25.6 C
Medan
Thursday, May 16, 2024

Tak Punya Motivasi

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
MENYEMANGATI: Pemain PSMS Medan asal Jepang Shohei Matsunaga menyemangati rekan-rekannya usai mencetak gol ke gawang PSIS Semarang di Stadion Teladan Medan, Rabu (12/9) sore. Sayang, PSMS takluk 2-3 di kandang sendiri dan belum bergeser dari dasar klasemen Liga 1 Indonesia.

MEDAN,SUMUTPOS.CO – PSMS Medan kembali menjadi pesakitan di kandangnya sendiri. Stadion Teladan kini tak angker lagi bagi tim tamu. Kemarin (12/9) sore, Ayam Kinantan dibungkam PSIS Semarang dengan skor 3-2. Gol kemenangan tim tamu ditentukan Hari Nur di masa injury time.

Ini menjadi kekalahan kedua beruntun PSMS di kandang sejak ditangani Butler. Sebelumnya PSMS tumbang dari Bali United Juli lalu. Selain itu, total PSMS sudah lima kali kalah di kandang, terbanyak di antara kontestan lain.

Kekalahan itu membuat PSMS semakin terpuruk di dasar klasemen. PSIS yang seharusnya bisa digeser, malah menjauh dengan selisih empat angka meski masih tetap berada di posisi 17n
Pada laga itu, Pelatih PSMS Peter Butler melakukan beberapa perubahan. Felipe Martins masih menjadi andalan di depan. Didukung Rachmad Hidayat di kanan dan Frets Butuan di kiri. Shohei ditarik lebih ke belakang. Sementara Azis dicadangkan.

PSMS awalnya mengancam lewat tandukan Muhammad Roby di menit keempat. Tapi masih mengenai mistar. Malah PSMS yang kebobolan lebih dulu menit keenam. Berawal dari aksi Bruno Silva di sisi kanan pertahanan lawan. Dia melepaskan tendangan yang diblok Abdul Rohim. Namun bola muntah disambar Bayu Nugroho.

Permainan agresif PSMS sempat menghadirkan peluang pada menit ke-32, namun tendangan Rachmad Hidayat masih bisa ditepis kiper Joko Ribowo. Selang dua menit kemudian, sepakan Alexandros Tanidis melayang tipis di atas mistar gawang.

PSMS terus menerapkan permainan agresif untuk mengejar ketertinggalan. Sayangnya, usaha mereka mengubah papan skor tidak mengalami perubahan hingga babak pertama usai.

Butler langsung melakukan pergantian dengan mengganti Frets Butuan di awal babak kedua dengan Abdul Azis. Selanjutnya Legimin Raharjo juga ditarik keluar digantikan Antoni Putro Nugroho.

Peluang lewat Felipe Martins menit ke-49 sedikit di luar kotak penalti masih membentur mistar gawang. Sempat mendapatkan peluang di menit ke-71 ketika sundulan Tanidis yang memantul tanah bisa ditepis kiper, PSMS justru tertinggal dua gol selang empat menit kemudian. Umpan Ibrahim Conteh diselesaikan Bruno Silva, sehingga membawa PSIS unggul 2-0.

PSMS akhirnya baru bisa menjebol gawang lawan lewat tendangan bebas Shohei Matsunaga pada menit ke-81. Bahkan Matsunaga mampu menyamakan kedudukan selang enam menit kemudian lewat eksekusi penalti. Hadiah penalti diberikan wasit menyusul pelanggaran handball Conteh di kotak terlarang.

Namun hal itu menjadi sia-sia karena kelengahan di menit-menit akhir. Kubu tuan rumah terbungkam menjelang pertandingan berakhir ketika umpan sundulan Conteh disambut tendangan Hari Nur Yulianto yang tak bisa dijangkau Abdul Rohim, sehingga PSMS menelan kekalahan 3-2.

Butler mengatakan gol-gol yang tercipta di gawang Abdul Rohim sore itu terjadi akibat beberapa kesalahan yang terjadi. Dia akui sore itu pertahanan timnya cukup buruk.

