Di samping itu, Mahruzar tetap mewaspadai tim lawan. Untuk itu dia menginstruksikan para pemainnya untuk meminimalisir terjadinya pelanggaran. Hal itu dilakukan untuk mencegah lawan mencetak gol dari bola set piece. “Karena kalau kebobolan dari set piece, rasanya pasti sangat mengecewakan. Apalagi kabarnya mereka punya eksekutor yang baik seperti Yusrizal Muzzaki. Jadi saya minta di 3/4 lapangan untuk tidak melakukan foul,” ungkapnya.
Mahruzar kemungkinan tetap mempertahankan the winning teamnya. Dimas Drajad masih menjadi pilihan di sektor depan. Didukung gelandang terproduktif, Suhandi yang sudah mengemas tiga gol bersama dua winger yang juga produktif seperti Choiril Hidayat di kanan dan Frets Butuan di kiri (masing-masing satu gol), PSMS bakal agresif.
Tugas tak kalah penting diemban kapten tim, Legimin Raharjo dan Fredyan Wahyu sebagai jangkar. Sebagai catatan Fredyan sudah mencetak dua gol dari titik putih. Empat kuartet bek PSMS, Dimas Sumantri, Hardiantono, Budi Argo dan Muhammad Antoni juga sejauh ini cukup disiplin membendung serangan lawan. Kiper Abdul Rohim pun lebih tenang.
Sementara itu, PSBL datang ke Medan dengan kepercayaan diri yang cukup. Amrustian melihat motivasi anak asuhnya cukup tinggi untuk laga melawan PSMS. Dia pun menebar psy war untuk mantan klubnya karena menurutnya performa PSMS tak terlalu istimewa.
“Kalau untuk PSMS sendiri, semua juga tahu mereka tim besar. Saya tetap respect kepada PSMS. Tapi perjalanan di musim ini masih panjang. PSMS sejauh ini masih dalam level kebetulan saja, jadi kami tetap optimis,” tutup Amrustian.
Soal strategi khusus, Amrustian mengatakan tidak ada yang spesial. Namun dia bisa menggunakan dua tenaga Medan seperti Yusrizal Muzakki yang merupakan eks penggawa PON Sumut dan eks penggawa PSMS di ISC B, Husnuzon. “Ya harus bisa mengimbangi. Mungkin kami kalah di ‘nafas’ saja jadi harus bisa memaksimalkan laga di babak pertama, serta menahan di babak kedua,” ungkapnya. (don)