Pemain PSMS U-21 Tes Narkoba

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pengurus PSMS tidak main-main dalam menyiapkan program panjang untuk tim junior. Pasca rampung dengan seleksi tahap I, kini peserta seleksi U-21 telah menciut menjadi 130 pemain. Bila lolos lagi ke tahap final dengan jumlah 60 pemain, ada tahap di luar tekniks yang harus dirampungkan dengan tes narkoba.

Hal tersebut diucapkan Ketua Umum PSMS Medan, Dr Mahoyno usai memantau jalannya seleksi hari pertama tahap II di Stadion Teladan Medan, Senin (14/12) sore.

“Kita mau PSMS benar-benar bersih, bukan hanya dari pengurus saja tapi pemain juga. Jadi benar, kita akan tes kesehatan para pemain nantinya,” ujar Mahyono yang menegaskan percuma pemain lolos teknis, jika terbukti menggunakan narkoba akan dicoret dari bagian tim.

Mahyono juga menambahkan, PSMS akan terus menjadi ikon sepak bola Medan. Makanya pihaknya kian serius dengan merekrut para pemain terbaik untuk cikal bakal PSMS di masa depan. Menurutnya antusias para peserta sangat positif untuk ikut seleksi. Itu setidaknya menjadi bukti bahwa PSMS masih menjadi tujuan bagi para pesepakbola muda.

Makanya, lanjut Mahyono, antusias para peserta juga akan disambut dengan kerja keras seluruh pengurus dengan terus melakukan kordianasi kepada pembina dan juga jajaran managemen.

“Kita terus kordinasi kepada Pangkostrad sebagai pembina dan juga termasuk Trimedya Panjaitan . Kesempatan itu untuk menjadikan hubungan baik antara pihak-pihak di PSMS,” ujar Mahyono didampingi direktur teknis PSMS U-21, Yongki Haurissa, Penanggungjawab PSMS U-21 Freddy Hutabarat, serta tim pemandu bakat Legirin, Sumardi dan Budi.

Terbukti, kondisi PSMS saat ini juga menjadi sorotan sejumlah perusahaan serta pengusaha yang ingin menjadi sponsorhip untuk tim dengan julukan Ayam Kinantan itu. Namun, Mahyono masih enggan menyebutkan siapa-siapa pihak yang ingin bekerjasama dengan PSMS. “Setidaknya sudah ada 5 sponsor yang sudah masuk ke kita. Artinya saat ini PSMS udah mulai dilirik sponsor,” katanya.

“Nanti kita akan sebutkan itu dalam temu pers, karena kita mau semua itu transparan. Tungu saja waktunya,” pungkas Mahyono. (dek)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pengurus PSMS tidak main-main dalam menyiapkan program panjang untuk tim junior. Pasca rampung dengan seleksi tahap I, kini peserta seleksi U-21 telah menciut menjadi 130 pemain. Bila lolos lagi ke tahap final dengan jumlah 60 pemain, ada tahap di luar tekniks yang harus dirampungkan dengan tes narkoba.

Hal tersebut diucapkan Ketua Umum PSMS Medan, Dr Mahoyno usai memantau jalannya seleksi hari pertama tahap II di Stadion Teladan Medan, Senin (14/12) sore.

“Kita mau PSMS benar-benar bersih, bukan hanya dari pengurus saja tapi pemain juga. Jadi benar, kita akan tes kesehatan para pemain nantinya,” ujar Mahyono yang menegaskan percuma pemain lolos teknis, jika terbukti menggunakan narkoba akan dicoret dari bagian tim.

Mahyono juga menambahkan, PSMS akan terus menjadi ikon sepak bola Medan. Makanya pihaknya kian serius dengan merekrut para pemain terbaik untuk cikal bakal PSMS di masa depan. Menurutnya antusias para peserta sangat positif untuk ikut seleksi. Itu setidaknya menjadi bukti bahwa PSMS masih menjadi tujuan bagi para pesepakbola muda.

Makanya, lanjut Mahyono, antusias para peserta juga akan disambut dengan kerja keras seluruh pengurus dengan terus melakukan kordianasi kepada pembina dan juga jajaran managemen.

“Kita terus kordinasi kepada Pangkostrad sebagai pembina dan juga termasuk Trimedya Panjaitan . Kesempatan itu untuk menjadikan hubungan baik antara pihak-pihak di PSMS,” ujar Mahyono didampingi direktur teknis PSMS U-21, Yongki Haurissa, Penanggungjawab PSMS U-21 Freddy Hutabarat, serta tim pemandu bakat Legirin, Sumardi dan Budi.

Terbukti, kondisi PSMS saat ini juga menjadi sorotan sejumlah perusahaan serta pengusaha yang ingin menjadi sponsorhip untuk tim dengan julukan Ayam Kinantan itu. Namun, Mahyono masih enggan menyebutkan siapa-siapa pihak yang ingin bekerjasama dengan PSMS. “Setidaknya sudah ada 5 sponsor yang sudah masuk ke kita. Artinya saat ini PSMS udah mulai dilirik sponsor,” katanya.

“Nanti kita akan sebutkan itu dalam temu pers, karena kita mau semua itu transparan. Tungu saja waktunya,” pungkas Mahyono. (dek)