25 C
Medan
Saturday, September 28, 2024

Brazil Dihantui Rasisme

brasil_suporter1SAO PAULO – Brazil selaku tuan rumah Piala Dunia 2014 bukan hanya tengah dipusingkan dengan persiapan yang dianggap sangat buruk. Kiblat sepakbola dunia itu kini juga mulai digoyang isu rasisme.

Hal itu terjadi pada gelandang Santos, Arouca yang menerima sorakan seperti monyet saat tampil pada kejuaraan negara bagian Sao Paulo di Migi Mirim, Minggu (9/3) lalu.

Gara-gara kejadian itu, komisi disiplin pun langsung turun tangan. Kabarnya, Komdis bakal menjatuhkan sanksi yang cukup berat. Selain Arouca, kejadian yang sama juga diterima wasit Marcio Chagas.

Saat itu, Chagas juga mendapatkan perlakuan berbau rasisme saat memimpin sebuah laga di negara bagian Rio Grande do Soul. Dua kejadian itu tentu langsung mencoreng Brazil.

Presiden Brazil, Dilma Rousseff bahkan sampai turun tangan agar kejadian itu tak terulang di Piala Dunia nanti.

“Rasa solidaritas saya untuk Arouca dan Chagas. Ini adalah hal yang tidak mencerminkan Brazil. Kami adalah negara terbesar kedua selain Afrika yang memiliki warga kulit hitam. Mari melawan rasisme. Saya setuju dengan FIFA. Piala Dunia juga harus menjadi kejuaraan yang damai dan wajib melawan rasisme,” tegas Rousseff di laman Samba Foot, Selasa (11/3). (jos/jpnn)

 

 

 

brasil_suporter1SAO PAULO – Brazil selaku tuan rumah Piala Dunia 2014 bukan hanya tengah dipusingkan dengan persiapan yang dianggap sangat buruk. Kiblat sepakbola dunia itu kini juga mulai digoyang isu rasisme.

Hal itu terjadi pada gelandang Santos, Arouca yang menerima sorakan seperti monyet saat tampil pada kejuaraan negara bagian Sao Paulo di Migi Mirim, Minggu (9/3) lalu.

Gara-gara kejadian itu, komisi disiplin pun langsung turun tangan. Kabarnya, Komdis bakal menjatuhkan sanksi yang cukup berat. Selain Arouca, kejadian yang sama juga diterima wasit Marcio Chagas.

Saat itu, Chagas juga mendapatkan perlakuan berbau rasisme saat memimpin sebuah laga di negara bagian Rio Grande do Soul. Dua kejadian itu tentu langsung mencoreng Brazil.

Presiden Brazil, Dilma Rousseff bahkan sampai turun tangan agar kejadian itu tak terulang di Piala Dunia nanti.

“Rasa solidaritas saya untuk Arouca dan Chagas. Ini adalah hal yang tidak mencerminkan Brazil. Kami adalah negara terbesar kedua selain Afrika yang memiliki warga kulit hitam. Mari melawan rasisme. Saya setuju dengan FIFA. Piala Dunia juga harus menjadi kejuaraan yang damai dan wajib melawan rasisme,” tegas Rousseff di laman Samba Foot, Selasa (11/3). (jos/jpnn)

 

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/