SUMUTPOS.CO – Manchester City menjadi favorit saat menghadapi Inter Milan di final Liga Champions, dini hari nanti. Performa dan perjalanan mereka ke partai puncak memperlihatkan mereka sudah siap menjadi raja Eropa.
Berstatus sebagai salah satu klub terkaya dunia, Manchester City membangun proyek Liga Champions selama satu dekade terakhir. Dengan dana melimpah dari salah satu pebisnis paling kuat di Timur Tengah, Sheikh Mansour, mereka mendatangkan pemain-pemain top dunia.
Akan tetapi, uang bukan segalanya di kompetisi Eropa. Meski sangat dominan di Premier League Inggris, The Citizens ternyata kesulitan mengukuhkan dirinya sebagai penguasa Eropa.
Mereka pernah lolos ke final Liga Champions musim 2020/2021. Namun, pasukan Guardiola harus mengakui keunggulan Chelsea dengan skor 0-1.
Pada kesempatan lain, Manchester City lolos ke semifinal pada musim 2015/2016 dan 2021/2022. Akan tetapi, dua usaha mereka menuju partai puncak dihentikan Real Madrid.
Musim ini, mereka kembali tembus final. Dan dengan pemain yang sudah begitu padu plus kehadiran monster kotak penalti seperti Erling Haaland, mereka kini diklaim sudah sangat siap mencatatkan sejarah dengan meraih trofi Si Kuping Besar di Atatürk Olympic Stadium, Istanbul.
Perjalanan mereka menuju final menjadi alasan untuk menempatkan City sebagai favorit. Di delapan besar, mereka menghajar Bayern Munchen dengan agregat 4-1. Setelah itu, di semifinal, Haaland dan kawan-kawan melibas sang juara bertahan, Madrid dengan agregat 5-1.
Sukses mereka melumat Bayern dan Madrid membuat Manchester City menjadi satu-satunya klub yang tak terkalahkan dalam 12 pertandingan Liga Champions musim ini.
Selain itu, mereka juga menjadi klub paling subur dengan 31 gol dan tim dengan pertahanan terbaik di mana mereka hanya kebobolan 5 kali. Sebaliknya, Inter dalam perjalanan mereka ke final kalah dua kali. Mereka juga hanya mencetak 19 gol dan kebobolan 10 kali. Pep Guardiola dan pasukannya yang mengincar treble winner pun sudah berani menyatakan optimismenya. Meski mengakui ini akan menjadi pertandingan yang sangat sulit, Pep mengatakan timnya siap untuk tantangan tersebut.
“Kami ingin finis berbeda kali ini. Tapi kami harus tahu persis apa yang harus kami lakukan untuk mengalahkan lawan ini dalam hal pendekatan, dengan dan tanpa bola kami harus fokus,” katanya di situs klub.
Guardiola juga memastikan status favorit bukanlah masalah. Alasannya, ini bukan hal baru bagi para pemainnya. “Kami sudah terbiasa. Saya menerima peran itu dan kami pergi ke sana dan mencoba. Kami menerima apa yang dikatakan orang, tidak masalah sama sekali,” ujarnya.
Erling Haaland yang musim ini mencetak 52 gol di semua kompetisi termasuk 12 di antaranya di Liga Champions menggemakan optimisme pelatihnya. Ia bahkan sudah berjanji untuk mencetak gol dini hari nanti. “Target saya adalah mencoba membantu tim mengangkat trofi di akhir musim dengan mencetak gol. Saya tahu jika saya bisa mencetak gol dan mendukung tim, maka itu akan membantu semua orang mencapai tujuan mereka di akhir musim,” kata Haaland di situs UEFA.
Bomber Norwegia itu mengatakan, kuncinya adalah gol pertama. “Begitu saya mencetak gol, yang bisa saya pikirkan hanyalah mencetak gol berikutnya. Begitulah cara saya mendekati situasi ini dan akan terus (melakukan itu),” tegasnya.
Di kubu Inter Milan yang memburu trofi Liga Champions keempatnya, pelatih Simone Inzaghi memastikan anak asuhnya siap meladeni Manchester City. Menurutnya, terlepas dari status City sebagai favorit, mereka juga datang ke Istanbul dengan ambisi juara. “Sekarang kami memiliki impian besar untuk memenangkan Liga Champions. Kami pergi ke final untuk memainkan yang terbaik melawan tim dengan kualitas luar biasa,” kata Inzaghi kepada DAZN.
Bek Inter, Robin Gosens menambahkan, Inter yang mengeliminasi AC Milan di semifinal layak ada di partai puncak ini dan juga pantas untuk juara. “Kami akan memberikan segalanya untuk menunjukkan kekuatan kami. Kami sangat percaya diri untuk memainkan final ini dengan kualitas kami,” tegasnya. Kedua klub yang berjumpa untuk kali pertama di kompetisi Eropa tidak punya masalah cedera pemain utama. Sehingga, tidak sulit untuk memprediksi formula yang akan diturunkan kedua kubu.
Inter Milan akan tetapi dengan formasi 3-5-2 dengan Denzel Dumfries dan Federico Dimarco akan jadi bek sayap. Di tengah, mereka akan memainkan Nicolò Barella, Henrikh Mkhitaryan, Hakan Çalhano?lu atau Marcelo Brozovi?. Sedangkan barisan penyerang akan diisi Lautaro Martinez yang akan didampingi Edin Džeko atau Romelu Lukaku.
Manchester City sementara itu diprediksi akan mempertahankan pola 3-2-4-1 yang cukup ampuh meredam lawan berat. (amr/jpg)