“Kami berhasil samakan skor dan saya bilang kalau tidak bisa menang jangan sampai kalah, tapi pertahanan hari ini tidak cukup bagus walaupun kami main lebih baik hari ini dengan ball possession. Roni saya suka dia tapi dia harus absen, Dani (Pratama) baru kembali dari kompetisi tentara. Lobo dan Roby mereka bagus tapi hanya sedikit kurang baik, defence tidak hanya tugas mereka. Kami harus bertahan bersama dan menyerang juga bersama,” kata Butler.

Namun Butler tak mau mengkritik performa pemainnya karena dia menilai mereka telah bekerja keras pada sore itu. Hanya saja memang tidak ada motivasi lebih untuk memenangkan pertandingan. “Saya tidak datang ke sini untuk kritik permainan pemain karena mereka sudah bekerja keras dan sangat baik.

Anda harus bantu mereka. Kalau tidak ada motivasi di lapangan sulit. Jika tidak ada motivasi kami harus siap untuk turun ke Divisi 2 (Liga 2). Tidak apa-apa kalau nanti bukan saya pelatihnya, tapi semua orang di sini harus tanggung jawab,” tambah eks pelatih Persipura itu.

Sementara itu Pelatih PSIS, Jafri Sastra mengaku puas dengan kemenangan skuadnya. Apalagi awalnya mereka tampil pincang. “Bagi kami ini kemenangan luar biasa. Kemenangan anak-anak. Sebelum berangkat banyak didera masalah khususnya pemain inti kami cedera. Pemain asing kami cedera dan satu lagi harus pulang ke negaranya.

Selain itu dua pemain kami empat jam sebelum main diserang virus. Jandia tidak bisa kami turunkan karena masalah dengan bahunya. Dan pemain kami harus dirawat tadi. Tapi berkat kerja keras anak-anak semua dan menghindarkan diri dari tekanan,” tambah Jafri.

Kemenangan ini membuat Laskar Mahesa Jenar, julukan PSIS semakin percaya diri menatap laga berikutnya. PSIS saat ini coba keluar dari zona degradasi. “Kami bisa meraih tiga poin tentu ini sangat berarti membangun mental kami. Masih ada 13 pertandingan lagi yang harus kami hadapi,” ucap eks pelatih Persis Solo itu. (don)

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
MENYEMANGATI: Pemain PSMS Medan asal Jepang Shohei Matsunaga menyemangati rekan-rekannya usai mencetak gol ke gawang PSIS Semarang di Stadion Teladan Medan, Rabu (12/9) sore. Sayang, PSMS takluk 2-3 di kandang sendiri dan belum bergeser dari dasar klasemen Liga 1 Indonesia.

MEDAN,SUMUTPOS.CO – PSMS Medan kembali menjadi pesakitan di kandangnya sendiri. Stadion Teladan kini tak angker lagi bagi tim tamu. Kemarin (12/9) sore, Ayam Kinantan dibungkam PSIS Semarang dengan skor 3-2. Gol kemenangan tim tamu ditentukan Hari Nur di masa injury time.

Ini menjadi kekalahan kedua beruntun PSMS di kandang sejak ditangani Butler. Sebelumnya PSMS tumbang dari Bali United Juli lalu. Selain itu, total PSMS sudah lima kali kalah di kandang, terbanyak di antara kontestan lain.

Kekalahan itu membuat PSMS semakin terpuruk di dasar klasemen. PSIS yang seharusnya bisa digeser, malah menjauh dengan selisih empat angka meski masih tetap berada di posisi 17n
Pada laga itu, Pelatih PSMS Peter Butler melakukan beberapa perubahan. Felipe Martins masih menjadi andalan di depan. Didukung Rachmad Hidayat di kanan dan Frets Butuan di kiri. Shohei ditarik lebih ke belakang. Sementara Azis dicadangkan.

PSMS awalnya mengancam lewat tandukan Muhammad Roby di menit keempat. Tapi masih mengenai mistar. Malah PSMS yang kebobolan lebih dulu menit keenam. Berawal dari aksi Bruno Silva di sisi kanan pertahanan lawan. Dia melepaskan tendangan yang diblok Abdul Rohim. Namun bola muntah disambar Bayu Nugroho.

