31 C
Medan
Tuesday, July 2, 2024

Kelanjutan Nasib Liga 2 Ditentukan Besok, PSMS Ingin Tetap Jalan

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kelanjutan Nasib Liga 2 musim 2022/2023 bakal ditentukan melalui rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Kamis (12/1/2023) malam. Tim asal Sumatera Utara, PSMS Medan berharap agar kompetisi kasta kedua di Tanah Air tersebut tetap dilanjutkan.

“Harapan kita Liga 2 musim ini tetap jalan. Karena akan menjadi preseden buruk bagi sepak bola kita bila Liga 2 dihentikan,” ujar Direktur Teknik PSMS, Andry Mahyar kepada Sumut Pos, Rabu (11/1).

Andry Mahyar berharap agar para anggota Exco PSSI mempertimbangkan semua aspek dalam menentukan kelanjutan Liga 2 musim 2022/2023. Aspek yang paling penting adalah pembinaan dan lapangan kerja.

“Jika Liga 2 dihentikan, maka pembinaan pemain di klub bakal terhenti. Apalagi banyak pemain-pemain muda di tim Liga 2. Kemudian semua pemain dan official klub Liga 2 bakal kehilangan pemasukan karena kompetisi dihentikan,” tegasnya.

Kelanjutan Liga 2 disebutkan juga akan berpengaruh kepada Kongres PSSI yang segera digelar. Kongres tersebut dinilai tidak ada artinya jika liga berhenti. “Federasi itu ditunjuk untuk menjadi penyelamat bagi masa depan sepak bola kita. Bakal banyak kecewa jika liga dihentikan,” paparnya.

Selain hal tersebut, penghentian Liga 2 juga bakal membuat klub rugi. Sebab saat ini sebagian besar klub sudah melakukan persiapan kembali, termasuk PSMS Medan.

Sebelumnya, PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai operator berencana memutar kembali Liga 2 pada 14 Januari. Tapi, rencana tersebut bisa saja tidak terlaksana. Sebab, ada juga opsi untuk tidak melanjutkan penyelenggaraan Liga 2.

Anggota Komite Eksekutif PSSI Ahmad Riyadh menyatakan, ada berbagai kondisi yang membuat Liga 2 musim 2022–2023 sulit dilanjutkan. “Pertama, kelayakan stadion. Kedua, persiapan teknis. Ketiga, kesiapan PT LIB,” ujar Ahmad Riyadh.

Liga 2 rencananya digelar dengan format home-away. Tapi, setelah ada tragedi Kanjuruhan, stadion-stadion yang akan dipakai untuk menggelar pertandingan profesional tidak serta-merta bisa langsung digunakan.

Harus menjalani risk assessment. Proses penilaian risiko ditangani langsung oleh tim Mabes Polri, Kemenkes, dan Kementerian PUPR.

Saat ini, beberapa stadion untuk klub Liga 2 sudah menjalani risk assessment. Salah satunya adalah Stadion Teladan yang menjadi home base PSMS dan Karo United. Stadion dengan kapasistas 15.000 penonton itu dinilai layak menggelar pertandingan Liga 2.

“Sampai sekarang (kemarin, Red), proses risk assessment masih terus berjalan. Belum selesai,” tegasnya.

Lantaran proses penilaian venue pertandingan belum tuntas, menghentikan Liga 2 menjadi salah satu opsi yang bisa dipilih.

“Kamis (hari ini, red) malam akan diputuskan apakah Liga 2 lanjut atau tidak. Keputusan itu akan dibuat dalam rapat Exco PSSI. Kalau Liga 2 tidak lanjut, maka Liga 1 tidak ada degradasi,” tegas ketua Komisi Wasit PSSI tersebut. (jpg/dek)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kelanjutan Nasib Liga 2 musim 2022/2023 bakal ditentukan melalui rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Kamis (12/1/2023) malam. Tim asal Sumatera Utara, PSMS Medan berharap agar kompetisi kasta kedua di Tanah Air tersebut tetap dilanjutkan.

“Harapan kita Liga 2 musim ini tetap jalan. Karena akan menjadi preseden buruk bagi sepak bola kita bila Liga 2 dihentikan,” ujar Direktur Teknik PSMS, Andry Mahyar kepada Sumut Pos, Rabu (11/1).

Andry Mahyar berharap agar para anggota Exco PSSI mempertimbangkan semua aspek dalam menentukan kelanjutan Liga 2 musim 2022/2023. Aspek yang paling penting adalah pembinaan dan lapangan kerja.

“Jika Liga 2 dihentikan, maka pembinaan pemain di klub bakal terhenti. Apalagi banyak pemain-pemain muda di tim Liga 2. Kemudian semua pemain dan official klub Liga 2 bakal kehilangan pemasukan karena kompetisi dihentikan,” tegasnya.

Kelanjutan Liga 2 disebutkan juga akan berpengaruh kepada Kongres PSSI yang segera digelar. Kongres tersebut dinilai tidak ada artinya jika liga berhenti. “Federasi itu ditunjuk untuk menjadi penyelamat bagi masa depan sepak bola kita. Bakal banyak kecewa jika liga dihentikan,” paparnya.

Selain hal tersebut, penghentian Liga 2 juga bakal membuat klub rugi. Sebab saat ini sebagian besar klub sudah melakukan persiapan kembali, termasuk PSMS Medan.

Sebelumnya, PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai operator berencana memutar kembali Liga 2 pada 14 Januari. Tapi, rencana tersebut bisa saja tidak terlaksana. Sebab, ada juga opsi untuk tidak melanjutkan penyelenggaraan Liga 2.

Anggota Komite Eksekutif PSSI Ahmad Riyadh menyatakan, ada berbagai kondisi yang membuat Liga 2 musim 2022–2023 sulit dilanjutkan. “Pertama, kelayakan stadion. Kedua, persiapan teknis. Ketiga, kesiapan PT LIB,” ujar Ahmad Riyadh.

Liga 2 rencananya digelar dengan format home-away. Tapi, setelah ada tragedi Kanjuruhan, stadion-stadion yang akan dipakai untuk menggelar pertandingan profesional tidak serta-merta bisa langsung digunakan.

Harus menjalani risk assessment. Proses penilaian risiko ditangani langsung oleh tim Mabes Polri, Kemenkes, dan Kementerian PUPR.

Saat ini, beberapa stadion untuk klub Liga 2 sudah menjalani risk assessment. Salah satunya adalah Stadion Teladan yang menjadi home base PSMS dan Karo United. Stadion dengan kapasistas 15.000 penonton itu dinilai layak menggelar pertandingan Liga 2.

“Sampai sekarang (kemarin, Red), proses risk assessment masih terus berjalan. Belum selesai,” tegasnya.

Lantaran proses penilaian venue pertandingan belum tuntas, menghentikan Liga 2 menjadi salah satu opsi yang bisa dipilih.

“Kamis (hari ini, red) malam akan diputuskan apakah Liga 2 lanjut atau tidak. Keputusan itu akan dibuat dalam rapat Exco PSSI. Kalau Liga 2 tidak lanjut, maka Liga 1 tidak ada degradasi,” tegas ketua Komisi Wasit PSSI tersebut. (jpg/dek)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/