MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dengan persiapan minim, tim Kota Medan berhasil meraih medali emas cabang sepak bola Pekan Olahraga Provinsi Sumatera Utara (Porprovsu) XI/2022. Keberhasilan itu tidak lepas dari sosok kapten tim, Fachri Husaini Harahap.
Fachri Husaini merupakan salah satu pemain pilar di tim Kota Medan. Sebagai gelandang, dia memiliki visi permainan yang jelas. Serangan tim Medan sering berasal dari kakinya.
Pemain berusia 20 tahun itu juga selalu tampil prima selama 90 menit. Performa itu membuat Pelatih Kota Medan, Puspom tidak ragu menunjuk Fachri Husaini sebagai kapten tim.
Sebagai kapten tim, mahasiswa Fakultas Vokasi USU ini mendapat tugas tambahan. Bukan hanya mengatur serangan, tapi juga harus bisa mengontrol emosi dan membangkitkan semangat rekan-rekannya.
“Saya selalu memberi semangat dan motivasi kepada teman-teman untuk pantang menyerah. Saya juga sering tertawa agar teman-teman rileks. Seperti kata Pep Guardiola, pemain sepak bola hanya penghibur. Kalau penonton bisa terhibur, maka tugas pemain berhasil,” ujar Fachri Husaini kepada Sumut Pos, Rabu (9/11).
Fachri cukup berhasil menjalankan tugasnya tersebut. Terbukti, tim Kota Medan bisa menjadi juara Porprovsu 2022 meski di awal sempat diremehkan sebagian orang. Bahkan, putra pasangan Muhammad Aman Harahap dengan Nurcahaya Siregar tersebut terpilih sebagai pemain terbaik.
“Banyak yang meremehkan kami, karena persiapan minim. Tim dibentuk hanya beberapa bulan sebelum Porprovsu 2022. Tapi kami berhasil membungkam orang-orang yang merendahkan tersebut,” tegas pemain kelahiran 29 Juni 2002 itu.
Perjalanan tim Kota Medan menuju juara tidak mudah. Mengawal penyisihan grup dengan kemenangan atas Dairi dan Karo, nasib Medan sempat diujung tanduk ketika melawan Binjai. Sempat tertinggal, Medan menyamakan kedudukan pada injury time sehingga lolos ke babak delapan besar dengan juara grup.
Pada babak delapan besar, Medan tidak kesulitan mengalahkan Simalungun. Drama kembali terjadi pada babak semifinal saat melawan Serdangbedagai. Sempat bermain dengan 10 pemain, Medan mampu menahan Sergai dan menang melalui adu penalti. Medan akhirnya menjadi juara setelah mengalahkan Tanjungbalai melalui adu penalti di babak final.
“Alhammdullilah, senang dan tidak menyangka kami meraih juara. Dan, data terpilih menjadi pemain terbaik. Hasil ini merupakan hasil perjuangan tim,” papar putra bungsu dari empat bersaudara itu.
Keberhasilan ini belum memuaskan alumni SMA Panca Budi Medan. Dia masih memiliki mimpi lebih tinggi. Saat ini targetnya adalah bisa membela nama Sumatera Utara di Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 mendatang.
“Untuk bisa masuk tim Sumut pada PON 2024 mendatang katanya masih ada seleksi. Fokus saya sekarang adalah bisa lolos. Setelah tampil di PON, saya ingin menjadi pemain professional,” jelas pemain yang saat ini membela tim TGM tersebut.
Alumni SMP Negeri 1 Labuhan Deli itu menambahkan, dari kecil memang ingin menjadi pemain professional. Dia ingin seperti pemain idolanya, Kevin de Bruyne. “Sosok yang menginspirasi saya adalah Kevin de Bruyne,” ungkapnya.
Fachri memulai latihan sepak bola ketika duduk di kelas 3 SD. Saat itu dia bergabung dengan SSB Kharisma. Sejumlah prestasi telah diraih. “Kalau prestasi ketika di SSB cukup banyak. Namun itu semua sempurna jika meraih medali emas di PON 2024 mendatang,” pungkasnya. (dek)