31.7 C
Medan
Sunday, April 28, 2024

Semifinal Liga 2 Suram

Suporter PSMS Medan memberikan dukungan bagi timnya saat melawan Kalteng Putra FC pada pertandingan babak 8 besar Liga 2 di Stadion Patriot, Bekasi,  (9/11). FOTO: Angger Bondan/Jawa Pos

SUMUTPOS.CO – Liga 2 musim ini ibarat rangkaian drama yang panjang. Jadwal yang berubah-ubah yang paling bikin pening klub-klub kontestan. Yang paling parah memang terjadi pada babak 8 besar. Terutama Grup Y yang sudah tiga kali berpindah tempat. Mulanya di Bekasi, lalu Cikarang, dan sekarang Bandung.

Nah, karena perpindahan yang terakhir, juga berdampak kepada jadwal yang bergeser. Padahal, Grup X sudah berjalan sesuai jadwal. Tentu saja, situasi itu akan merugikan kontestan Grup Y apabila jadwal semifinal dan final tetap sesuai dengan rencana.

Sebelumnya, jadwal semifinal disiapkan pada 22 November dan puncaknya final pada 25 November. Masalahnya, kalau memperhatikan jadwal Grup Y yang terbaru, mereka baru menyelesaikan pertandingan pada 21 November. Dengan situasi ini, tentunya bakal terjadi pergeseran lagi agar adil bagi semua kontestan.

Menyadari kondisi itu, PSSI memastikan semifinal dan final akan mundur dari jadwal yang sebelumnya ditentukan. ”Sudah pasti harus mundur. Sebab, kalau dipaksakan semifinal dan final berjalan sesuai jadwal, maka sangat tidak adil bagi grup yang baru menjalani laga perdana di 15 November nanti,” kata Sekjen PSSI Ratu Tisha Destria.

Hanya, karena alasan penentuan jadwal dua babak krusial itu sudah masuk dalam wilayah teknis, Tisha tidak mau memberikan banyak komentar. Menurut dia, yang sangat berwenang untuk menentukan waktu semifinal dan final adalah operator kompetisi, PT Liga Indonesia Baru (LIB). ”Apakah itu akan digelar akhir November atau awal Desember, tergantung operator,” ucapnya.

Kickoff babak 8 besar Liga 2 Grup Y baru akan dilaksanakan di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung, pada 15 November antara Persebaya Surabaya versus PSIS Semarang dan PSPS Riau melawan PS Mojokerto Putra. Artinya, bila jadwal babak semifinal harus diselenggarakan sesuai dengan jadwal, maka secara otomatis tidak ada kesempatan recovery bagi tim tim yang lolos dari grup tersebut.

Dalam perkembangan yang sama, Manajer Kompetisi PT LIB Asep Saputra mengatakan, mereka masih fokus mengawal pertandingan babak 8 besar sehingga berjalan on the track. Apalagi, selain grup Y yang cukup menguras energi, masih ada juga grup X yang sedang bergulir di Stadion Patriot, Bekasi. Di grup tersebut ada Persis Solo, PSMS Medan, Kalteng Putra dan Martapura FC.

”Sampai saat ini kami belum menentukan jadwal untuk pertandingan babak semifinal dan final untuk Liga 2,” kata Asep. ”Tapi, kami pastikan dalam waktu dekat sudah ada rilis jadwal dari kami,” tegasnya. Nah, terkait venue pertandingan, Asep juga tidak bisa memberikan kepastian. ”Sama juga, belum ditentukan,” jawabnya singkat. (ben/ham/jpg/dek)

Suporter PSMS Medan memberikan dukungan bagi timnya saat melawan Kalteng Putra FC pada pertandingan babak 8 besar Liga 2 di Stadion Patriot, Bekasi,  (9/11). FOTO: Angger Bondan/Jawa Pos

SUMUTPOS.CO – Liga 2 musim ini ibarat rangkaian drama yang panjang. Jadwal yang berubah-ubah yang paling bikin pening klub-klub kontestan. Yang paling parah memang terjadi pada babak 8 besar. Terutama Grup Y yang sudah tiga kali berpindah tempat. Mulanya di Bekasi, lalu Cikarang, dan sekarang Bandung.

Nah, karena perpindahan yang terakhir, juga berdampak kepada jadwal yang bergeser. Padahal, Grup X sudah berjalan sesuai jadwal. Tentu saja, situasi itu akan merugikan kontestan Grup Y apabila jadwal semifinal dan final tetap sesuai dengan rencana.

Sebelumnya, jadwal semifinal disiapkan pada 22 November dan puncaknya final pada 25 November. Masalahnya, kalau memperhatikan jadwal Grup Y yang terbaru, mereka baru menyelesaikan pertandingan pada 21 November. Dengan situasi ini, tentunya bakal terjadi pergeseran lagi agar adil bagi semua kontestan.

Menyadari kondisi itu, PSSI memastikan semifinal dan final akan mundur dari jadwal yang sebelumnya ditentukan. ”Sudah pasti harus mundur. Sebab, kalau dipaksakan semifinal dan final berjalan sesuai jadwal, maka sangat tidak adil bagi grup yang baru menjalani laga perdana di 15 November nanti,” kata Sekjen PSSI Ratu Tisha Destria.

Hanya, karena alasan penentuan jadwal dua babak krusial itu sudah masuk dalam wilayah teknis, Tisha tidak mau memberikan banyak komentar. Menurut dia, yang sangat berwenang untuk menentukan waktu semifinal dan final adalah operator kompetisi, PT Liga Indonesia Baru (LIB). ”Apakah itu akan digelar akhir November atau awal Desember, tergantung operator,” ucapnya.

Kickoff babak 8 besar Liga 2 Grup Y baru akan dilaksanakan di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung, pada 15 November antara Persebaya Surabaya versus PSIS Semarang dan PSPS Riau melawan PS Mojokerto Putra. Artinya, bila jadwal babak semifinal harus diselenggarakan sesuai dengan jadwal, maka secara otomatis tidak ada kesempatan recovery bagi tim tim yang lolos dari grup tersebut.

Dalam perkembangan yang sama, Manajer Kompetisi PT LIB Asep Saputra mengatakan, mereka masih fokus mengawal pertandingan babak 8 besar sehingga berjalan on the track. Apalagi, selain grup Y yang cukup menguras energi, masih ada juga grup X yang sedang bergulir di Stadion Patriot, Bekasi. Di grup tersebut ada Persis Solo, PSMS Medan, Kalteng Putra dan Martapura FC.

”Sampai saat ini kami belum menentukan jadwal untuk pertandingan babak semifinal dan final untuk Liga 2,” kata Asep. ”Tapi, kami pastikan dalam waktu dekat sudah ada rilis jadwal dari kami,” tegasnya. Nah, terkait venue pertandingan, Asep juga tidak bisa memberikan kepastian. ”Sama juga, belum ditentukan,” jawabnya singkat. (ben/ham/jpg/dek)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/