26 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Kejurda Tinju Elite Piala Gubsu Seleksi Menuju Kejurnas di Babel

Petinju bertarung pada Kejurda Tinju Elite Piala Gubernur Sumatera Utara 2017.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kejuaraan Daerah (Kejurda) Tinju Elite Piala Gubernur Sumatera Utara tahun 2017 yang berlangsung di Gelanggang Remaja Jalan Sutomo Ujung, Medan mulai digelar Jumat (13/10). Sebanyak 80 petinju dari 17 pengcab siap bersaing menjadi terbaik.

Menurut Sekretaris Panitia Binner Dabukke, kejurda ini merupakan ajang seleksi bagi petinju sebelum menghadapi kejurnas yang berlangsung di Bangka Belitung, 10-18 November mendatang. “Sebagai program jangka pendek, Kejurda ini untuk persiapan menuju kejurnas yang berlangsung di Bangka Belitung. Sedangkan untuk jangka jangka panjang untuk mencari bibit menuju PON 2020 di Papua,” jelas Binner.

Maka, Kejurda ini juga akan menjadi evaluasi bagi empat atlet Sumut yang saat ini masuk dalam Program Sumut Emas (PSE). Keempatnya adalah Rico Bambang Lubis (Medan), Rahmat Febriansyah Siregar (Medan), Indri German Hutagaol (Medan), dan Novijar Maulina (Sergai). Jika keempatnya gagal meraih prestasi terbaik di Kejurda tahun ini, maka akan ada degradasi bagi mereka.

“Kejurda ini juga akan melihat sejauh mana perkembangan petinju Sumut yang saat ini masuk dalam program PSE. Makanya bagi petinju yang gagal meraih juara di tiap kelas, yang kalah akan ada degradasi dan di out kan dari atlet PSE. Karena ini untuk persiapan kejurnas, makanya kita harus tegas ambil keputusan,” ucapnya.

Meski begitu, khusus untuk persiapan kejurnas, sang juara di tiap kelas belum jaminan wakili Sumut. Binner yang juga wakil ketua Bidang Komtek Pertina Sumut ini, telah membentuk tim talent scouting (pemantau) yang akan menyeleksi petinju yang layak wakili Sumut.

“Kita komitmen yang juara tidak jaminan langsung berangkat ke Kejurnas. Karena kita akan melihat apakah kemampuan teknik dan fisiknya mumpuni. Makanya, kita bentuk tim pemantau dari Bidang Konteks, Binpres, dan juri,” jelasnya.

Adapun 17 kabupaten/kota yang ambil bagian, yakni Medan, Langkat, Padangsidempuan, Pematangsiantar, Serdangbedagai, Humbahas, Tapanuli Utara, Labuhan Batu Selatan, Simalungun, Labuhan Batu Tengah, Labuhan Batu, Binjai, Tanjungbalai, Samosir, Deliserdang, Tebingtinggi. (dek)

Petinju bertarung pada Kejurda Tinju Elite Piala Gubernur Sumatera Utara 2017.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kejuaraan Daerah (Kejurda) Tinju Elite Piala Gubernur Sumatera Utara tahun 2017 yang berlangsung di Gelanggang Remaja Jalan Sutomo Ujung, Medan mulai digelar Jumat (13/10). Sebanyak 80 petinju dari 17 pengcab siap bersaing menjadi terbaik.

Menurut Sekretaris Panitia Binner Dabukke, kejurda ini merupakan ajang seleksi bagi petinju sebelum menghadapi kejurnas yang berlangsung di Bangka Belitung, 10-18 November mendatang. “Sebagai program jangka pendek, Kejurda ini untuk persiapan menuju kejurnas yang berlangsung di Bangka Belitung. Sedangkan untuk jangka jangka panjang untuk mencari bibit menuju PON 2020 di Papua,” jelas Binner.

Maka, Kejurda ini juga akan menjadi evaluasi bagi empat atlet Sumut yang saat ini masuk dalam Program Sumut Emas (PSE). Keempatnya adalah Rico Bambang Lubis (Medan), Rahmat Febriansyah Siregar (Medan), Indri German Hutagaol (Medan), dan Novijar Maulina (Sergai). Jika keempatnya gagal meraih prestasi terbaik di Kejurda tahun ini, maka akan ada degradasi bagi mereka.

“Kejurda ini juga akan melihat sejauh mana perkembangan petinju Sumut yang saat ini masuk dalam program PSE. Makanya bagi petinju yang gagal meraih juara di tiap kelas, yang kalah akan ada degradasi dan di out kan dari atlet PSE. Karena ini untuk persiapan kejurnas, makanya kita harus tegas ambil keputusan,” ucapnya.

Meski begitu, khusus untuk persiapan kejurnas, sang juara di tiap kelas belum jaminan wakili Sumut. Binner yang juga wakil ketua Bidang Komtek Pertina Sumut ini, telah membentuk tim talent scouting (pemantau) yang akan menyeleksi petinju yang layak wakili Sumut.

“Kita komitmen yang juara tidak jaminan langsung berangkat ke Kejurnas. Karena kita akan melihat apakah kemampuan teknik dan fisiknya mumpuni. Makanya, kita bentuk tim pemantau dari Bidang Konteks, Binpres, dan juri,” jelasnya.

Adapun 17 kabupaten/kota yang ambil bagian, yakni Medan, Langkat, Padangsidempuan, Pematangsiantar, Serdangbedagai, Humbahas, Tapanuli Utara, Labuhan Batu Selatan, Simalungun, Labuhan Batu Tengah, Labuhan Batu, Binjai, Tanjungbalai, Samosir, Deliserdang, Tebingtinggi. (dek)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/