Permainan agresif PSMS sempat menghadirkan peluang pada menit ke-32, namun tendangan Rachmad Hidayat masih bisa ditepis kiper Joko Ribowo. Selang dua menit kemudian, sepakan Alexandros Tanidis melayang tipis di atas mistar gawang.

PSMS terus menerapkan permainan agresif untuk mengejar ketertinggalan. Sayangnya, usaha mereka mengubah papan skor tidak mengalami perubahan hingga babak pertama usai.

Butler langsung melakukan pergantian dengan mengganti Frets Butuan di awal babak kedua dengan Abdul Azis. Selanjutnya Legimin Raharjo juga ditarik keluar digantikan Antoni Putro Nugroho.

Peluang lewat Felipe Martins menit ke-49 sedikit di luar kotak penalti masih membentur mistar gawang. Sempat mendapatkan peluang di menit ke-71 ketika sundulan Tanidis yang memantul tanah bisa ditepis kiper, PSMS justru tertinggal dua gol selang empat menit kemudian. Umpan Ibrahim Conteh diselesaikan Bruno Silva, sehingga membawa PSIS unggul 2-0.

PSMS akhirnya baru bisa menjebol gawang lawan lewat tendangan bebas Shohei Matsunaga pada menit ke-81. Bahkan Matsunaga mampu menyamakan kedudukan selang enam menit kemudian lewat eksekusi penalti. Hadiah penalti diberikan wasit menyusul pelanggaran handball Conteh di kotak terlarang.

Namun hal itu menjadi sia-sia karena kelengahan di menit-menit akhir. Kubu tuan rumah terbungkam menjelang pertandingan berakhir ketika umpan sundulan Conteh disambut tendangan Hari Nur Yulianto yang tak bisa dijangkau Abdul Rohim, sehingga PSMS menelan kekalahan 3-2.

Butler mengatakan gol-gol yang tercipta di gawang Abdul Rohim sore itu terjadi akibat beberapa kesalahan yang terjadi. Dia akui sore itu pertahanan timnya cukup buruk.

“Kami berhasil samakan skor dan saya bilang kalau tidak bisa menang jangan sampai kalah, tapi pertahanan hari ini tidak cukup bagus walaupun kami main lebih baik hari ini dengan ball possession. Roni saya suka dia tapi dia harus absen, Dani (Pratama) baru kembali dari kompetisi tentara. Lobo dan Roby mereka bagus tapi hanya sedikit kurang baik, defence tidak hanya tugas mereka. Kami harus bertahan bersama dan menyerang juga bersama,” kata Butler.

Namun Butler tak mau mengkritik performa pemainnya karena dia menilai mereka telah bekerja keras pada sore itu. Hanya saja memang tidak ada motivasi lebih untuk memenangkan pertandingan. “Saya tidak datang ke sini untuk kritik permainan pemain karena mereka sudah bekerja keras dan sangat baik.

Anda harus bantu mereka. Kalau tidak ada motivasi di lapangan sulit. Jika tidak ada motivasi kami harus siap untuk turun ke Divisi 2 (Liga 2). Tidak apa-apa kalau nanti bukan saya pelatihnya, tapi semua orang di sini harus tanggung jawab,” tambah eks pelatih Persipura itu.

Sementara itu Pelatih PSIS, Jafri Sastra mengaku puas dengan kemenangan skuadnya. Apalagi awalnya mereka tampil pincang. “Bagi kami ini kemenangan luar biasa. Kemenangan anak-anak. Sebelum berangkat banyak didera masalah khususnya pemain inti kami cedera. Pemain asing kami cedera dan satu lagi harus pulang ke negaranya.

Selain itu dua pemain kami empat jam sebelum main diserang virus. Jandia tidak bisa kami turunkan karena masalah dengan bahunya. Dan pemain kami harus dirawat tadi. Tapi berkat kerja keras anak-anak semua dan menghindarkan diri dari tekanan,” tambah Jafri.

Kemenangan ini membuat Laskar Mahesa Jenar, julukan PSIS semakin percaya diri menatap laga berikutnya. PSIS saat ini coba keluar dari zona degradasi. “Kami bisa meraih tiga poin tentu ini sangat berarti membangun mental kami. Masih ada 13 pertandingan lagi yang harus kami hadapi,” ucap eks pelatih Persis Solo itu. (don)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/