Tim-tim peserta Liga Futsal Aftercare Cup II bersama panitia penyelenggara usai menggelar technical meeting.
SUMUTPOS.CO – Delapan tim berlaga dalam gelaran Liga Futsal Aftercare Cup II yang melibatkan tim dari komunitas penggiat antinarkoba dan tim dari rumah rehabilitasi narkoba yang ada di Medan dan Sumut mulai Rabu (10/1).
Hal itu disampaikan Ketua Panitia Gema Barus usai acara teknikal meeting dengan peserta, kemarin (9/1) di Jalan Setia Budi, Medan. Hadir unsur panitia lainnya, Chairul Imam, M. Ridho, Risky Sanjaya dan Isa Sembiring.
Ajang Aftercare Cup II ini kata Gema, merupakan bagian dari silaturahmi sesama penggiat antinarkoba sekaligus dengan penggiat rumah rehabilitasi narkoba yang ada di Sumut.
Dengan kegiatan yang berlangsung selama 2 hari di Medan ini, Gema bilang pihaknya ingin mengajak semua pihak untuk berhenti melakukan diskriminasi dan stigma kepada bekas pengguna narkoba.
“Kita mengkampanyekan bahwa pecandu narkoba masih dapat diselamatkan melalui rehabilitasi, kita masih bisa kembali hidup normal, sehat dan produktif,” ujar Gema yang pernah menjalani rehabilitasi di Lido Bogor ini.
Gema mengatakan pihaknya akan terus mengkampanyekan lebih baik direhab ketimbang dipenjara melalui kegiatan seni dan olahraga. “Melalui rehab pecandu narkoba lebih mendapat kesempatan untuk berubah dan memperbaiki diri ketimbang dipenjara yang malah menjadi pintar dan naik kelas,” sebutnya. (rel/don)
Tim-tim peserta Liga Futsal Aftercare Cup II bersama panitia penyelenggara usai menggelar technical meeting.
SUMUTPOS.CO – Delapan tim berlaga dalam gelaran Liga Futsal Aftercare Cup II yang melibatkan tim dari komunitas penggiat antinarkoba dan tim dari rumah rehabilitasi narkoba yang ada di Medan dan Sumut mulai Rabu (10/1).
Hal itu disampaikan Ketua Panitia Gema Barus usai acara teknikal meeting dengan peserta, kemarin (9/1) di Jalan Setia Budi, Medan. Hadir unsur panitia lainnya, Chairul Imam, M. Ridho, Risky Sanjaya dan Isa Sembiring.
Ajang Aftercare Cup II ini kata Gema, merupakan bagian dari silaturahmi sesama penggiat antinarkoba sekaligus dengan penggiat rumah rehabilitasi narkoba yang ada di Sumut.
Dengan kegiatan yang berlangsung selama 2 hari di Medan ini, Gema bilang pihaknya ingin mengajak semua pihak untuk berhenti melakukan diskriminasi dan stigma kepada bekas pengguna narkoba.
“Kita mengkampanyekan bahwa pecandu narkoba masih dapat diselamatkan melalui rehabilitasi, kita masih bisa kembali hidup normal, sehat dan produktif,” ujar Gema yang pernah menjalani rehabilitasi di Lido Bogor ini.
Gema mengatakan pihaknya akan terus mengkampanyekan lebih baik direhab ketimbang dipenjara melalui kegiatan seni dan olahraga. “Melalui rehab pecandu narkoba lebih mendapat kesempatan untuk berubah dan memperbaiki diri ketimbang dipenjara yang malah menjadi pintar dan naik kelas,” sebutnya. (rel/don)
