhir mereka menjuarai AFF 2012. Saat itu, The Lions masih diperkuat dua pemain naturalisasi, yakni Daniel Benett dan Fachruddin Mustafic.

Salah satu bek senior timnas Singapura, Baihakki Khaizan yang menjadi bagian dari skuad juara 14 tahun lalu itu siap untuk menumbangkan Indonesia. Apalagi mereka berstatus tuan rumah. “Memang ada pasang surut prestasi di Timnas Singapura. Namun semua tahu, tidak ada yang berjalan lancar selamanya di sepak bola. Kami mencoba yang terbaik untuk meraih kesuksesan,” kata Baihakki, dikutip dari situs resmi AFF.

Pemain berusia 34 tahun itu juga mengatakan, Singapura sudah siap menghadapi Timnas Indonesia. Skuat Garuda, dalam dua pertemuan terakhir, selalu meraih kemenangan atas Singapura. “Bermain melawan Timnas Indonesia di kandang merupakan pertandingan kami. Singapura hanya memikirkan tiga poin. Kami membutuhkan awal yang baik,” pungkasnya. (bbs/don)

net
PERDANA: Timnas Indonesia dipastikan tidak akan bermain bertahan pada laga perdana kontra Singapura.

Menghadapi Singapura di laga pertama Piala AFF 2018, Timnas Indonesia dipastikan tidak akan bermain bertahan. Tim Garuda akan tetap menampilkan gaya permainan menyerang yang selama sekitar dua tahun terakhir diperagakan. Gaya menyerang ini selalu ditekankan dalam setiap sesi latihan.

Tim Garuda dijadwalkan bertandang ke Stadion Nasional Singapura pada Jumat (9/11) sore ini. Laga ini cukup penting bagi perjalanan Evan Dimas dan kolega di ajang yang belum pernah mereka menangkan tersebut.

Dalam sesi latihan di tanah air, terlihat skuad Timnas menekankan diri dalam proses menyerang cepat. Termasuk melakukan transisi ketika mendapat tekanan, maupun saat mendapat peluang serangan balik. Pelatih Timnas Indonesia Bima Sakti menjelaskan, memang ada beberapa metode penyerangan yang sedang dibangun oleh timnya.

“Kami banyak (latihan, red) metode bagaimana menyerang, sirkulasi cepat dari sisi ke sisi. Kemudian ada game lima lawan lima agar intensitas (penyerangan, red) mereka tetap terjaga,” katanya, usai latihan.

Hal tersebut juga diamini oleh striker naturalisasi Indonesia, Alberto Beto Goncalves. Menurut striker Sriwijaya FC ini, latihan menyerang tersebut memang menjadi fokus karena Indonesia harus memilih taktikal ini. “Kami fokus menyerang karena kami butuh agresif. Meskipun main di luar kami harus agresif,” tegasnya.

Yang menarik melihat persaingan di sektor sayap. Bima Sakti punya banyak opsi. Ada Andik Vermansyah, Riko Simanjuntak, hingga Rizky Pora, pelatih Bima Sakti juga dapat menjadikan Febri Haryadi dan Irfan Jaya sebagai opsi. Terbukti, kedua pemain asal Persib dan Persebaya itu beberapa kali tampil baik di laga uji coba.

“Sayap kami semua bagus ya, kami punya empat sayap yang sudah siap semua, ada Andik, Riko, Febri, dan Irfan. Jadi tergantung lihat besok kondisinya bagaimana kami akan menurunkan siapa yang jadi starter,” tutur Bima.

Andik Vermansyah tak ingin memaksakan diri jadi starter. Apalagi para pesaingnya juga merupakan para pemain yang muda-muda. “Kami sudah siap melawan Singapura. Siapa pun yang diturunkan pelatih kami tidak masalah. Yang penting Indonesia meraih kemenangan atas tuan rumah,” ungkap Andik seperti dikutip laman resmi PSSI.

Di kubu lawan, Singapura ingin bangkit setelah dalam dua edisi terakhir Piala AFF, Singapura bahkan tidak mampu lolos fase grup. Prestasi sepak bola Singapura lambat laun ikut tergerus. Terakhir mereka menjuarai AFF 2012. Saat itu, The Lions masih diperkuat dua pemain naturalisasi, yakni Daniel Benett dan Fachruddin Mustafic.

Salah satu bek senior timnas Singapura, Baihakki Khaizan yang menjadi bagian dari skuad juara 14 tahun lalu itu siap untuk menumbangkan Indonesia. Apalagi mereka berstatus tuan rumah. “Memang ada pasang surut prestasi di Timnas Singapura. Namun semua tahu, tidak ada yang berjalan lancar selamanya di sepak bola. Kami mencoba yang terbaik untuk meraih kesuksesan,” kata Baihakki, dikutip dari situs resmi AFF.

Pemain berusia 34 tahun itu juga mengatakan, Singapura sudah siap menghadapi Timnas Indonesia. Skuat Garuda, dalam dua pertemuan terakhir, selalu meraih kemenangan atas Singapura. “Bermain melawan Timnas Indonesia di kandang merupakan pertandingan kami. Singapura hanya memikirkan tiga poin. Kami membutuhkan awal yang baik,” pungkasnya. (bbs/don)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/