26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Piala Afrika Terancam Digelar di Qatar

Maroko sebelumnya menjadi tuan rumah Piala Afrika 2015, namun urung karena kekhawatiran virus Ebola.
Maroko sebelumnya menjadi tuan rumah Piala Afrika 2015, namun urung karena kekhawatiran virus Ebola.

SUMUTPOS.CO – Setelah batal digelar di Maroko, lalu dipindah ke Guinea Khatulistiwa, Piala Afrika amat mungkin kembali berganti tuan rumah. Kali ini, turnamen sepak bola dua tahunan itu terancam digelar di Qatar. Kekhawatiran penularan virus Ebola menjadi penyebabnya.

Sekretaris Jenderal Konfederasi Sepak Bola Afrika (CAF) Hicham El Amrani mengatakan pihaknya serius mempertimbangkan untuk memindahkan penyelenggaraan Piala Afrika di Timur Tengah.

Bahkan, menurutnya, tawaran Qatar untuk menjadi tuan rumah ajang itu akan diterima jika Guinea Khatulistiwa menolak untuk kembali menggelarnya mengingat negara tersebut telah menjadi tuan rumah pada 2012 lalu.

Negara penyelenggara Piala Afrika tahun ini sejatinya adalah Maroko. Namun, Maroko meminta CAF untuk menunda perhelatan lantaran khawatir dengan penularan virus Ebola. Permintaan itu lantas ditolak CAF.

CAF kemudian mencabut hak Maroko untuk menjadi tuan rumah dan menyerahkannya ke Guinea Khatulistiwa. Negara bekas jajahan Spanyol itu memiliki empat stadion yang bisa digunakan sebagai tempat berlaga, yakni Stadion Bata, Malabo, Ebebiyin, dan Mongomo.

Soal tim unggulan, Aljazair dan Tunisia dijagokan untuk menjadi juara Piala Afrika kali ini. Lalu, meskipun Nigeria tidak masuk kualifikasi, masih ada enam tim dari kawasan Afrika Barat yang pantas diperhitungkan, yakni Ghana, Guinea, Pantai Gading, Mali, Senegal, dan Burkina Faso.

Dalam dua kali ajang Piala Afrika terakhir, Mali meraih medali perunggu. Adapun Ghana masuk empat besar pada 2012 lalu. (BBC)

Maroko sebelumnya menjadi tuan rumah Piala Afrika 2015, namun urung karena kekhawatiran virus Ebola.
Maroko sebelumnya menjadi tuan rumah Piala Afrika 2015, namun urung karena kekhawatiran virus Ebola.

SUMUTPOS.CO – Setelah batal digelar di Maroko, lalu dipindah ke Guinea Khatulistiwa, Piala Afrika amat mungkin kembali berganti tuan rumah. Kali ini, turnamen sepak bola dua tahunan itu terancam digelar di Qatar. Kekhawatiran penularan virus Ebola menjadi penyebabnya.

Sekretaris Jenderal Konfederasi Sepak Bola Afrika (CAF) Hicham El Amrani mengatakan pihaknya serius mempertimbangkan untuk memindahkan penyelenggaraan Piala Afrika di Timur Tengah.

Bahkan, menurutnya, tawaran Qatar untuk menjadi tuan rumah ajang itu akan diterima jika Guinea Khatulistiwa menolak untuk kembali menggelarnya mengingat negara tersebut telah menjadi tuan rumah pada 2012 lalu.

Negara penyelenggara Piala Afrika tahun ini sejatinya adalah Maroko. Namun, Maroko meminta CAF untuk menunda perhelatan lantaran khawatir dengan penularan virus Ebola. Permintaan itu lantas ditolak CAF.

CAF kemudian mencabut hak Maroko untuk menjadi tuan rumah dan menyerahkannya ke Guinea Khatulistiwa. Negara bekas jajahan Spanyol itu memiliki empat stadion yang bisa digunakan sebagai tempat berlaga, yakni Stadion Bata, Malabo, Ebebiyin, dan Mongomo.

Soal tim unggulan, Aljazair dan Tunisia dijagokan untuk menjadi juara Piala Afrika kali ini. Lalu, meskipun Nigeria tidak masuk kualifikasi, masih ada enam tim dari kawasan Afrika Barat yang pantas diperhitungkan, yakni Ghana, Guinea, Pantai Gading, Mali, Senegal, dan Burkina Faso.

Dalam dua kali ajang Piala Afrika terakhir, Mali meraih medali perunggu. Adapun Ghana masuk empat besar pada 2012 lalu. (BBC)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/