30.7 C
Medan
Thursday, May 16, 2024

Indonesia U-23 vs Turkmenistan U-23: Tebus Lima Kegagalan

SOLO, SUMUTPOS.CO – Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) sudah lima kali menggelar turnamen Piala Asia U-23. Dalam lima edisi itu, Indonesia belum pernah lolos ke putaran final.

Edisi pertama Piala Asia U-23 diadakan di Oman pada 2013. Ketika itu, Indonesia gagal melaju ke putaran final setelah menempati peringkat ketiga klasemen akhir grup E. Indonesia kalah poin oleh Jepang dan Australia di fase kualifikasi.

Pada edisi kedua Piala Asia U-23 2016 Qatar, Indonesia juga kembali gagal melaju ke putaran final. Saat itu, hanya juara grup di babak kualifikasi yang mendapatkan tiket ke putaran final. Sementara itu, skuad Merah Putih harus puas finis di urutan kedua grup H di bawah Korea Selatan.

Indonesia kemudian mencoba peruntungan di babak kualifikasi Piala Asia U-23 2018 Tiongkok. Saat itu, Indonesia berada satu grup dengan Malaysia, Mongolia, dan tuan rumah Thailand. Sayang, Indonesia gagal menggenggam tiket ke putaran final setelah finis di urutan ketiga klasemen akhir grup H.

Dua tahun berikutnya atau di kualifikasi Piala Asia U-23 2020 Thailand, Indonesia kembali bersaing untuk memperebutkan tiket ke putaran final. Namun, lagi-lagi skuad Merah Putih gagal. Indonesia kembali finis di urutan ketiga klasemen akhir grup K di bawah Vietnam dan Thailand.

Kesempatan untuk Indonesia juga belum datang pada kualifikasi Piala Asia U-23 2022 Uzbekistan. Saat itu, Indonesia dua kali kalah oleh Australia. Pertemuan pertama kalah 2-3. Lalu, pertemuan kedua kalah 0-1. Pada babak penyisihan grup G, Indonesia dua kali bertemu Australia karena saat itu Tiongkok dan Brunei Darussalam mengundurkan diri.

Nah, malam ini, kesempatan Indonesia untuk menebus kegagalan dalam lima edisi kualifikasi Piala Asia U-23 sebelumnya terbuka lebar. Peluang itu datang karena Indonesia sedang berada dalam kepercayaan diri tinggi setelah menang telak 9-0 atas Taiwan. Lalu, keuntungan berikutnya, status tuan rumah membuat Indonesia bakal mendapat dukungan maksimal dari para suporter.

Pelatih timnas U-23 Indonesia Shin Tae-yong (STY) membaca peluang itu. Tapi, STY tidak mau para pemainnya terlena. Sebab, lawan yang akan dihadapi malam ini di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, merupakan tim yang tangguh: Turkmenistan (live RCTI pukul 19.00 WIB). Sebelumnya, Indonesia U-23 sudah dua kali bertemu Turkmenistan U-23. Dua pertandingan itu berakhir dengan kemenangan tim lawan (selengkapnya lihat grafis).

“Memang secara keseluruhan Turkmenistan ada di atas kami. Bisa dilihat di ranking FIFA. Jadi, tidak terlalu gampang untuk melawan mereka,” ujar STY.

“Tapi, saya yakin bisa memberikan perlawanan terbaik. Kemampuan para pemain Indonesia tidak kalah dengan mereka. Apalagi, kami bermain di rumah sendiri,” imbuh Pelatih Timnas Korea Selatan di ajang FIFA World Cup 2018 Russia tersebut.

Di atas kertas, kemenangan besar 9-0 atas Taiwan sebenarnya menguntungkan Indonesia. Indonesia hanya memerlukan hasil imbang saat bertemu Turkmenistan. Jika hasil itu didapat, Indonesia lolos ke putaran final Piala Asia U-23 2024 Qatar sebagai juara grup K.

Yang repot adalah jika Indonesia kalah oleh Turkmenistan. Indonesia harus mengharapkan hasil pertandingan di grup lain untuk bisa menjadi satu di antara empat runner-up terbaik.

STY tidak mau mengambil risiko kalah. Pilihan yang ada di kepalanya hanya satu: Menang! Untuk mewujudkan target itu, STY sudah menganalisis permainan tim lawan secara menyeluruh. Menurutnya, ada satu pemain tim lawan yang harus diwaspadai secara ekstra. Yaitu, pencetak tiga gol ke gawang Taiwan Shamammet Hydyrow.

“Dia punya skill cukup baik. Selain dia, semua pemain depan Turkmenistan juga bagus. Kami tidak boleh lengah. Harus bisa mengantisipasi mereka,” tegas mantan pemain Queensland Roar tersebut.

Sementara itu, pelatih Turkmenistan Nurmyradov Begli memiliki waktu lebih panjang untuk menghadapi Indonesia. Turkmenistan kali terakhir bertanding pada 6 September lalu. Sementara itu, Indonesia kali terakhir bertanding pada 9 September. Artinya, Turkmenistan punya waktu persiapan hampir sepekan untuk menghadapi Indonesia.

