25.6 C
Medan
Wednesday, May 8, 2024

Pangkotrad Dibuka di Labusel, Bupati Edimin: KPOTI Harus Jaga Generasi dari Narkoba

KOTAPINANG, SUMUTPOS.CO—Komite Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional Indonesia (KPOTI) Sumatera Utara resmi membentuk Pangkalan Olahraga Tradisional (Pangkotrad) di Kabupaten Labuhanbatu Selatan (Labusel). Pangkotrad di Labusel merupakan zona kedua dari lima zona dipilih KPOTI Sumut.

BERSAMA: Ketua Umum KPOTI Sumut, Agustin Sastrawan Harahap diabadikan bersama Bupati Labusel, H Edimin usai
Kegiatan pembentukan Pangkotrad zona dua pada Jumat (8/10/2021), di Aula SBBK Kota Pinang, Labusel. (IST)

Kegiatan pembentukan Pangkotrad zona dua pada Jumat (8/10/2021) di Kotapinang ini dibuka langsung Bupati Labusel, H Edimin.

Turut hadir Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Labusel, Naga Parlaungan, Kepala Dinas Pariwisata Labusel, Balyan serta Kepala Dinas Pendidikan Labusel, Sutan Harahap, serta elemen masyarakat dan organisasi kepemudaan lain seperti Granat, LAN, KNPI, Pemuda Muhammadiyah, BKPRMI, dan Pemuda Pancasila, dan Karang Taruna Labusel.

Ketua Umum KPOTI Sumut, Agustin Sastrawan Harahap menjelaskan kegiatan pelatihan pembentukan Pangkotrad dilaksanakan bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayan, Riset & Teknologi yang menekankan pada penerapan amanat UU No 5 tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.

“Pangkotrad dihadirkan sebagai komitmen KPOTI Sumut dalam mengawal pertahanan budaya harus ada di setiap desa hingga ke dusun-dusun diharapkan juga terbentuk Pangkalan Olahraga Tradisional. Semangat ini kita tunjukkan sebagai wujud kecintaan kita terhadap bangsa dan negara. Di samping ikhtiar kita dalam mewujudkan visi KPOTI yang selalu disampaikan dalam slogan Lestari Budayaku Bugar Bangsaku dapat terwujud di Provinsi Sumatera Utara khususnya di Kabupaten Labusel,” kata Agustin.

Menurutnya, dengan semangat yang kuat dan konsistensi yang telah ditunjukkan, akan membuat KPOTI Labusel semakin cepat dan mudah mewujudkan pemajuan kebudayaan melalui permainan rakyat dan olahraga tradisional.

“Sejatinya permainan tradisional ini juga banyak diminati dan tidak hanya sekadar bermain saja, tapi juga memiliki makna filosofis dan nilai-nilai norma yang terkandung di dalamnya. Ini yang harus terus kita gelorakan dan warisi kepada generasi,” ucapnya.

Di tempat yang sama, Bupati Labusel, Edimin menyampaikan pelatihan pembentukan Pangkotrad merupakan langkah nyata yang ditunjukkan KPOTI Sumut dan Labusel dalam pemajuan kebudayaan.

Edimin sangat bangga karena era globalisasi dan serba digitalisasi masih ada sekelompok pegiat atau orang-orang yang masih peduli dengan permainan tradisional.

“Permainan tradisional ini mengingatkan saya kembali akan masa kecil, di mana kebahagiaan itu sangat bisa saya rasakan saat bermain permainan tradisional bersama teman-teman. Mari kita jaga dan lestarikan permainan tradisional. Saya siap mendukung sepenuhnya KPOTI Sumut khususnya Labusel,” janjinya.

Edimin juga berharap KPOTI Sumut bisa menjaga generasi Labusel dari pengaruh buruk digitalisasi serta penyalahgunaan narkoba.

“Dengan adanya Pangkotrad di tiap desa nanti, kami berharap KPOTI bisa menjaga generasi kita dari narkoba. Karena ini sangat penting,” pinta mantan anggota DPRD Labusel itu.

Ketua KPOTI Labusel, Musthopa Rahman Harahap menyampaikan apresiasi kepada KPOTI Sumut yang telah memilih Labusel menjadi salah satu zona dari pelatihan pembentukan Pangkotrad.

“Semoga dengan adanya pelatihan ini dan dukungan yang luar biasa bisa memberikan semangat yang terus bergelora kepada para peserta, khususnya kami pengurus KPOTI Labusel,” harapnya.

