PSMS gagal memaksimalkan kesempatan memperbaiki posisinya di klaseme sementara grup A Pro Elite Academy Liga U-16. Kekalahan 0-1 dari PSIS Semarang di Stadion Teladan Medan, Minggu (11/11) membuat PSMS gagal membuat sapu bersih. Gol semata wayang Muhammad Ibnu Iqbal menit 14 membungkam tim besutan Reswandi.
Sehari sebelumnya, PSMS berhasil menumbangkan Laskar Mahesa Jenar muda dengan skor 2-0 di Stadion Teladan Medan, Sabtu (10/11). Gol diciptakan David Maulana dan Muhammad Fahri Rozi.
Namun performa gemilang di laga itu gagal dilanjutkan PSMS pada game kedua. PSIS mampu memberi perlawanan sengit dan sudah membaca kelemahan PSMS. Hasilnya Ibnu berhasil mencuri gol menit ke-14.
Upaya David Maulana dkk kerap buntu dengan ketatnya barisan belakang lawan. Apalagi PSMS harus kehilangan Jaka Akbar di masa injury time babak kedua.
“Pada game pertama kita berhasil mengamankan nilai penuh. Namun, pada laga kedua kecolongan untuk mengambil poin. Kesempatan dan peluang bermain di kandang buyar. Kita harus mengakui keunggulan tim tamu dan menyerah 0-1” ujar pelatih PSMS U-16 Reswandi usai laga.
Mantan PSMS ini menuturkan permainan anak-anak sudah maksimal. Banyak peluang namun tidak membuahkan hasil. Nampak Dewi Fortuna belum berpihak terhadap PSMS. Belum lagi banyak pemain PSIS yang mengulur waktu dengan melakukan difing ditengah lapangan. Hal ini membuat tim medis untuk mengangkat pemain tersebut keluar lapangan.
Saat ditanya terkena kartu merah Jaka Akbar saat injure time. Reswandi menjelaskan akan mencari pengganti Jaka untuk pertandingan tandang selanjutnya kontra PS. TIRA, Minggu depan.
Sementara itu, asisten pelatih PSIS Semarang Permana menjelaskan setelah kalah pada game pertama tim pelatih melakukan evaluasi. Intinya pada laga tandang ini harus membawa pulang poin.
Ia menuturkan laga game kedua sangat sengit. Para pemain diinstruksikan untuk menjaga David Maulana agar tidak bebas memberikan suplay bola. Selain itu, lemahnya pertahanan PSMS agar dimanfaatkan untuk menciptakan gol.
“Instruksi tersebut diterapkan anak-anak sehingga partandingan berjalan 14 menit berhasil membobolkan gawang PSMS. Keunggulan 1-0 terus dipertahankan dengan menjaga David Maulana sehingga bola tak masuk ke pertahanan kami. Hasil akhir kami berhasil mendulang poin penuh” katanya. (don)
PSMS gagal memaksimalkan kesempatan memperbaiki posisinya di klaseme sementara grup A Pro Elite Academy Liga U-16. Kekalahan 0-1 dari PSIS Semarang di Stadion Teladan Medan, Minggu (11/11) membuat PSMS gagal membuat sapu bersih. Gol semata wayang Muhammad Ibnu Iqbal menit 14 membungkam tim besutan Reswandi.
Sehari sebelumnya, PSMS berhasil menumbangkan Laskar Mahesa Jenar muda dengan skor 2-0 di Stadion Teladan Medan, Sabtu (10/11). Gol diciptakan David Maulana dan Muhammad Fahri Rozi.
Namun performa gemilang di laga itu gagal dilanjutkan PSMS pada game kedua. PSIS mampu memberi perlawanan sengit dan sudah membaca kelemahan PSMS. Hasilnya Ibnu berhasil mencuri gol menit ke-14.
Upaya David Maulana dkk kerap buntu dengan ketatnya barisan belakang lawan. Apalagi PSMS harus kehilangan Jaka Akbar di masa injury time babak kedua.
“Pada game pertama kita berhasil mengamankan nilai penuh. Namun, pada laga kedua kecolongan untuk mengambil poin. Kesempatan dan peluang bermain di kandang buyar. Kita harus mengakui keunggulan tim tamu dan menyerah 0-1” ujar pelatih PSMS U-16 Reswandi usai laga.
Mantan PSMS ini menuturkan permainan anak-anak sudah maksimal. Banyak peluang namun tidak membuahkan hasil. Nampak Dewi Fortuna belum berpihak terhadap PSMS. Belum lagi banyak pemain PSIS yang mengulur waktu dengan melakukan difing ditengah lapangan. Hal ini membuat tim medis untuk mengangkat pemain tersebut keluar lapangan.
Saat ditanya terkena kartu merah Jaka Akbar saat injure time. Reswandi menjelaskan akan mencari pengganti Jaka untuk pertandingan tandang selanjutnya kontra PS. TIRA, Minggu depan.
Sementara itu, asisten pelatih PSIS Semarang Permana menjelaskan setelah kalah pada game pertama tim pelatih melakukan evaluasi. Intinya pada laga tandang ini harus membawa pulang poin.
Ia menuturkan laga game kedua sangat sengit. Para pemain diinstruksikan untuk menjaga David Maulana agar tidak bebas memberikan suplay bola. Selain itu, lemahnya pertahanan PSMS agar dimanfaatkan untuk menciptakan gol.
“Instruksi tersebut diterapkan anak-anak sehingga partandingan berjalan 14 menit berhasil membobolkan gawang PSMS. Keunggulan 1-0 terus dipertahankan dengan menjaga David Maulana sehingga bola tak masuk ke pertahanan kami. Hasil akhir kami berhasil mendulang poin penuh” katanya. (don)