24 C
Medan
Sunday, June 30, 2024

Ujian untuk Ahsan/Bona di Tiongkok Open

JAKARTA- PB PBSI yakin ajang super series final 2011 di Tiongkok menjadi pembuktian kualitas pasangan ganda putra M Ahsan/Bona Septano. Mereka diharapkan mampu menguatkan mental agar tidak berkecil hati di hadapan pemain yang secara rangking lebih baik.

Koordinator pelatih ganda Pelatnas Christian Hadinata menjelaskan bahwa sebelumnya Ahsan/Bona sempat kurang percaya diri. Pasalnya, bermodal rangking delapan dunia, mereka harus bersua lawan berat.

“Mental mereka harus kuat, jangan inferior. Selama ini mereka merasa di bawah terus, sekarang waktunya menegaskan bahwa mereka berani masuk jajaran elit dunia,” katanya saat ditemui, kemarin (12/12).

Menurut Christian, dengan kondisi rangking yang buncit harusnya Ahsan/Bona lebih diunggulkan. Sebab, secara mental mereka tidak ada beban karena bisa jadi dianggap sebelah mata alias hanya sebagai underdog. Sebaliknya, lawan-lawan yang lebih diunggulkan pasti memiliki beban.

Karena itu, keunggulan di sisi mental inilah bisa dijadikan senjata. Lelaki yang akrab disapa Koh Chris tersebut  menilai bahwa secara teknik permainan, pemain-pemain yang lolos dan tampil di super series final kali ini tidak berbeda jauh.
Selain itu, kebanyakan dari mereka sudah kerap saling bertemu dalam pertandingan sehingga sama-sama kenal karakter dan strategi permainan. Dengan kondisi tersebut, lanjutnya, kunci kemenangan lebih besar berada di mental masing-masing.

“Sebagaian besar hasil pertandingan ditentukan dari mental. Kalau sudah kalah, takut  duluan pasti sulit. Tapi, kalau mereka tampil lepas, dan berani meladeni lawan, hasilnya pasti baik,” terangnya.

Performa Ahsan/Bona akhir-akhir ini sempat menanjak. Mereka  bahkan mampu menunjukkan keunggulan mental meski melawan seniornya Markis Kido/Hendra Setiawan di SEA Games, November lalu.  Melihat hal ini, Christian yakin bahwa potensi yang dimiliki AHsan/Bona cukup besar untuk melejit di super series final kali ini . (aam/jpnn)

JAKARTA- PB PBSI yakin ajang super series final 2011 di Tiongkok menjadi pembuktian kualitas pasangan ganda putra M Ahsan/Bona Septano. Mereka diharapkan mampu menguatkan mental agar tidak berkecil hati di hadapan pemain yang secara rangking lebih baik.

Koordinator pelatih ganda Pelatnas Christian Hadinata menjelaskan bahwa sebelumnya Ahsan/Bona sempat kurang percaya diri. Pasalnya, bermodal rangking delapan dunia, mereka harus bersua lawan berat.

“Mental mereka harus kuat, jangan inferior. Selama ini mereka merasa di bawah terus, sekarang waktunya menegaskan bahwa mereka berani masuk jajaran elit dunia,” katanya saat ditemui, kemarin (12/12).

Menurut Christian, dengan kondisi rangking yang buncit harusnya Ahsan/Bona lebih diunggulkan. Sebab, secara mental mereka tidak ada beban karena bisa jadi dianggap sebelah mata alias hanya sebagai underdog. Sebaliknya, lawan-lawan yang lebih diunggulkan pasti memiliki beban.

Karena itu, keunggulan di sisi mental inilah bisa dijadikan senjata. Lelaki yang akrab disapa Koh Chris tersebut  menilai bahwa secara teknik permainan, pemain-pemain yang lolos dan tampil di super series final kali ini tidak berbeda jauh.
Selain itu, kebanyakan dari mereka sudah kerap saling bertemu dalam pertandingan sehingga sama-sama kenal karakter dan strategi permainan. Dengan kondisi tersebut, lanjutnya, kunci kemenangan lebih besar berada di mental masing-masing.

“Sebagaian besar hasil pertandingan ditentukan dari mental. Kalau sudah kalah, takut  duluan pasti sulit. Tapi, kalau mereka tampil lepas, dan berani meladeni lawan, hasilnya pasti baik,” terangnya.

Performa Ahsan/Bona akhir-akhir ini sempat menanjak. Mereka  bahkan mampu menunjukkan keunggulan mental meski melawan seniornya Markis Kido/Hendra Setiawan di SEA Games, November lalu.  Melihat hal ini, Christian yakin bahwa potensi yang dimiliki AHsan/Bona cukup besar untuk melejit di super series final kali ini . (aam/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/