31.7 C
Medan
Thursday, May 2, 2024

Edy Rahmayadi Pimpin PSSI

edy rahmayadi merayakan kemenanganya sebagai Ketua Umum PSSI 2016-2020 bersama dengan para pendukungnya di  hotel Mercure Ancol, Jakarta (10/11/2016).  foto:wahyudin/jawapos
edy rahmayadi merayakan kemenanganya sebagai Ketua Umum PSSI 2016-2020 bersama dengan para pendukungnya di hotel Mercure Ancol, Jakarta (10/11/2016). foto:wahyudin/jawapos

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Pembina PSMS, Letjen TNI Edy Rahmayadi resmi menjadi pemimpin baru PSSI periode 2016-2020. Pria yang saat ini menjabat Pangkostrad itu memenangkan pemilihan pada Kongres PSSI di Hotel Mercure Ancol, Kamis (10/11).

Terpilihnya Edy tidak mengejutkan, karena dia didukung mayoritas pemilik suara, K-85. Edy unggul telak dari para rivalnya dengan mengoleksi 76 suara. Sementara Moeldoko mengoleksi 23 suara dan Edi Rumpoko mendapat satu suara. Sisanya Kurniawan Dwi Yulianto, Sarman, Bernhard Limbong tanpa suara.

Sebelumnya tersisa enam calon bertarung. Djohar Arifin lebih dulu diskualifikasi dari caketum karena tidak mendapat pengampunan sanksi, sementara Toni Apriliani dan Erwin Aksa mundur saat sudah memasuki agenda pemilihan. Erwin bahkan menyatakan dukungannya terhadap Moeldoko.

Namun, mundurnya Erwin tak mempengaruhi hasil kongres. Edy bahkan sudah menang saat suaranya sudah memasuki angka 54 meski menyisakan sejumlah kertas suara.

Edy berpasangan dengan duo waketum terpilih Joko Driyono yang mengoleksi 78 suara dan Iwan Budianto dengan 73 suara. Mereka mengalahkan Erwin Aksa dengan 31 suara dan Hinca Panjaitan dengan 22 suara.

Sedangkan 12 anggota adalah Hidayat, Yunus Nusi, Condro Kirono, Gusti Randa, Pieter Tanuri, Juli A Rahman, Yoyok Sukawi, Johar Lin Eng, Refrizal, Dirt Soplanit, Very Mulyadi, dan Papat Yunisal.

Ketum terpilih Edy Rahmayadi menegaskan, dirinya akan segera membenahi sejumlah permasalahan di sepak bola Indonesia. “Bola kaki ini kita kembalikan ke rakyat. Karena sepak bola ini adalah rakyat sampai ke RT-RT sana itu. Jadi bukan hanya di Senayan. Jadi kita mulai dari RT sana, sampai yang berpestasi akan bermain di Senayan,” kata Edy usai pemilihan.

Edy bertekad memperbaiki prestasi tim nasional yang merosot tajam dalam 10 tahun terakhir ini. Salah satu targetnya adalah timnas Indonesia sudah harus berlaga di Olimpiade 2024. “Bola kaki tidak instan, jadi dari usia 15 tahun, seperti yang dilakukan tim-tim Eropa itu. Bahkan dari 10 tahun, dia didik terus. Termasuk juga soal kesejahteraan. Langkah panjangnya olimpiade 2024 Indonesia sudah berkiprah,” kata mantan Pangdam I/BB ini.

Selain itu Edy juga berjanji menyelesaikan sejumlah permasalahan salah satunya soal klub terhukum seperti Persebaya Surabaya.  Karena itu usai pemilihan Edy berencana langsung menggelar rapat kerja dengan wakil ketua umum dan Exco terpilih. “Saya akan langsung gelar rapat terbatas setelah ini. Mudah-mudahan Januari nanti sudah selesai permasalahan ini,” tambahnya.

Soal konsentrasi yang bakal terbagi karena dia masih menjabat Pangkostrad disadari Edy akan membuatnya bekerja lebih keras.

“Konsekuensinya saya akan lebih capek. Tapi sebagai anak bangsa yang diberikan amanah. Sudah pasti tidak tinggalkan TNI. Itu tugas pokok saya,” katanya.

Edy juga akan bersinergi dengan pemerintah. Belakangan ini hubungan PSSI dengan pemerintah memang tidak harmonis serta berujung pembekuan dan sanksi FIFA. “PSSI inu ada di indonesia. I itu kan indonesia. Tidak boleh memisahkan kedua hal itu. Apalagi infrastruktur ada di pemerintah,” pungkasnya.

