25 C
Medan
Monday, May 6, 2024

Leicester Cium Aroma Juara, Air Mata Ranieri Menetes

Jamie Vardy jadi bintang Leicester City dengan dua golnya, saat mengalahkan Sunderland di Stadium of Light, tadi malam (10/4) WIB dengan skor 2-0.
Jamie Vardy jadi bintang Leicester City dengan dua golnya, saat mengalahkan Sunderland di Stadium of Light, tadi malam (10/4) WIB dengan skor 2-0.

SUNDERLAND, SUMUTPOS.CO – Fans dan penggawa Leicester City sepertinya sudah mencium aroma juara pada musim ini. Jamie Vardy jadi bintang dengan dua golnya. Suporter Leicester pun bertahan lama di tribun untuk merayakan kemenangan, dan pipi Claudio Ranieri basah oleh air mata yang menetes.

Itulah sekelumit momen yang terjadi di Stadium of Light, tadi malam (10/4) WIB. Leicester City menundukkan Sunderland dengan skor 2-0 dan meraih kemenangan kelimanya secara beruntun untuk semakin mendekatkan jarak dengan trofi juara Premier League. Claudio Ranieri pun berniat mengundang Pangeran William ke King Power Stadium (markas Leicester).

”Ya, saya ingin mengundang putra mahkota ke Leicester dan menikmati pesta bersama kami,” kata Ranieri kepada Sky Sports.

”Beliau bisa melihat langsung bagaimana kami begitu dekat dengan para fans,” ujar pelatih asal Italia itu.

Jamie Vardy yang sempat paceklik selama enam laga, membuka kembali keran golnya.  Bomber 29 tahun itu memborong gol-gol kemenangan The Foxes pada menit ke-66 dan di masa injury time.

Selain memantapkan posisinya di puncak klasemen dengan koleksi 72 poin, kemenangan di pekan ke-33 tersebut juga menorehkan catatan istimewa. Di mana, untuk kali pertama sejak Desember 1963 hingga Januari 1964, The Foxes berhasil menorehkan lima kemenangan beruntun di liga.  Hebatnya lagi, dalam lima laga terakhir gawang The Foxes selalu cleansheets alias tak kebobolan.

Gairah untuk segera memastikan gelar memang terlihat sejak kickoff.  Ranieri dan pasukannya langsung menggebrak sejak menit awal.  Sunderland memang lebih mendominasi penguasaan bola.  Namun, The Foxes lebih unggul dalam agresifitas. Total, Wes Morgan dkk melepaskan delapan tembakan ke gawang.  Bandingkan dengan Sunderland yang hanya melepaskan satu tembakan ke gawang.

Claudio Ranieri .
Claudio Ranieri .

Meski demikian, Ranieri tetap menganggap Sunderland adalah lawan yang menyulitkan.  Pelatih 64 tahun itu juga meminta pemainnya untuk tidak terlalu larut dalam euforia. ”Sebab, kami belum memenangkan apa-apa,” ujar Ranieri kepada BBC.

”Kami tahu sejak awal, laga ini bakal ketat.  Wajar saja, karena Sunderland tengah berjuang untuk lolos dari degradasi,” timpalnya.

Jamie Vardy jadi bintang Leicester City dengan dua golnya, saat mengalahkan Sunderland di Stadium of Light, tadi malam (10/4) WIB dengan skor 2-0.
Jamie Vardy jadi bintang Leicester City dengan dua golnya, saat mengalahkan Sunderland di Stadium of Light, tadi malam (10/4) WIB dengan skor 2-0.

SUNDERLAND, SUMUTPOS.CO – Fans dan penggawa Leicester City sepertinya sudah mencium aroma juara pada musim ini. Jamie Vardy jadi bintang dengan dua golnya. Suporter Leicester pun bertahan lama di tribun untuk merayakan kemenangan, dan pipi Claudio Ranieri basah oleh air mata yang menetes.

Itulah sekelumit momen yang terjadi di Stadium of Light, tadi malam (10/4) WIB. Leicester City menundukkan Sunderland dengan skor 2-0 dan meraih kemenangan kelimanya secara beruntun untuk semakin mendekatkan jarak dengan trofi juara Premier League. Claudio Ranieri pun berniat mengundang Pangeran William ke King Power Stadium (markas Leicester).

”Ya, saya ingin mengundang putra mahkota ke Leicester dan menikmati pesta bersama kami,” kata Ranieri kepada Sky Sports.

”Beliau bisa melihat langsung bagaimana kami begitu dekat dengan para fans,” ujar pelatih asal Italia itu.

Jamie Vardy yang sempat paceklik selama enam laga, membuka kembali keran golnya.  Bomber 29 tahun itu memborong gol-gol kemenangan The Foxes pada menit ke-66 dan di masa injury time.

Selain memantapkan posisinya di puncak klasemen dengan koleksi 72 poin, kemenangan di pekan ke-33 tersebut juga menorehkan catatan istimewa. Di mana, untuk kali pertama sejak Desember 1963 hingga Januari 1964, The Foxes berhasil menorehkan lima kemenangan beruntun di liga.  Hebatnya lagi, dalam lima laga terakhir gawang The Foxes selalu cleansheets alias tak kebobolan.

Gairah untuk segera memastikan gelar memang terlihat sejak kickoff.  Ranieri dan pasukannya langsung menggebrak sejak menit awal.  Sunderland memang lebih mendominasi penguasaan bola.  Namun, The Foxes lebih unggul dalam agresifitas. Total, Wes Morgan dkk melepaskan delapan tembakan ke gawang.  Bandingkan dengan Sunderland yang hanya melepaskan satu tembakan ke gawang.

Claudio Ranieri .
Claudio Ranieri .

Meski demikian, Ranieri tetap menganggap Sunderland adalah lawan yang menyulitkan.  Pelatih 64 tahun itu juga meminta pemainnya untuk tidak terlalu larut dalam euforia. ”Sebab, kami belum memenangkan apa-apa,” ujar Ranieri kepada BBC.

”Kami tahu sejak awal, laga ini bakal ketat.  Wajar saja, karena Sunderland tengah berjuang untuk lolos dari degradasi,” timpalnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/