26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Sepakbola Makin Ricuh

PEKANBARU- Kekisruhan yang terjadi di cabor sepak bola PON XVIII terus berlanjut. Hingga Rabu (12/9), belum diketahui tim dari grup B yang lolos ke babak enam besar.

Ini terkait dengan surat yang dikeluarkan Dewan Kehormatan PON XVIII  bernomor 03/DH-PON XVIII/2012 tertanggal 9 September 2012 yang memberi kewenangan kepada Toni Apriliani untuk menjadi manajer tim Jabar.

Sayangnya tim yang bertanding saat Jabar menghadapi Gorontalo dan menang dengan skor 5-1 pada Senin (10/9)  lalu masih dimanejeri Dandan Wardhana.

Setelah hasil laga Senin kemarin, Jabar sebenarnya memuncaki klasemen Grup B dengan tujuh poin dari tiga pertandingan. Mereka mengungguli Sumut yang mengumpulkan lima poin dan Jatim yang punya empat poin.

Tapi, jika  mengacu pada keputusan Dewan Hakim PON XVIII, Jabar didiskualifikasi karena Toni tak mendampingi tim dalam laga kontra Gorontalo. Yang lolos ke perempatfinal adalah Sumut dan Jatim.

Masalah ternyata tak selesai sampai di situ saja. Tim Jatim masih bingung soal nasib mereka karena melihat Jabar masih menggelar latihan pada Rabu (12/9) pagi.

Selain itu, pada pelaksaan technical meeting yang berlangsung di Hotel Mutiara Merdeka molor. Seharusnya berlangsung pukul 20.00 WIB justru dilaksanakan pukul 22.00 WIB.

Ditengarai hal itu terjadi karena kubu Jatim berusaha mendapatkan dukungan dari tim-tim lain agar Jabar didiskualifikasi sehingga Jatim lolos ke babak enam besar.
Dugaan itu makin menguat karena sebelum technical meeting digelar, beberapa offisial kubu Jatim terlihat hilir mudik di lobi Hotel Mutiara Merdeka mendekati offisial tim lainnya.

Tak sampai di situ, beberapa offisial Jatim juga berupaya menghubungi menejer tim Sumut Kamaluddin Harahap, yang secara kebetulan kemarin ponselnya tak bisa dihubungi karena sedang rapat.

Saat technical meeting, suasana terlihat panas karena kubu Jatim ngotot meminta agar Jabar didiskualifikasi. Di saat bersamaan Jabar yang tampil sebagai juara grup B justru ingin mempertahankan haknya berlaga di babak enam besar.

Imbasnya, karena panitia tak dapat mengambil keputusan, technical meeting deadlock dan akan kembali dilanjutkan pagi ini pkl. 09.00 WIB. (jun)

PEKANBARU- Kekisruhan yang terjadi di cabor sepak bola PON XVIII terus berlanjut. Hingga Rabu (12/9), belum diketahui tim dari grup B yang lolos ke babak enam besar.

Ini terkait dengan surat yang dikeluarkan Dewan Kehormatan PON XVIII  bernomor 03/DH-PON XVIII/2012 tertanggal 9 September 2012 yang memberi kewenangan kepada Toni Apriliani untuk menjadi manajer tim Jabar.

Sayangnya tim yang bertanding saat Jabar menghadapi Gorontalo dan menang dengan skor 5-1 pada Senin (10/9)  lalu masih dimanejeri Dandan Wardhana.

Setelah hasil laga Senin kemarin, Jabar sebenarnya memuncaki klasemen Grup B dengan tujuh poin dari tiga pertandingan. Mereka mengungguli Sumut yang mengumpulkan lima poin dan Jatim yang punya empat poin.

Tapi, jika  mengacu pada keputusan Dewan Hakim PON XVIII, Jabar didiskualifikasi karena Toni tak mendampingi tim dalam laga kontra Gorontalo. Yang lolos ke perempatfinal adalah Sumut dan Jatim.

Masalah ternyata tak selesai sampai di situ saja. Tim Jatim masih bingung soal nasib mereka karena melihat Jabar masih menggelar latihan pada Rabu (12/9) pagi.

Selain itu, pada pelaksaan technical meeting yang berlangsung di Hotel Mutiara Merdeka molor. Seharusnya berlangsung pukul 20.00 WIB justru dilaksanakan pukul 22.00 WIB.

Ditengarai hal itu terjadi karena kubu Jatim berusaha mendapatkan dukungan dari tim-tim lain agar Jabar didiskualifikasi sehingga Jatim lolos ke babak enam besar.
Dugaan itu makin menguat karena sebelum technical meeting digelar, beberapa offisial kubu Jatim terlihat hilir mudik di lobi Hotel Mutiara Merdeka mendekati offisial tim lainnya.

Tak sampai di situ, beberapa offisial Jatim juga berupaya menghubungi menejer tim Sumut Kamaluddin Harahap, yang secara kebetulan kemarin ponselnya tak bisa dihubungi karena sedang rapat.

Saat technical meeting, suasana terlihat panas karena kubu Jatim ngotot meminta agar Jabar didiskualifikasi. Di saat bersamaan Jabar yang tampil sebagai juara grup B justru ingin mempertahankan haknya berlaga di babak enam besar.

Imbasnya, karena panitia tak dapat mengambil keputusan, technical meeting deadlock dan akan kembali dilanjutkan pagi ini pkl. 09.00 WIB. (jun)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/