MEDAN, SUMUTPOS.CO – Mengomentari kisruh pembentukan tim futsal dalam rangka persiapan PON 2024 mendatang antara AFP Sumut dan Asprov PSSI Sumut, Justinus Lhaksana, mantan pelatih timnas futsal Indonesia yang juga pernah menjadi pengurus BFN (cikal bakal FFI) memberikan komentarnya lewat akun twitternya.
“PSSI sudah melepas pengelolaan futsal ke FFI, berarti AFP sebagai anak cabang dari FFI yang berhak membentuk team. Bukan Asprov yang masih di bawah PSSI. Menurut saya logikanya begitu,” sebutnya menanggapi tweet dari akun @futsalmedan yang menyampaikan perihal kekisruhan mengenai futsal di Sumatera Utara.
“Kami di AFK Medan berharap preseden ini menjadi titik balik kejelasan pengelolaan futsal di Indonesia, baik dari level nasional sampai tingkat kabupaten/kota. Karena kisruh ini bukan yang pertama terjadi, bahkan sering terjadi di level kota Medan” tambah Ingan H. Pane, Sekretaris AFK Medan.
Dikatakan, di level nasional sudah berjalan lancar, baik di timnas maupun klub. Timnas Futsal Indonesia yang berlaga di ajang SEA Games maupun AFF, yang bentuk adalah FFI. Begitu juga di tingkat klub, baru-baru ini klub Blacksteel Papua berhasil menjadi juara di ajang AFF Futsal Club Championship.
“Yang mana Blacksteel adalah klub anggota FFI dan hasil kompetisi yang diputar oleh FFI. AFF sendiri adalah induk organisasinya PSSI di tingkat Asia Tenggara. Bahkan di level Asia, di ajang AFC Futsal Club Championship nanti. Yang akan mewakili Indonesia adalah Bintang Timur Surabaya, juara kompetisi futsal besutan FFI,” tutupnya. (dek)