Situasi itu membuat dia semakin percaya diri bisa mengatasi Indonesia. ’’Apalagi, kami punya pengalaman di Piala Asia U-23. Kami optimistis menatap pertandingan melawan Indonesia,’’ ucapnya. (fiq/c17/ali/jpg)

SOLO, SUMUTPOS.CO – Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) sudah lima kali menggelar turnamen Piala Asia U-23. Dalam lima edisi itu, Indonesia belum pernah lolos ke putaran final.

Edisi pertama Piala Asia U-23 diadakan di Oman pada 2013. Ketika itu, Indonesia gagal melaju ke putaran final setelah menempati peringkat ketiga klasemen akhir grup E. Indonesia kalah poin oleh Jepang dan Australia di fase kualifikasi.

Pada edisi kedua Piala Asia U-23 2016 Qatar, Indonesia juga kembali gagal melaju ke putaran final. Saat itu, hanya juara grup di babak kualifikasi yang mendapatkan tiket ke putaran final. Sementara itu, skuad Merah Putih harus puas finis di urutan kedua grup H di bawah Korea Selatan.

Indonesia kemudian mencoba peruntungan di babak kualifikasi Piala Asia U-23 2018 Tiongkok. Saat itu, Indonesia berada satu grup dengan Malaysia, Mongolia, dan tuan rumah Thailand. Sayang, Indonesia gagal menggenggam tiket ke putaran final setelah finis di urutan ketiga klasemen akhir grup H.

Dua tahun berikutnya atau di kualifikasi Piala Asia U-23 2020 Thailand, Indonesia kembali bersaing untuk memperebutkan tiket ke putaran final. Namun, lagi-lagi skuad Merah Putih gagal. Indonesia kembali finis di urutan ketiga klasemen akhir grup K di bawah Vietnam dan Thailand.

Kesempatan untuk Indonesia juga belum datang pada kualifikasi Piala Asia U-23 2022 Uzbekistan. Saat itu, Indonesia dua kali kalah oleh Australia. Pertemuan pertama kalah 2-3. Lalu, pertemuan kedua kalah 0-1. Pada babak penyisihan grup G, Indonesia dua kali bertemu Australia karena saat itu Tiongkok dan Brunei Darussalam mengundurkan diri.

Nah, malam ini, kesempatan Indonesia untuk menebus kegagalan dalam lima edisi kualifikasi Piala Asia U-23 sebelumnya terbuka lebar. Peluang itu datang karena Indonesia sedang berada dalam kepercayaan diri tinggi setelah menang telak 9-0 atas Taiwan. Lalu, keuntungan berikutnya, status tuan rumah membuat Indonesia bakal mendapat dukungan maksimal dari para suporter.

Pelatih timnas U-23 Indonesia Shin Tae-yong (STY) membaca peluang itu. Tapi, STY tidak mau para pemainnya terlena. Sebab, lawan yang akan dihadapi malam ini di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, merupakan tim yang tangguh: Turkmenistan (live RCTI pukul 19.00 WIB). Sebelumnya, Indonesia U-23 sudah dua kali bertemu Turkmenistan U-23. Dua pertandingan itu berakhir dengan kemenangan tim lawan (selengkapnya lihat grafis).

“Memang secara keseluruhan Turkmenistan ada di atas kami. Bisa dilihat di ranking FIFA. Jadi, tidak terlalu gampang untuk melawan mereka,” ujar STY.

“Tapi, saya yakin bisa memberikan perlawanan terbaik. Kemampuan para pemain Indonesia tidak kalah dengan mereka. Apalagi, kami bermain di rumah sendiri,” imbuh Pelatih Timnas Korea Selatan di ajang FIFA World Cup 2018 Russia tersebut.

Di atas kertas, kemenangan besar 9-0 atas Taiwan sebenarnya menguntungkan Indonesia. Indonesia hanya memerlukan hasil imbang saat bertemu Turkmenistan. Jika hasil itu didapat, Indonesia lolos ke putaran final Piala Asia U-23 2024 Qatar sebagai juara grup K.

Yang repot adalah jika Indonesia kalah oleh Turkmenistan. Indonesia harus mengharapkan hasil pertandingan di grup lain untuk bisa menjadi satu di antara empat runner-up terbaik.

STY tidak mau mengambil risiko kalah. Pilihan yang ada di kepalanya hanya satu: Menang! Untuk mewujudkan target itu, STY sudah menganalisis permainan tim lawan secara menyeluruh. Menurutnya, ada satu pemain tim lawan yang harus diwaspadai secara ekstra. Yaitu, pencetak tiga gol ke gawang Taiwan Shamammet Hydyrow.

“Dia punya skill cukup baik. Selain dia, semua pemain depan Turkmenistan juga bagus. Kami tidak boleh lengah. Harus bisa mengantisipasi mereka,” tegas mantan pemain Queensland Roar tersebut.

Sementara itu, pelatih Turkmenistan Nurmyradov Begli memiliki waktu lebih panjang untuk menghadapi Indonesia. Turkmenistan kali terakhir bertanding pada 6 September lalu. Sementara itu, Indonesia kali terakhir bertanding pada 9 September. Artinya, Turkmenistan punya waktu persiapan hampir sepekan untuk menghadapi Indonesia.

Situasi itu membuat dia semakin percaya diri bisa mengatasi Indonesia. ’’Apalagi, kami punya pengalaman di Piala Asia U-23. Kami optimistis menatap pertandingan melawan Indonesia,’’ ucapnya. (fiq/c17/ali/jpg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/