26 C
Medan
Friday, September 27, 2024

Minta Penundaan Laga Kontra USU

jawa pos
JUAL: Saham Sriwijaya FC sudah jadi milik Gubernur Sumsel.

SUMUTPOS.CO – Kisruh internal Sriwijaya FC mencapai titik puncak. Muddai Maddang selaku pengelola Sriwijaya FC akhirnya dipaksa mundur dan menyerahkan saham klub kepada Herman Deru, Gubernur Sumatera Selatan.

Kini saham yang mencapai 88 persen tersebut sudah dipegang oleh Herman Deru. Namun dalam masalah ini, Herman tidak mau dipandang sebagai gubernur. Ia lebih memilih menyelesaikan persoalan ini secara pribadi.”Jadi saya minta saham ini diambil dan dilepas. Kami ingin SFC ini tetap dipertahankan,” tegasnya.

Nantinya Herman Deru akan memberikan kesempatan bagi semua orang yang ingin memiliki saham tersebut. Jika ada kelompok suporter ingin memilikinya, maka dapat membeli melalui koperasi dan lain sebagainya.

Sementara itu, Sekda Sumsel, Nasrun Umar menyakini penyerahan saham dari Muddai Maddang kepada Herman Deru merupakan solusi terbaik. Ia berharap Sriwijaya bisa berada dalam kondisi lebih baik lagi.

“Kami ingin eksistensi SFC terus dijaga. Nantinya kepada siapa gubernur menyerahkan tongkat estafet akan diputuskan setelah rembuk ini,” ucap Nasrun.

Keputusan Muddai Maddang menyerahkan saham Sriwijaya FC kepada Gubernur Sumatera Selatan berujung dengan tertundanya persiapan tim jelang menghadapi lanjutan pertandingan di Piala Indonesia. Karena peralihan saham ini, manajemen meminta pihak terkait untuk mengubah jadwal pertandingan.

Di babak 32 besar, Sriwijaya akan bertarung melawan Keluarga USU Medan. Pertandingan yang menerapkan sistem kandang-tandang ini bakal diadakan pada 22 Januari dan 6 Februari 2019.

“Kami minta dilakukan penundaan selama dua bulan sejak surat tersebut disampaikan,” kata Sekretaris PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM), Faisal Mursyid.

Saat ini pihaknya tengah melakukan persiapan dan pelaksanaan proses konsolidasi serta perubahan komposisi manajemen pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB). Hal tersebut tentunya memakan waktu sehingga memengaruhi persiapan tim. “Kami harap permohonan ini diterima dan dapat ditunda sesuai dengan jadwal,” harapnya. (bbs/jpc/don)

jawa pos
JUAL: Saham Sriwijaya FC sudah jadi milik Gubernur Sumsel.

SUMUTPOS.CO – Kisruh internal Sriwijaya FC mencapai titik puncak. Muddai Maddang selaku pengelola Sriwijaya FC akhirnya dipaksa mundur dan menyerahkan saham klub kepada Herman Deru, Gubernur Sumatera Selatan.

Kini saham yang mencapai 88 persen tersebut sudah dipegang oleh Herman Deru. Namun dalam masalah ini, Herman tidak mau dipandang sebagai gubernur. Ia lebih memilih menyelesaikan persoalan ini secara pribadi.”Jadi saya minta saham ini diambil dan dilepas. Kami ingin SFC ini tetap dipertahankan,” tegasnya.

Nantinya Herman Deru akan memberikan kesempatan bagi semua orang yang ingin memiliki saham tersebut. Jika ada kelompok suporter ingin memilikinya, maka dapat membeli melalui koperasi dan lain sebagainya.

Sementara itu, Sekda Sumsel, Nasrun Umar menyakini penyerahan saham dari Muddai Maddang kepada Herman Deru merupakan solusi terbaik. Ia berharap Sriwijaya bisa berada dalam kondisi lebih baik lagi.

“Kami ingin eksistensi SFC terus dijaga. Nantinya kepada siapa gubernur menyerahkan tongkat estafet akan diputuskan setelah rembuk ini,” ucap Nasrun.

Keputusan Muddai Maddang menyerahkan saham Sriwijaya FC kepada Gubernur Sumatera Selatan berujung dengan tertundanya persiapan tim jelang menghadapi lanjutan pertandingan di Piala Indonesia. Karena peralihan saham ini, manajemen meminta pihak terkait untuk mengubah jadwal pertandingan.

Di babak 32 besar, Sriwijaya akan bertarung melawan Keluarga USU Medan. Pertandingan yang menerapkan sistem kandang-tandang ini bakal diadakan pada 22 Januari dan 6 Februari 2019.

“Kami minta dilakukan penundaan selama dua bulan sejak surat tersebut disampaikan,” kata Sekretaris PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM), Faisal Mursyid.

Saat ini pihaknya tengah melakukan persiapan dan pelaksanaan proses konsolidasi serta perubahan komposisi manajemen pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB). Hal tersebut tentunya memakan waktu sehingga memengaruhi persiapan tim. “Kami harap permohonan ini diterima dan dapat ditunda sesuai dengan jadwal,” harapnya. (bbs/jpc/don)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/