31.7 C
Medan
Monday, May 20, 2024

Indonesia Tak Berani Pasang Target Muluk

JAKARTA – Walau menyandang status tuan rumah pada Kejuaraan Dunia FIBA 3X3 U-18 2013, tim nasional bola basket Indonesia tak berani memasang target muluk. Sering terjadinya kejutan di atas lapangan, menjadi salah satu argumentasi yang mendasari target tersebut.

”Target kita di Kejuaraan Dunia FIBA 3X3 U-18 tahun ini adalah lolos dari pool (penyisihan). Kenapa begitu” Karena hasil pertandingan 3X3 ini sulit diprediksi. Bisa saja tim yang tidak dijagokan malah mengalahkan yang unggul. Hal ini pernah terjadi dengan tim Amerika (Serikat), saat mereka dikalahkan Guam,” ungkap Sekretaris Jenderal PP Perbasi, Agus Mauro, pada sesi konferensi pers di Kantor Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Senayan, Jakarta, Rabu (10/7).

Kendati hanya mematok target minimal, Agus optimistis tim putra dan tim putri basket 3X3 Indonesia mampu merealisasikan misi itu. Tahun ini, Kejuaraan Dunia FIBA 3X3 yang bakal berlangsung di area Monumen Nasional (Monas) Jakarta pada 26-29 September mendatang, akan diikuti 44 negara, termasuk Indonesia, dengan rincian 32 tim putra dan 24 tim putri.

Artinya, tim basket 3X3 Indonesia harus bersaing dengan 31 negara di sektor basket putra, dan 23 negara di sektor basket putri. “Lawan kita nanti jelas lebih berat, karena jam terbang kita juga masih kurang. Tapi kalau untuk ukuran (tinggi badan), pemain putra kita nggak kalah,” kata pelatih tim basket 3X3 Indonesia, Anthony Gunawan, pada kesempatan sama.

“Meski begitu, peluang kita sangat besar untuk bisa lolos pool. Kemarin, waktu kita ujicoba di Bangkok, tim putri kita bisa lolos. Sementara tim putra, nyaris lolos,” imbuhnya.

Sejauh ini, persiapan Indonesia menghadapi Kejuaraan Dunia FIBA 3×3 U-18 jilid kedua terbilang cukup bagus. Sejak Januari, Perbasi, melalui duet pelatih Anthony dan Youbel Sondakh, telah memanggil enam pemain putra, di antaranya, Vincent Kosasih, Revaldo, Alkristian Chandra, dan Iwan Prasto, dan enam pemain putri, antara lain Vinny Rusadi, Rima Anggen, Calista Elvira, dan Monica Kristianti Halim, untuk berlatih secara intensif.
Tim basket 3X3 Merah Putih ini juga telah menjalani rangkaian uji coba (try out) di Australia dan Kejuaraan Asia FIBA U-18 di Bangkok, Thailand. Jelang kejuaraan, tim akan bertolak ke Nanjing, Tiongkok guna mengikuti Asian Youth Games (AYG), Agustus mendatang.

“Rencananya, dari tim yang terbentuk untuk Kejuaraan Dunia ini, kami akan persiapkan selanjutnya untuk Youth Olympic Games di Nanjing. Karena, ajang ini memang sekaligus dijadikan sebagai seleksi untuk Youth Olympic Games di negara-negara lain,” jelas Agus.

Kejuaraan Dunia FIBA 3X3 U-18 2013 akan diikuti 32 tim putra dan 24 tim putri dari 44 negara, termasuk di antaranya Amerika Serikat (AS), Jepang, Australia, Selandia Baru, Spanyol, Turki, Tiongkok, Taiwan, Jerman, dan Indonesia, sebagai tuan rumah.