Acara dituntaskan dengan penyerahan pataka dari Plt Ketua Umum PSSI,Hinca Panjaitan dan Exco sebelumnya kepada Edy Rahmayadi bersama waketum dan Exco terpilih. (don/adz)

edy rahmayadi merayakan kemenanganya sebagai Ketua Umum PSSI 2016-2020 bersama dengan para pendukungnya di  hotel Mercure Ancol, Jakarta (10/11/2016).  foto:wahyudin/jawapos
edy rahmayadi merayakan kemenanganya sebagai Ketua Umum PSSI 2016-2020 bersama dengan para pendukungnya di hotel Mercure Ancol, Jakarta (10/11/2016). foto:wahyudin/jawapos

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Pembina PSMS, Letjen TNI Edy Rahmayadi resmi menjadi pemimpin baru PSSI periode 2016-2020. Pria yang saat ini menjabat Pangkostrad itu memenangkan pemilihan pada Kongres PSSI di Hotel Mercure Ancol, Kamis (10/11).

Terpilihnya Edy tidak mengejutkan, karena dia didukung mayoritas pemilik suara, K-85. Edy unggul telak dari para rivalnya dengan mengoleksi 76 suara. Sementara Moeldoko mengoleksi 23 suara dan Edi Rumpoko mendapat satu suara. Sisanya Kurniawan Dwi Yulianto, Sarman, Bernhard Limbong tanpa suara.

Sebelumnya tersisa enam calon bertarung. Djohar Arifin lebih dulu diskualifikasi dari caketum karena tidak mendapat pengampunan sanksi, sementara Toni Apriliani dan Erwin Aksa mundur saat sudah memasuki agenda pemilihan. Erwin bahkan menyatakan dukungannya terhadap Moeldoko.

Namun, mundurnya Erwin tak mempengaruhi hasil kongres. Edy bahkan sudah menang saat suaranya sudah memasuki angka 54 meski menyisakan sejumlah kertas suara.

Edy berpasangan dengan duo waketum terpilih Joko Driyono yang mengoleksi 78 suara dan Iwan Budianto dengan 73 suara. Mereka mengalahkan Erwin Aksa dengan 31 suara dan Hinca Panjaitan dengan 22 suara.

Sedangkan 12 anggota adalah Hidayat, Yunus Nusi, Condro Kirono, Gusti Randa, Pieter Tanuri, Juli A Rahman, Yoyok Sukawi, Johar Lin Eng, Refrizal, Dirt Soplanit, Very Mulyadi, dan Papat Yunisal.

Ketum terpilih Edy Rahmayadi menegaskan, dirinya akan segera membenahi sejumlah permasalahan di sepak bola Indonesia. “Bola kaki ini kita kembalikan ke rakyat. Karena sepak bola ini adalah rakyat sampai ke RT-RT sana itu. Jadi bukan hanya di Senayan. Jadi kita mulai dari RT sana, sampai yang berpestasi akan bermain di Senayan,” kata Edy usai pemilihan.

Edy bertekad memperbaiki prestasi tim nasional yang merosot tajam dalam 10 tahun terakhir ini. Salah satu targetnya adalah timnas Indonesia sudah harus berlaga di Olimpiade 2024. “Bola kaki tidak instan, jadi dari usia 15 tahun, seperti yang dilakukan tim-tim Eropa itu. Bahkan dari 10 tahun, dia didik terus. Termasuk juga soal kesejahteraan. Langkah panjangnya olimpiade 2024 Indonesia sudah berkiprah,” kata mantan Pangdam I/BB ini.

Selain itu Edy juga berjanji menyelesaikan sejumlah permasalahan salah satunya soal klub terhukum seperti Persebaya Surabaya.  Karena itu usai pemilihan Edy berencana langsung menggelar rapat kerja dengan wakil ketua umum dan Exco terpilih. “Saya akan langsung gelar rapat terbatas setelah ini. Mudah-mudahan Januari nanti sudah selesai permasalahan ini,” tambahnya.

Soal konsentrasi yang bakal terbagi karena dia masih menjabat Pangkostrad disadari Edy akan membuatnya bekerja lebih keras.

“Konsekuensinya saya akan lebih capek. Tapi sebagai anak bangsa yang diberikan amanah. Sudah pasti tidak tinggalkan TNI. Itu tugas pokok saya,” katanya.

Edy juga akan bersinergi dengan pemerintah. Belakangan ini hubungan PSSI dengan pemerintah memang tidak harmonis serta berujung pembekuan dan sanksi FIFA. “PSSI inu ada di indonesia. I itu kan indonesia. Tidak boleh memisahkan kedua hal itu. Apalagi infrastruktur ada di pemerintah,” pungkasnya.

Acara dituntaskan dengan penyerahan pataka dari Plt Ketua Umum PSSI,Hinca Panjaitan dan Exco sebelumnya kepada Edy Rahmayadi bersama waketum dan Exco terpilih. (don/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/