32 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Tahun Terbaik Nadal

Petenis Spanyol Rafael Nadal menjuarai turnamen Grand Slam Amerika Serikat (AS) Terbuka, Senin (9/9) atau Selasa dinihari WIB. Di babak final, dia mengalahkan Novak Djokovic, lewat sebuah pertarungan klasik yang seru, lama, menegangkan, dan emosional sepanjang empat set 6-2, 3-6, 6-4, 6-1.
Petenis Spanyol Rafael Nadal menjuarai turnamen Grand Slam Amerika Serikat (AS) Terbuka, Senin (9/9) atau Selasa dinihari WIB. Di babak final, dia mengalahkan Novak Djokovic, lewat sebuah pertarungan klasik yang seru, lama, menegangkan, dan emosional sepanjang empat set 6-2, 3-6, 6-4, 6-1.

NEW YORK – Petenis Spanyol Rafael Nadal menjuarai turnamen Grand Slam Amerika Serikat (AS) Terbuka, Senin (9/9) atau Selasa dinihari WIB. Di babak final, dia mengalahkan Novak Djokovic, lewat sebuah pertarungan klasik yang seru, lama, menegangkan, dan emosional sepanjang empat set 6-2, 3-6, 6-4, 6-1.

Ini untuk kedua kalinya di tahun 2013, petenis asal Spanyol itu mengalahkan Djokovic di sebuah turnamen Grand Slam, setelah sebelumnya juga menang di babak semifinal Prancis Terbuka. Status nomor satu layak bagi Nadal bukan hanya karena mampu mengalahkan petenis ranking satu dunia, namun secara performa.

”Si Raja Tanah Liat” memang meraup titel paling banyak dari petenis tunggal putra manapun di dunia tahun ini. Total ia telah mengoleksi dua titel Grand Slam dan delapan titel ATP Tour, dan baru tiga kali kalah sepanjang tahun 2013.

Di Arthur Ashe Stadium, Nadal sekali lagi membuktikan dia kini lebih baik dari rival abadinya itu. Permainan Reli terjadi sepanjang laga, minimal 10-20 pukulan setiap servis. Saat Djokovic mematahkan servis Nadal di set kedua, Reli bahkan berlangsung sampai 54 kali pukulan. Para penonton pun tak berhenti memberikan apresiasi. Tak ada yang benar-benar mendominasi, momentum berganti begitu cepat, dan sangat sering sepanjang empat set.

Nadal menang di set pertama dengan mudah selama 42 menit, tapi kemudian tak berkutik di set kedua. Djokovic tampil sempurna dengan mengandalkan servis return mematikan, yang sukses dua kali mematahkan servis lawan sebelum menang 6-3. Set ketiga menjadi titik balik bagi petenis Spanyol rangking dua dunia itu.

Nole, panggilan akrab Djokovic, tinggal membutuhkan beberapa poin lagi untuk merebut set ketiga. Namun dewi fortuna tak berpihak kepadanya karena di poin-poin menentukan dia justru sering melakukan kesalahan. Nadal akhirnya bisa mengambil momentum ini dan menang 6-4 di set ketiga walaupun hanya membukukan enam pukulan winners, dibanding Djokovic yang 17 pukulan winners.

Frustasi dengan kegagalannya merebut set ketiga, Nole bermain lebih buruk dan kehilangan beberapa servis di set keempat. Nadal akhirnya menutup set keempat dengan kemenangan 6-1 dan memastikan gelar juara AS Terbuka kedua setelah pertama kali meraihnya tahun 2010.

”Tahun ini mungkin paling emosional dalam karier aku. Ini sangat berarti untukku bisa memiliki trofi ini sekarang, sungguh mengagumkan,” tutur Nadal usai menerima trofi AS Terbuka seperti dilansir dari USA Today.

”Ketika Novak bermain di level itu, aku tak yakin ada yang mampu menghentikannya. Aku hanya mencoba untuk terus ada di sana, tetap berjuang untuk setiap bola dan mencoba fokus di setiap momen serta setia menunggu momen untukku,” ungkap Nadal tentang kesuksesannya merebut set ketiga yang menjadi kunci kemenangannya atas Djokovic.

Sebaliknya, Nole terlihat sangat terpukul dengan kekalahannya ini. Pasalnya, dia merasa bisa mendikte permainan Nadal. ”Ini semua kesalahanku, Anda tahu itu. Aku membuat beberapa kesalahan sendiri di momen yang sangat krusial, dengan pukulan forehand dan membuang servis dua kali yang seharusnya tak terjadi,” tutur Nole.

”Anda tahu, apa yang terjadi berikutnya, dia langsung unggul 2-1 di set ketiga, dan kemudian dia mulai bermain jauh-jauh lebih baik setelah itu. Dan jelas aku tak mampu bangkit,” lanjutnya seraya mengakui jika Nadal memang salah satu pemain terbaik untuk urusan merebut poin dalam situasi genting.