Sementera dipilihnya Monas sebagai lokasi penyelenggaraan, selain dianggap cukup untuk memenuhi aturan sederhana berupa penyelenggaran turnamen di lapangan outdoor yang dianut FIBA 3X3, juga karena tugu berlapis emas 24 karat itu dinilai sebagai salah satu ikon Indonesia, khususnya Jakarta.(fay)

JAKARTA – Walau menyandang status tuan rumah pada Kejuaraan Dunia FIBA 3X3 U-18 2013, tim nasional bola basket Indonesia tak berani memasang target muluk. Sering terjadinya kejutan di atas lapangan, menjadi salah satu argumentasi yang mendasari target tersebut.

”Target kita di Kejuaraan Dunia FIBA 3X3 U-18 tahun ini adalah lolos dari pool (penyisihan). Kenapa begitu” Karena hasil pertandingan 3X3 ini sulit diprediksi. Bisa saja tim yang tidak dijagokan malah mengalahkan yang unggul. Hal ini pernah terjadi dengan tim Amerika (Serikat), saat mereka dikalahkan Guam,” ungkap Sekretaris Jenderal PP Perbasi, Agus Mauro, pada sesi konferensi pers di Kantor Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Senayan, Jakarta, Rabu (10/7).

Kendati hanya mematok target minimal, Agus optimistis tim putra dan tim putri basket 3X3 Indonesia mampu merealisasikan misi itu. Tahun ini, Kejuaraan Dunia FIBA 3X3 yang bakal berlangsung di area Monumen Nasional (Monas) Jakarta pada 26-29 September mendatang, akan diikuti 44 negara, termasuk Indonesia, dengan rincian 32 tim putra dan 24 tim putri.

Artinya, tim basket 3X3 Indonesia harus bersaing dengan 31 negara di sektor basket putra, dan 23 negara di sektor basket putri. “Lawan kita nanti jelas lebih berat, karena jam terbang kita juga masih kurang. Tapi kalau untuk ukuran (tinggi badan), pemain putra kita nggak kalah,” kata pelatih tim basket 3X3 Indonesia, Anthony Gunawan, pada kesempatan sama.

“Meski begitu, peluang kita sangat besar untuk bisa lolos pool. Kemarin, waktu kita ujicoba di Bangkok, tim putri kita bisa lolos. Sementara tim putra, nyaris lolos,” imbuhnya.

Sejauh ini, persiapan Indonesia menghadapi Kejuaraan Dunia FIBA 3×3 U-18 jilid kedua terbilang cukup bagus. Sejak Januari, Perbasi, melalui duet pelatih Anthony dan Youbel Sondakh, telah memanggil enam pemain putra, di antaranya, Vincent Kosasih, Revaldo, Alkristian Chandra, dan Iwan Prasto, dan enam pemain putri, antara lain Vinny Rusadi, Rima Anggen, Calista Elvira, dan Monica Kristianti Halim, untuk berlatih secara intensif.
Tim basket 3X3 Merah Putih ini juga telah menjalani rangkaian uji coba (try out) di Australia dan Kejuaraan Asia FIBA U-18 di Bangkok, Thailand. Jelang kejuaraan, tim akan bertolak ke Nanjing, Tiongkok guna mengikuti Asian Youth Games (AYG), Agustus mendatang.

“Rencananya, dari tim yang terbentuk untuk Kejuaraan Dunia ini, kami akan persiapkan selanjutnya untuk Youth Olympic Games di Nanjing. Karena, ajang ini memang sekaligus dijadikan sebagai seleksi untuk Youth Olympic Games di negara-negara lain,” jelas Agus.

Kejuaraan Dunia FIBA 3X3 U-18 2013 akan diikuti 32 tim putra dan 24 tim putri dari 44 negara, termasuk di antaranya Amerika Serikat (AS), Jepang, Australia, Selandia Baru, Spanyol, Turki, Tiongkok, Taiwan, Jerman, dan Indonesia, sebagai tuan rumah.

Sementera dipilihnya Monas sebagai lokasi penyelenggaraan, selain dianggap cukup untuk memenuhi aturan sederhana berupa penyelenggaran turnamen di lapangan outdoor yang dianut FIBA 3X3, juga karena tugu berlapis emas 24 karat itu dinilai sebagai salah satu ikon Indonesia, khususnya Jakarta.(fay)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/