30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Rombongan PSSI Terbang ke Jepang

Lobi FIFA agar Indonesia tak Diberi Sanksi

JAKARTA- Keputusan sanksi dari FIFA bagi Indonesia akan dijatuhkan besok (14/12). Tapi, PSSI tidak mau menyerah dan tetap melakukan lobi ke FIFA untuk mendapatkan kesempatan lagi.

Bahkan, untuk merealisasikan usahanya, PSSI mencoba datang dan menemui FIFA secara langsung. Beberapa pengurus PSSI ingin bertemu FIFA sebelum ada sidang Executive committee (Exco) FIFA di Jepang, besok.

Penanggung jawab Timnas, Bernhard Limbong menyebutkan rombongan pengurus inti PSSI telah terbang ke Jepang, kemarin (12/12). Beberapa pengurus yang datang adalah Ketua Umum Djohar Arifin, Farid Rahman (wakil ketua), Halim Mahfudz (Sekjen), Sihar Sitorus (Exco PSSI), dan Bob Hippy (Exco PSSI).

“Besok (hari ini, red) saya akan menyusul mereka yang sudah terbang lebih dahulu,” ujarnya saat dihubungi, kemarin (12/12).

Sejatinya, menurut Limbong, para pengurus PSSI yang telah berangkat itu datang untuk memenuhi undangan JFA (federasi sepak bola Jepang). Para pengurus diundang untuk menyaksikan laga semifinal dan final Piala dunia antarklub FIFA.

Namun, sambil menyelam minum air, kesempatan ke sana akan digunakan semaksimal mungkin untuk menemui para petinggi FIFA.

“Dimanfaatkan. Awalnya tidak banyak, tapi karena tujuannya untuk bertemu FIFA. Pengurus terbang ke sana bersama-sama, untuk meyakinkan FIFA,” tutur Jenderal bintang satu tersebut.

Limbong menegaskan, misi utama pengurus PSSI adalah meminta FIFA untuk tidak menjatuhkan sanksi. Untuk itu, pihaknya membawa hasil kongres Luar Biasa Palangkaraya. Di sisi lain, lanjut Limbong, juga ada bahan yang akan menjelaskan usaha PSSI untuk bersatu serta adanya rong-rongan dari kubu KPSI sehingga gagal. “Kami ke sana akan meminta, agar Indonesia tidak dijatuhi sanksi,” cetusnya.

Mengomentari lahirnya tim task force pemerintah, Limbong menyambut baik. Dia optimistis usaha melobi FIFA yang dilakukan oleh dua tim berbeda, PSSI dan pemerintah nantinya bisa meyakinkan FIFA.

“Selama untuk kebaikan sepak bola Indonesia, kami sangat mendukung. Kenapa tidak, semua orang tidak ingin sepak bola disanksi,” ujar Limbong.

Di sisi lain, KPSI memilih untuk menunggu keputusan FIFA. Ketua KPSI La Nyalla Mattalitti menjelaskan, pihaknya telah mengirimkan hasil Kongres KPSI di Jakarta. “Kita tinggal meunggu surat FIFA,” ucapnya.

Sementara itu, pemerintah sudah menyerahkan laporan mengenai kongres kepada FIFA. Mereka tidak mau memberikan penilaian kepada kongres yang digelar oleh PSSI maupun KPSI.

Namun, sejauh ini tim task force Menpora sudah bekerja dan mulai menyiapkan langkah-langkah antisipasi. Hanya, langkah konkrit masih belum bisa dijabarkan karena menunggu hasil konsultasi dengan FIFA terkait kewenangan sesuai undang-undang. (aam/jpnn)

Lobi FIFA agar Indonesia tak Diberi Sanksi

JAKARTA- Keputusan sanksi dari FIFA bagi Indonesia akan dijatuhkan besok (14/12). Tapi, PSSI tidak mau menyerah dan tetap melakukan lobi ke FIFA untuk mendapatkan kesempatan lagi.

Bahkan, untuk merealisasikan usahanya, PSSI mencoba datang dan menemui FIFA secara langsung. Beberapa pengurus PSSI ingin bertemu FIFA sebelum ada sidang Executive committee (Exco) FIFA di Jepang, besok.

Penanggung jawab Timnas, Bernhard Limbong menyebutkan rombongan pengurus inti PSSI telah terbang ke Jepang, kemarin (12/12). Beberapa pengurus yang datang adalah Ketua Umum Djohar Arifin, Farid Rahman (wakil ketua), Halim Mahfudz (Sekjen), Sihar Sitorus (Exco PSSI), dan Bob Hippy (Exco PSSI).

“Besok (hari ini, red) saya akan menyusul mereka yang sudah terbang lebih dahulu,” ujarnya saat dihubungi, kemarin (12/12).

Sejatinya, menurut Limbong, para pengurus PSSI yang telah berangkat itu datang untuk memenuhi undangan JFA (federasi sepak bola Jepang). Para pengurus diundang untuk menyaksikan laga semifinal dan final Piala dunia antarklub FIFA.

Namun, sambil menyelam minum air, kesempatan ke sana akan digunakan semaksimal mungkin untuk menemui para petinggi FIFA.

“Dimanfaatkan. Awalnya tidak banyak, tapi karena tujuannya untuk bertemu FIFA. Pengurus terbang ke sana bersama-sama, untuk meyakinkan FIFA,” tutur Jenderal bintang satu tersebut.

Limbong menegaskan, misi utama pengurus PSSI adalah meminta FIFA untuk tidak menjatuhkan sanksi. Untuk itu, pihaknya membawa hasil kongres Luar Biasa Palangkaraya. Di sisi lain, lanjut Limbong, juga ada bahan yang akan menjelaskan usaha PSSI untuk bersatu serta adanya rong-rongan dari kubu KPSI sehingga gagal. “Kami ke sana akan meminta, agar Indonesia tidak dijatuhi sanksi,” cetusnya.

Mengomentari lahirnya tim task force pemerintah, Limbong menyambut baik. Dia optimistis usaha melobi FIFA yang dilakukan oleh dua tim berbeda, PSSI dan pemerintah nantinya bisa meyakinkan FIFA.

“Selama untuk kebaikan sepak bola Indonesia, kami sangat mendukung. Kenapa tidak, semua orang tidak ingin sepak bola disanksi,” ujar Limbong.

Di sisi lain, KPSI memilih untuk menunggu keputusan FIFA. Ketua KPSI La Nyalla Mattalitti menjelaskan, pihaknya telah mengirimkan hasil Kongres KPSI di Jakarta. “Kita tinggal meunggu surat FIFA,” ucapnya.

Sementara itu, pemerintah sudah menyerahkan laporan mengenai kongres kepada FIFA. Mereka tidak mau memberikan penilaian kepada kongres yang digelar oleh PSSI maupun KPSI.

Namun, sejauh ini tim task force Menpora sudah bekerja dan mulai menyiapkan langkah-langkah antisipasi. Hanya, langkah konkrit masih belum bisa dijabarkan karena menunggu hasil konsultasi dengan FIFA terkait kewenangan sesuai undang-undang. (aam/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/