SUMUTPOS.CO – Faktor kebugaran ikut mempengaruhi performa Argentina di laga final melawan Jerman kemarin. Pengakuan itu disampaikan Lionel Messi. Kapten sekaligus mesin gol Argentina itu menilai, Jerman lebih diuntungkan karena punya waktu istirahat yang lebih panjang ketimbang Tango-julukan timnas Argentina.
“Ya, faktanya kami bermain (di laga semifinal) sehari setelah mereka. Itu pun kami harus melewati perpanjangan waktu dan adu penalti. Itu berdampak pada penampilan kami hari ini,” kata Messi kepada Foxsports.
“Selisih satu hari untuk masa istirahat itu bisa memberikan dampak yang besar,” lanjut pemain Barcelona itu.
Teror dari fans lokal itu mereduksi kebugaran Messi dkk. Sebagaimana diungkapkan pemain belakang Martin Demichelis. Menurutnya, sehari sebelum laga final, fans Brasil di Rio de Janeiro terus mengganggu istirahat pemain Argentina. Mereka kerap menyalakan kembang api di sekitar hotel tempat Messi dkk. Kembang api tersebut dinyalakan pada pukuk empat pagi.
“Mereka (fans Brasil) terus mengganggu kami. Mereka kerap menyalakan kembang api dari luar hotel kami saat jam menunjukkan pukul empat pagi. Mereka ingin membangunkan dan mengganggu waktu istirahat kami,” keluh Demichelis.
Sementara itu, gelandang Argentina Javier Mascherano menilai, timnya sudah berjuang keras untuk meraih gelar. Mascherano pun kecewa karena gol penentu kemenangan Jerman lahir pada menit ke-113 atau tujuh menit sebelum laga babak kedua perpanjangan waktu berakhir.
“Kekalahan ini akan membekas seumur hidup. Karena, ini adalah kesempatan terbaik kami untuk menjadi juara dunia,” keluh Mascherano kepada Goal.
Mascherano memang pantas kecewa. Sebab, saat ini usianya sudah 30 tahun, sehingga akan berat bagi dia untuk bisa bersaing masuk skuad Tango di Piala Dunia 2018.
“Saya merasakan kekecewaan yang sangat mendalam. Kami telah memberikan semua yang kami bisa. Kami merasa terpukul, begitu juga suporter,” lanjutnya. (bas)