32 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

PSMS Belum Lunasi Gaji Pemain, FIFA Berikan Sanksi

PSMS

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tak kunjung membayar gaji sejumlah pemain yang berlaga di musim 2013/2014, akhirnya PSMS Medan mendapatkan sanksi dari federasi sepak bola dunia, FIFA, berupa pengurangan 3 poin. Padahal Liga 2 musim 2019/2020 belum dimulai.

Diketahui, tim bejuluk Ayam Kinantan ini harus rela terdegradasi ke Liga 2, usai menjadi juru kunci klasemen Liga 1 musim lalu.

Manajemen PSMS menerima surat terkait hukuman tersebut dari PSSI, yang menindaklanjuti implementasi putusan FIFA Disciplinary Committee. Dalam surat bernomor 738/UDN/400/II-2019 tersebut, ada 2 poin penegasan yang disampaikan.

Pertama, PSMS Medan mendapat hukuman pengurangan 3 poin pada kompetisi Liga 1 2018. Yang kedua, implementasi pengurangan poin itu diterapkan pada klasemen Liga 1 2018. Sanksi ini diberikan, karena Manajemen PSMS Medan belum melunasi gaji 3 pemainnya di musim 2013-2014.

Sekretaris Umum PSMS Medan, Julius Raja mengatakan, sejatinya PSMS Medan mendapat pengurangan 9 poin. Namun, dikurangi menjadi hanya 3 poin, karena sudah melunasi gaji 2 dari 3 pemain, yakni Alberto Ramon Sosa Morel dan Moise Dario Maldonado Ovelar.

“Harusnya dikurangi 9 poin. Tapi karena kami sudah membayar 2 pemain beserta uang untuk lawyer-nya dari Paraguay, makanya jadi tinggal 3 poin,” ungkap King, sapaan karib Julius Raja, Selasa (9/4).

“Tinggal satu pemain lagi. Tapi karena waktu itu sangat mepet, dan PSMS terdegradasi, makanya kami ingin buat surat lagi ke FIFA,” imbuh King.

Adapun 2 pemain asing yang sudah dibayar, yakni Alberto Ramon Sosa Morel dan Moise Dario Maldonado Ovelar, yang dilunasi pada Oktober 2018 lalu. Kedua pemain ini terdaftar di komite disiplin FIFA nomor sengketa 160445 dan 160446.

Sementara kasus Rolon Dacak Edgar Enrique, dengan nomor sengketa 160443, belum terlunasi. “Rolon Enrique belum dilunasi, ini yang menyebabkan PSMS dikurangi 3 poin,” beber King.

Manajemen PSMS masih terus melakukan komunikasi dengan FIFA terkait hal ini. Mengingat masalah tunggakan gaji ini terjadi pada 2013-2014. “Kami ingin menjelaskan, persoalan ini bukan di zaman kami atau PT Kinantan Medan Indonesia. Ini terjadi di 2013-2014 lalu,” ujar King, seraya mengatakan, Komisi Disiplin FIFA tetap pada keputusannya, jika Manajemen PSMS Medan tidak melakukan pembayaran.

Jika diberlakukan pada kompetisi musim lalu, maka poin PSMS Medan akan berkurang dari 37 menjadi 28 pada klasemen Liga 1 2018. Namun hal tersebut tak berpengaruh, karena Ayam Kinantan merupakan juru kunci klasemen.

Sementara itu, Anggota Komite Eksekutif PSSI, Dirk Soplanit menyatakan, hukuman dari FIFA telah dijatuhkan. PSMS Medan dihukum pengurangan poin untuk musim ini. “Memang ada penalti yang diberikan oleh FIFA kepada PSMS. Suratnya akan kami kirim ke PSMS tentang hukuman itu. PSMS mendapatkan pengurangan 3 poin. Jadi memang kasus ini sudah sampai ke FIFA,” jelasnya.

“Hukumannya sudah ditetapkan dan akan kami sampaikan ke seluruh klub lain, karena berkaitan dengan pengurangan nilai. Tapi bukan masalah serius juga, karena PSMS main di Liga 2. Lain hal jika PSMS main di Liga 1. Kemudian hukuman dijatuhkan, mungkin PSMS bisa degradasi,” imbuh Dirk.

