25.6 C
Medan
Sunday, June 2, 2024

Kisruh Pengprov PRSI, KONI Sumut Diminta Bersikap Tegas

MEDAN, SUMUTPOS.CO – KONI Provinsi Sumatera Utara diminta bersikap menyelesaikan dualisme kepengurusan Pengrov PRSI. Pasalnya, kisruh ini mengganggu pembinaan atlet. “Sikap dan keputusan KONI Sumut sekarang ini yang dibutuhkan,” kata mantan atlet polo air Sumut, Eddy Irianto di Medan, Jumat (15/7)

Seperti diketahui Pengprov PRSI Sumut masih bermasalah karena ada dualisme kepengurusan. Situasi ini telah mengganggu pembinaan atlet. “Sedih kita dengan kondisi saat ini. Dampaknya ke pembinaan atlet,” ungkapnya.

Sebagai mantan atlet, Eddy berharap ada solusi untuk pembinaan bagi para atlet. “Saat ini pembinaan atlet asal-asalan, karena kebanyakan atlet berasal dari daerah yang kemarin mengajukan mosi tak percaya kepada Muchrid Nasution,” paparnya.

Untuk itu, Eddy meminta KONI sebagai induk organisasi olahraga di Sumut melakukan langkah terbaik. “Jangan cuma gara-gara oknum, KONI Sumut tak tegas bersikap. Sikap tegas yang dibutuhkan,” ungkapnya.

Dia menghimbau jangan sampai atlet yang sudah dibina susah payah berlarian ke proplvinsi lain. “Kalau ini terjadi, sangat disayangkan dan kita tidak bisa berbuat apa-apa, karena sudah menyangkut kebutuhan seoarang atlet,” tambah Eddy

Seperti diketahui, 15 pengcab PRSI se Sumut membuat mosi tak percaya terhadap Muchrid Nasution. Kemudian di lanjutkan dengan menggelar Musprovlub.

Namun, PB PRSI tak mengakuinya. Padahal pengcab PRSI se Sumut membuat mosi tak percaya dan musprovlub murni karena gerah aquatic Sumut selama di nakhodai Muchrid Nasution tak berprestasi. Parahnya lagi, polo air Sumut langganan medali emas PON harus dua kali absen di ajang empat tahunan itu.

Eddy meminta KONI Sumut melihat ke belakang prestasi aquatik Sumut. Sejak dipimpin oleh Muchrid Nasution dari tahun 2015 hingga sekarang makin merosot.

Selama periodesasi tahun 2015-2022 roda organisasi tidak berjalan, tidak adanya pembinaan atlet dan program kerja. “Event – event pun dan rakerda tidak ada,” pungkasnya. (dek)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – KONI Provinsi Sumatera Utara diminta bersikap menyelesaikan dualisme kepengurusan Pengrov PRSI. Pasalnya, kisruh ini mengganggu pembinaan atlet. “Sikap dan keputusan KONI Sumut sekarang ini yang dibutuhkan,” kata mantan atlet polo air Sumut, Eddy Irianto di Medan, Jumat (15/7)

Seperti diketahui Pengprov PRSI Sumut masih bermasalah karena ada dualisme kepengurusan. Situasi ini telah mengganggu pembinaan atlet. “Sedih kita dengan kondisi saat ini. Dampaknya ke pembinaan atlet,” ungkapnya.

Sebagai mantan atlet, Eddy berharap ada solusi untuk pembinaan bagi para atlet. “Saat ini pembinaan atlet asal-asalan, karena kebanyakan atlet berasal dari daerah yang kemarin mengajukan mosi tak percaya kepada Muchrid Nasution,” paparnya.

Untuk itu, Eddy meminta KONI sebagai induk organisasi olahraga di Sumut melakukan langkah terbaik. “Jangan cuma gara-gara oknum, KONI Sumut tak tegas bersikap. Sikap tegas yang dibutuhkan,” ungkapnya.

Dia menghimbau jangan sampai atlet yang sudah dibina susah payah berlarian ke proplvinsi lain. “Kalau ini terjadi, sangat disayangkan dan kita tidak bisa berbuat apa-apa, karena sudah menyangkut kebutuhan seoarang atlet,” tambah Eddy

Seperti diketahui, 15 pengcab PRSI se Sumut membuat mosi tak percaya terhadap Muchrid Nasution. Kemudian di lanjutkan dengan menggelar Musprovlub.

Namun, PB PRSI tak mengakuinya. Padahal pengcab PRSI se Sumut membuat mosi tak percaya dan musprovlub murni karena gerah aquatic Sumut selama di nakhodai Muchrid Nasution tak berprestasi. Parahnya lagi, polo air Sumut langganan medali emas PON harus dua kali absen di ajang empat tahunan itu.

Eddy meminta KONI Sumut melihat ke belakang prestasi aquatik Sumut. Sejak dipimpin oleh Muchrid Nasution dari tahun 2015 hingga sekarang makin merosot.

Selama periodesasi tahun 2015-2022 roda organisasi tidak berjalan, tidak adanya pembinaan atlet dan program kerja. “Event – event pun dan rakerda tidak ada,” pungkasnya. (dek)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/