Walaupun kalah, Djokovic tetap berhak menyandang status pemain nomor satu dunia dengan total poin 10,980. Sementara Nadal, hanya terpaut 120 poin di belakangnya, dengan 10.860 poin. ”Aku tetep nomor satu di dunia, tapi tahun demi tahun, dia semakin mendekat, dan sangat berpeluang mengakhiri tahun ini sebagai nomor satu. Masih ada beberapa turnamen, jadi kita lihat saja,” tegas Djokovic. (dim/jpnn)

Petenis Spanyol Rafael Nadal menjuarai turnamen Grand Slam Amerika Serikat (AS) Terbuka, Senin (9/9) atau Selasa dinihari WIB. Di babak final, dia mengalahkan Novak Djokovic, lewat sebuah pertarungan klasik yang seru, lama, menegangkan, dan emosional sepanjang empat set 6-2, 3-6, 6-4, 6-1.
Petenis Spanyol Rafael Nadal menjuarai turnamen Grand Slam Amerika Serikat (AS) Terbuka, Senin (9/9) atau Selasa dinihari WIB. Di babak final, dia mengalahkan Novak Djokovic, lewat sebuah pertarungan klasik yang seru, lama, menegangkan, dan emosional sepanjang empat set 6-2, 3-6, 6-4, 6-1.

NEW YORK – Petenis Spanyol Rafael Nadal menjuarai turnamen Grand Slam Amerika Serikat (AS) Terbuka, Senin (9/9) atau Selasa dinihari WIB. Di babak final, dia mengalahkan Novak Djokovic, lewat sebuah pertarungan klasik yang seru, lama, menegangkan, dan emosional sepanjang empat set 6-2, 3-6, 6-4, 6-1.

Ini untuk kedua kalinya di tahun 2013, petenis asal Spanyol itu mengalahkan Djokovic di sebuah turnamen Grand Slam, setelah sebelumnya juga menang di babak semifinal Prancis Terbuka. Status nomor satu layak bagi Nadal bukan hanya karena mampu mengalahkan petenis ranking satu dunia, namun secara performa.

”Si Raja Tanah Liat” memang meraup titel paling banyak dari petenis tunggal putra manapun di dunia tahun ini. Total ia telah mengoleksi dua titel Grand Slam dan delapan titel ATP Tour, dan baru tiga kali kalah sepanjang tahun 2013.

Di Arthur Ashe Stadium, Nadal sekali lagi membuktikan dia kini lebih baik dari rival abadinya itu. Permainan Reli terjadi sepanjang laga, minimal 10-20 pukulan setiap servis. Saat Djokovic mematahkan servis Nadal di set kedua, Reli bahkan berlangsung sampai 54 kali pukulan. Para penonton pun tak berhenti memberikan apresiasi. Tak ada yang benar-benar mendominasi, momentum berganti begitu cepat, dan sangat sering sepanjang empat set.

Nadal menang di set pertama dengan mudah selama 42 menit, tapi kemudian tak berkutik di set kedua. Djokovic tampil sempurna dengan mengandalkan servis return mematikan, yang sukses dua kali mematahkan servis lawan sebelum menang 6-3. Set ketiga menjadi titik balik bagi petenis Spanyol rangking dua dunia itu.

Nole, panggilan akrab Djokovic, tinggal membutuhkan beberapa poin lagi untuk merebut set ketiga. Namun dewi fortuna tak berpihak kepadanya karena di poin-poin menentukan dia justru sering melakukan kesalahan. Nadal akhirnya bisa mengambil momentum ini dan menang 6-4 di set ketiga walaupun hanya membukukan enam pukulan winners, dibanding Djokovic yang 17 pukulan winners.

Frustasi dengan kegagalannya merebut set ketiga, Nole bermain lebih buruk dan kehilangan beberapa servis di set keempat. Nadal akhirnya menutup set keempat dengan kemenangan 6-1 dan memastikan gelar juara AS Terbuka kedua setelah pertama kali meraihnya tahun 2010.

”Tahun ini mungkin paling emosional dalam karier aku. Ini sangat berarti untukku bisa memiliki trofi ini sekarang, sungguh mengagumkan,” tutur Nadal usai menerima trofi AS Terbuka seperti dilansir dari USA Today.

”Ketika Novak bermain di level itu, aku tak yakin ada yang mampu menghentikannya. Aku hanya mencoba untuk terus ada di sana, tetap berjuang untuk setiap bola dan mencoba fokus di setiap momen serta setia menunggu momen untukku,” ungkap Nadal tentang kesuksesannya merebut set ketiga yang menjadi kunci kemenangannya atas Djokovic.

Sebaliknya, Nole terlihat sangat terpukul dengan kekalahannya ini. Pasalnya, dia merasa bisa mendikte permainan Nadal. ”Ini semua kesalahanku, Anda tahu itu. Aku membuat beberapa kesalahan sendiri di momen yang sangat krusial, dengan pukulan forehand dan membuang servis dua kali yang seharusnya tak terjadi,” tutur Nole.

”Anda tahu, apa yang terjadi berikutnya, dia langsung unggul 2-1 di set ketiga, dan kemudian dia mulai bermain jauh-jauh lebih baik setelah itu. Dan jelas aku tak mampu bangkit,” lanjutnya seraya mengakui jika Nadal memang salah satu pemain terbaik untuk urusan merebut poin dalam situasi genting.

Walaupun kalah, Djokovic tetap berhak menyandang status pemain nomor satu dunia dengan total poin 10,980. Sementara Nadal, hanya terpaut 120 poin di belakangnya, dengan 10.860 poin. ”Aku tetep nomor satu di dunia, tapi tahun demi tahun, dia semakin mendekat, dan sangat berpeluang mengakhiri tahun ini sebagai nomor satu. Masih ada beberapa turnamen, jadi kita lihat saja,” tegas Djokovic. (dim/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/