“Tapi hukuman FIFA kepada PSMS tetap dilaksanakan oleh PT LIB, sebagai operator. Saya rasa ada regulasi yang sudah dibuat, bagaimana mereka harus menyelesaikan dan ada konsekuensinya,” pungkasnya. (bsc/saz)

PSMS

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tak kunjung membayar gaji sejumlah pemain yang berlaga di musim 2013/2014, akhirnya PSMS Medan mendapatkan sanksi dari federasi sepak bola dunia, FIFA, berupa pengurangan 3 poin. Padahal Liga 2 musim 2019/2020 belum dimulai.

Diketahui, tim bejuluk Ayam Kinantan ini harus rela terdegradasi ke Liga 2, usai menjadi juru kunci klasemen Liga 1 musim lalu.

Manajemen PSMS menerima surat terkait hukuman tersebut dari PSSI, yang menindaklanjuti implementasi putusan FIFA Disciplinary Committee. Dalam surat bernomor 738/UDN/400/II-2019 tersebut, ada 2 poin penegasan yang disampaikan.

Pertama, PSMS Medan mendapat hukuman pengurangan 3 poin pada kompetisi Liga 1 2018. Yang kedua, implementasi pengurangan poin itu diterapkan pada klasemen Liga 1 2018. Sanksi ini diberikan, karena Manajemen PSMS Medan belum melunasi gaji 3 pemainnya di musim 2013-2014.

Sekretaris Umum PSMS Medan, Julius Raja mengatakan, sejatinya PSMS Medan mendapat pengurangan 9 poin. Namun, dikurangi menjadi hanya 3 poin, karena sudah melunasi gaji 2 dari 3 pemain, yakni Alberto Ramon Sosa Morel dan Moise Dario Maldonado Ovelar.

“Harusnya dikurangi 9 poin. Tapi karena kami sudah membayar 2 pemain beserta uang untuk lawyer-nya dari Paraguay, makanya jadi tinggal 3 poin,” ungkap King, sapaan karib Julius Raja, Selasa (9/4).

“Tinggal satu pemain lagi. Tapi karena waktu itu sangat mepet, dan PSMS terdegradasi, makanya kami ingin buat surat lagi ke FIFA,” imbuh King.

Adapun 2 pemain asing yang sudah dibayar, yakni Alberto Ramon Sosa Morel dan Moise Dario Maldonado Ovelar, yang dilunasi pada Oktober 2018 lalu. Kedua pemain ini terdaftar di komite disiplin FIFA nomor sengketa 160445 dan 160446.

Sementara kasus Rolon Dacak Edgar Enrique, dengan nomor sengketa 160443, belum terlunasi. “Rolon Enrique belum dilunasi, ini yang menyebabkan PSMS dikurangi 3 poin,” beber King.

Manajemen PSMS masih terus melakukan komunikasi dengan FIFA terkait hal ini. Mengingat masalah tunggakan gaji ini terjadi pada 2013-2014. “Kami ingin menjelaskan, persoalan ini bukan di zaman kami atau PT Kinantan Medan Indonesia. Ini terjadi di 2013-2014 lalu,” ujar King, seraya mengatakan, Komisi Disiplin FIFA tetap pada keputusannya, jika Manajemen PSMS Medan tidak melakukan pembayaran.

Jika diberlakukan pada kompetisi musim lalu, maka poin PSMS Medan akan berkurang dari 37 menjadi 28 pada klasemen Liga 1 2018. Namun hal tersebut tak berpengaruh, karena Ayam Kinantan merupakan juru kunci klasemen.

Sementara itu, Anggota Komite Eksekutif PSSI, Dirk Soplanit menyatakan, hukuman dari FIFA telah dijatuhkan. PSMS Medan dihukum pengurangan poin untuk musim ini. “Memang ada penalti yang diberikan oleh FIFA kepada PSMS. Suratnya akan kami kirim ke PSMS tentang hukuman itu. PSMS mendapatkan pengurangan 3 poin. Jadi memang kasus ini sudah sampai ke FIFA,” jelasnya.

“Hukumannya sudah ditetapkan dan akan kami sampaikan ke seluruh klub lain, karena berkaitan dengan pengurangan nilai. Tapi bukan masalah serius juga, karena PSMS main di Liga 2. Lain hal jika PSMS main di Liga 1. Kemudian hukuman dijatuhkan, mungkin PSMS bisa degradasi,” imbuh Dirk.

“Tapi hukuman FIFA kepada PSMS tetap dilaksanakan oleh PT LIB, sebagai operator. Saya rasa ada regulasi yang sudah dibuat, bagaimana mereka harus menyelesaikan dan ada konsekuensinya,” pungkasnya. (bsc/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/