29 C
Medan
Sunday, October 20, 2024
spot_img

Liga 2 Vakum, Sandeni Kembali Bekerja di Yogya

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kekecawaan akibat Liga 2 musim 2022/2023 dihentikan turut dirasakan Sandeni Sidabutar. Impiannya untuk meraih prestasi bersama PSMS Medan gagal terwujud.

“Pasti kecewa, karena impian untuk mengantar PSMS promosi ke Liga 1 tidak tewujud. Padahal penampilan kami sedang bagus-bagusnya, tapi liga dihentikan,” ujar Sandeni Sidabutar kepada Sumut Pos, kemarin.

Pemain berusia 26 tahun itu sendiri memutuskan kembali ke Yogyakarta setelah tim PSMS dibubarkan. Dia kembali ke rutinitasnya sebegai pekerja di Kota Gudeg tersebut.

“Setelah PSMS membubarkan tim, saya kembali ke Yogya. Saya kembali bekerja di bidang konveksi,” ungkap pemain kelahiran Sibolga tersebut.

Meskipun kembali bekerja, mantan pemain Mataram Utama ini tidak melupakan latihan. Bahkan, dia memiliki pelatih pribadi.

“Latihan tetap dilakukan di sini bersama tim lama. Ada program latihan yang diberikan pelatih sehingga lebih terpantau. Programnya lebih kepada gym dan lapangan,” jelas pemain dengan posisi gelandang tersebut.

Sandeni mengaku lebih senang berada di Yogya, karena sudah lama tinggal di sana. Bahkan, karir sepak bolanya lebih banyak di Pulau Jawa.

“Saya ini campuran sebenarnya. Lahir di Sibolga, kemudian besar di Dairi. Tapi karir sepak bola lebih banyak di Jawa. Karena itu, saya memilih kembali ke Yogya sambil menunggu Liga 2 musim depan,” ungkapnya.

Untuk Liga 2 (Liga Nusantara) musim depan, Sandeni belum memutuskan bergabung ke mana. Namun dia tetap membuka kesempatan bagi PSMS.

“Suatu kebanggaan bisa bermain di PSMS. Untuk musim depan, saya bisa saja masih bersama PSMS, tapi lihat nanti bagaimana,” tandasnya.

Untuk kompetisi musim depan, Sandeni berharap besar kepada PSSI yang diketuai Erick Thohir. Dia berharap di bawah komando Erick Thohir, kompetisi sepak bola Indonesia semakin maju.

“Harapan kepada Pak Erick Thohir pasti sangat besar. Apalagi menginat visi dan misi yang sudah diucapkan. Mudah-mudahan kompetisi semakin membaik dan kejadian seperi saat ini tidak terulang lagi,” pungkasnya. (dek)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kekecawaan akibat Liga 2 musim 2022/2023 dihentikan turut dirasakan Sandeni Sidabutar. Impiannya untuk meraih prestasi bersama PSMS Medan gagal terwujud.

“Pasti kecewa, karena impian untuk mengantar PSMS promosi ke Liga 1 tidak tewujud. Padahal penampilan kami sedang bagus-bagusnya, tapi liga dihentikan,” ujar Sandeni Sidabutar kepada Sumut Pos, kemarin.

Pemain berusia 26 tahun itu sendiri memutuskan kembali ke Yogyakarta setelah tim PSMS dibubarkan. Dia kembali ke rutinitasnya sebegai pekerja di Kota Gudeg tersebut.

“Setelah PSMS membubarkan tim, saya kembali ke Yogya. Saya kembali bekerja di bidang konveksi,” ungkap pemain kelahiran Sibolga tersebut.

Meskipun kembali bekerja, mantan pemain Mataram Utama ini tidak melupakan latihan. Bahkan, dia memiliki pelatih pribadi.

“Latihan tetap dilakukan di sini bersama tim lama. Ada program latihan yang diberikan pelatih sehingga lebih terpantau. Programnya lebih kepada gym dan lapangan,” jelas pemain dengan posisi gelandang tersebut.

Sandeni mengaku lebih senang berada di Yogya, karena sudah lama tinggal di sana. Bahkan, karir sepak bolanya lebih banyak di Pulau Jawa.

“Saya ini campuran sebenarnya. Lahir di Sibolga, kemudian besar di Dairi. Tapi karir sepak bola lebih banyak di Jawa. Karena itu, saya memilih kembali ke Yogya sambil menunggu Liga 2 musim depan,” ungkapnya.

Untuk Liga 2 (Liga Nusantara) musim depan, Sandeni belum memutuskan bergabung ke mana. Namun dia tetap membuka kesempatan bagi PSMS.

“Suatu kebanggaan bisa bermain di PSMS. Untuk musim depan, saya bisa saja masih bersama PSMS, tapi lihat nanti bagaimana,” tandasnya.

Untuk kompetisi musim depan, Sandeni berharap besar kepada PSSI yang diketuai Erick Thohir. Dia berharap di bawah komando Erick Thohir, kompetisi sepak bola Indonesia semakin maju.

“Harapan kepada Pak Erick Thohir pasti sangat besar. Apalagi menginat visi dan misi yang sudah diucapkan. Mudah-mudahan kompetisi semakin membaik dan kejadian seperi saat ini tidak terulang lagi,” pungkasnya. (dek)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru