SUMUTPOS.CO – Bagi mereka yang jeli melihat pertandingan sepak bola, akan kaget setelah nama Lionel Messi dinobatkan sebagai pemain terbaik dalam Piala Dunia Brasil 2014. Pasalnya, bintang Argentina itu tidak terlalu bermain ngotot dalam pertandingan final melawan Jerman di Estadio do Maracana, dini hari kemarin (14/78).
Apalagi, sepanjang pertandingan, Messi yang posisi idealnya adalah seorang striker murni tersebut lebih banyak beroperasi di lini tengah. Akibatnya, Messi sangat jarang terlihat mengancam pertahanan Jerman. Praktis, sepanjang pertandingan, striker Barcelona ini hanya empat kali melakukan shot on goal.
Nah, karena bermain di bawah form tersebut, Messi hanya mendapat angka 6 untuk rating pemain yang terlibat di partai puncak tersebut. Bagi Messi yang telah memiliki kualitas dengan kaliber dunia, tentu angka tersebut sangat kontras dan jauh dari kata ideal.
Sebab, bila ingin dibadingkan dengan skuad Jerman, angka enam tersebut adalah rating terendah untuk Philipp Lahm dan kawan-kawan. Sebut saja Mario Gotze yang hanya mendapat kesempatan bermain dua menit di waktu normal dan berhasil menembus angka delapan.
Atau pemain lain seperti gelandang serang Thomas Muller, Andre Schurrle, yang mampu menembus angka tujuh untuk urusan rating. Meski begitu, Akejandro Sabella, pelatih timnas Argentina mengungkapkan bahwa, rating bukan sebuah prestasi yang harus diperdebatkan.
“Karena kebetulan saja kami gagal untuk juara. Coba saja kalau yang juara adalah Argentina, maka semuanya akan berbalik,” ucap pelatih berusia 59 tahu tersebut kepada Reuters. “Bagi kami, Messi tetap yang terbaik dalam tim ini dan sepanjang turnamen ini,” timpalnya.
Terlepas dari itu, untuk urusan rating, angka tertinggi yang berhasil dicapai oleh skuad La Albiceleste “julukan timnas Argentina” adalah angka tujuh. Itu masing-masing dicapai oleh penjaga gawang Sergio Romero, serta Pablo Zabaleta, Ezequiel Garay, dan Javier Mascherano. (jp)