Bentuk simpatik pun hadir dari kapten PSMS Medan, Legimin Rahardjo. Dirinya menyayangkan bisa terjadi bentrok, apalagi sampai merenggut nyawa suporter. “Sangat disayangkan dengan insiden seperti ini. Seharusnya nggak mesti sampai ada kejadian seperti ini,” ujar Legimin, Kamis (12/10) sore.
Legimin mewakili koleganya sesama pemain turut mengucapkan bela sungkawa mendalam akan kejadian itu. Dirinya juga berharap ke depannya kejadian tersebut tak terulang lagi. “Saya mewakili pemain PSMS menyampaikan rasa berduka cita. Semoga amal ibadah beliau diterima Allah SWT, dan keluarga yang ditinggal diberi kesabaran,” ucapnya.
Dari data yang dirilis oleh La Viola, sejatinya bukan Banu yang menjadi satu-satunya korban dalam insiden tersebut. Melainkan ada 18 suporter lain dengan mayoritas perempuan. Mereka saat ini harus menjalani perawatan di RSUD Cibinong. Kebanyak dari mereka mengalami luka robek dan patah tulang karena terjebak dalam kerumunan masa yang panik.
Sementara itu lewat akun instagramnya, suporter resmi PSMS, PSMS Fans Club 1950 mengaku tidak terlibat. “Kami Turut berduka. Mohon Maaf Atas apa yang terjadi kami meminta maaf SAUDARAKU. Kami tidak terlibat atas hal ini. SEKALI LAGI Kami turut berduka,” bunyi pernyataan akun Instagram @psmsfansclub1950.
Mereka juga meminta Ketua PSSI, Letjen TNI Edy Rahmayadi turut bertanggungjawab dan mengusut tuntas kejadian ini. (don)