Kegiatan pelatihan pembentukan Pangkotrad diselenggarakan selama 3 hari di Aula SBBK Kota Pinang, Labusel, dimulai Jumat 8 Oktober hingga Minggu, 10 Oktober 2021. Kegiatan dihadiri 40 peserta perwakilan dari 3 kabupaten Labusel, Labuhanbatu serta Labuhanbatu Utara. (rel/prn)

KOTAPINANG, SUMUTPOS.CO—Komite Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional Indonesia (KPOTI) Sumatera Utara resmi membentuk Pangkalan Olahraga Tradisional (Pangkotrad) di Kabupaten Labuhanbatu Selatan (Labusel). Pangkotrad di Labusel merupakan zona kedua dari lima zona dipilih KPOTI Sumut.

BERSAMA: Ketua Umum KPOTI Sumut, Agustin Sastrawan Harahap diabadikan bersama Bupati Labusel, H Edimin usai
Kegiatan pembentukan Pangkotrad zona dua pada Jumat (8/10/2021), di Aula SBBK Kota Pinang, Labusel. (IST)

Kegiatan pembentukan Pangkotrad zona dua pada Jumat (8/10/2021) di Kotapinang ini dibuka langsung Bupati Labusel, H Edimin.

Turut hadir Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Labusel, Naga Parlaungan, Kepala Dinas Pariwisata Labusel, Balyan serta Kepala Dinas Pendidikan Labusel, Sutan Harahap, serta elemen masyarakat dan organisasi kepemudaan lain seperti Granat, LAN, KNPI, Pemuda Muhammadiyah, BKPRMI, dan Pemuda Pancasila, dan Karang Taruna Labusel.

Ketua Umum KPOTI Sumut, Agustin Sastrawan Harahap menjelaskan kegiatan pelatihan pembentukan Pangkotrad dilaksanakan bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayan, Riset & Teknologi yang menekankan pada penerapan amanat UU No 5 tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.

“Pangkotrad dihadirkan sebagai komitmen KPOTI Sumut dalam mengawal pertahanan budaya harus ada di setiap desa hingga ke dusun-dusun diharapkan juga terbentuk Pangkalan Olahraga Tradisional. Semangat ini kita tunjukkan sebagai wujud kecintaan kita terhadap bangsa dan negara. Di samping ikhtiar kita dalam mewujudkan visi KPOTI yang selalu disampaikan dalam slogan Lestari Budayaku Bugar Bangsaku dapat terwujud di Provinsi Sumatera Utara khususnya di Kabupaten Labusel,” kata Agustin.

Menurutnya, dengan semangat yang kuat dan konsistensi yang telah ditunjukkan, akan membuat KPOTI Labusel semakin cepat dan mudah mewujudkan pemajuan kebudayaan melalui permainan rakyat dan olahraga tradisional.

“Sejatinya permainan tradisional ini juga banyak diminati dan tidak hanya sekadar bermain saja, tapi juga memiliki makna filosofis dan nilai-nilai norma yang terkandung di dalamnya. Ini yang harus terus kita gelorakan dan warisi kepada generasi,” ucapnya.

Di tempat yang sama, Bupati Labusel, Edimin menyampaikan pelatihan pembentukan Pangkotrad merupakan langkah nyata yang ditunjukkan KPOTI Sumut dan Labusel dalam pemajuan kebudayaan.

Edimin sangat bangga karena era globalisasi dan serba digitalisasi masih ada sekelompok pegiat atau orang-orang yang masih peduli dengan permainan tradisional.

“Permainan tradisional ini mengingatkan saya kembali akan masa kecil, di mana kebahagiaan itu sangat bisa saya rasakan saat bermain permainan tradisional bersama teman-teman. Mari kita jaga dan lestarikan permainan tradisional. Saya siap mendukung sepenuhnya KPOTI Sumut khususnya Labusel,” janjinya.

Edimin juga berharap KPOTI Sumut bisa menjaga generasi Labusel dari pengaruh buruk digitalisasi serta penyalahgunaan narkoba.

“Dengan adanya Pangkotrad di tiap desa nanti, kami berharap KPOTI bisa menjaga generasi kita dari narkoba. Karena ini sangat penting,” pinta mantan anggota DPRD Labusel itu.

Ketua KPOTI Labusel, Musthopa Rahman Harahap menyampaikan apresiasi kepada KPOTI Sumut yang telah memilih Labusel menjadi salah satu zona dari pelatihan pembentukan Pangkotrad.

“Semoga dengan adanya pelatihan ini dan dukungan yang luar biasa bisa memberikan semangat yang terus bergelora kepada para peserta, khususnya kami pengurus KPOTI Labusel,” harapnya.

Kegiatan pelatihan pembentukan Pangkotrad diselenggarakan selama 3 hari di Aula SBBK Kota Pinang, Labusel, dimulai Jumat 8 Oktober hingga Minggu, 10 Oktober 2021. Kegiatan dihadiri 40 peserta perwakilan dari 3 kabupaten Labusel, Labuhanbatu serta Labuhanbatu Utara. (rel/prn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/