30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Indonesia Gagal ke Final AFF U-18 2017

Foto: Dika Kawengian/Jawapos
Ekspresi kesedihan para pemain timnas U-19 Indonesia setelah kalah di adu pinalti dalam laga semfinal AFF U-18 2017 melawan timnas U-18 Thailand yang berlangsung di Thuwunna Stadium, Yangon, Myanmar. Skor akhir Indonesia kalah adu penalti 3-2 atas Thailand. (15/9).

YANGON, SUMUTPOS.CO –  Garuda Nusantara harus mengubur impian kembali juara Piala AFF U-18 2017. Langkah mereka harus dihentikan oleh Thailand di semifinal melalui adu penalti. Meski tampil spartan dengan 10 pemain, mereka harus takluk 2-3 pada via adu jotos.

“Saya berterimakasih atas perjuangan pemain, kami dari babak kedua mulai bermain 10 orang. Babak kedua kami banyak peluang tapi gagal tercipta gol, penalti pun sudah kami siapkan sejak TC di Yogya dan Karawaci,” ungkap Indra.

Mantan pelatih Bali United itu juga meminta maaf karena belum bisa penuhi target. Mereka sudah berusaha semaksimal mungkin. “Lalu soal Feby Eka saya ganti karena cedera, dan kram. Penendang pilihan kami ada 5 awalnya, tapi 1 cedera maka kami ganti,” katanya.

Pelatih asal Padang itu mengakui, Indonesia sejatinya punya peluang emas namun gagal dimanfaatkan dengan maksimal menjadi gol. Bahkan saat hanya bermain dengan 10 orang, Indonesia bisa menampilkan performa gemilang. Karena itu, dia tetap mengapresiasi pemainnya yang menunjukkan semangat yang spartan.

Laga adu penalti harus dilakukan, setelah dalam waktu normal 2 x 45 menit, kedua tim bermain imbang 0-0. Indonesia mendapatkan kesempatan menendang pertama. Egy Maulana Vikri melangkah dengan mantap dan berhasil melakukan eksekusi.

Angin sempat mengarah ke Indonesia setelah Kritsada Kaman melenceng skor 1-0 untuk Indonesia. Sayang, penendang kedua Indonesia M Iqbal yang terlihat gugup gagal menceploskan bola. Sepakannya kena tepis kaki kiper Thailand, Kantaphat Manpati.

Ekspresi kemenangan timnas U-18 Thailand setelah berhasil menang dalam adu pinalti dalam laga semfinal AFF U-18 2017 melawan timnas U-19 Indonesia yang berlangsung di Thuwunna Stadium, Yangon, Myanmar. Skor akhir Indonesia kalah adu penalti 3-2 atas Thailand. (15/9). Foto: Dika Kawengian/Jawapos

Kondisi itu membuat Nattawut Chotiwat percaya diri dan mampu membuat gol untuk menyamakan skor 1-1. Eksekutor ketiga Indonesia M Luthfi Kamal mampu menjalankan tugasnya dengan baik. Chokanan Saimain yagn menjadi penendnag Thailand, ternyata juga berhasil mencetak gol dan membuat skor imbang 2-2.

Angin kemudian menjauh dari Indonesia setelah Nurhidayat Haji Haris yang menjadi penendang keempat skuat Garuda Nusatara, gagal mencetak gol. Sepakannya tertepis kiper Thailand. Kegagalan Timnas U-19 ke final ini, mengulang kegagalan Timnas U-23 di ajang SEA Games di Malaysia lalu.

Bahkan di partai puncak, Malaysia kembali dipertemukan dengan Thailand. Malaysia ke final melalui kemenangan atas tuan rumah Myanmar dengan cara yang sama. Malaysia menang adu penalti dengan skor 5-4 atas Myanmar. Drama adu penalti terpaksa kembali digelar setelah kedua tim hanya bermain tanpa gol sepanjang 90 menit.

Dalam babak tos-tosan itu, kiper Malaysia sukses membendung bola hasil eksekusi dua pemain Myanmar. Sementara, dari enam algojo Malaysia, hanya satu yang gagal menunaikan tugas dengan sempurna karena bola membentur tiang gawang. (bbs/adz)

Foto: Dika Kawengian/Jawapos
Ekspresi kesedihan para pemain timnas U-19 Indonesia setelah kalah di adu pinalti dalam laga semfinal AFF U-18 2017 melawan timnas U-18 Thailand yang berlangsung di Thuwunna Stadium, Yangon, Myanmar. Skor akhir Indonesia kalah adu penalti 3-2 atas Thailand. (15/9).

YANGON, SUMUTPOS.CO –  Garuda Nusantara harus mengubur impian kembali juara Piala AFF U-18 2017. Langkah mereka harus dihentikan oleh Thailand di semifinal melalui adu penalti. Meski tampil spartan dengan 10 pemain, mereka harus takluk 2-3 pada via adu jotos.

“Saya berterimakasih atas perjuangan pemain, kami dari babak kedua mulai bermain 10 orang. Babak kedua kami banyak peluang tapi gagal tercipta gol, penalti pun sudah kami siapkan sejak TC di Yogya dan Karawaci,” ungkap Indra.

Mantan pelatih Bali United itu juga meminta maaf karena belum bisa penuhi target. Mereka sudah berusaha semaksimal mungkin. “Lalu soal Feby Eka saya ganti karena cedera, dan kram. Penendang pilihan kami ada 5 awalnya, tapi 1 cedera maka kami ganti,” katanya.

Pelatih asal Padang itu mengakui, Indonesia sejatinya punya peluang emas namun gagal dimanfaatkan dengan maksimal menjadi gol. Bahkan saat hanya bermain dengan 10 orang, Indonesia bisa menampilkan performa gemilang. Karena itu, dia tetap mengapresiasi pemainnya yang menunjukkan semangat yang spartan.

Laga adu penalti harus dilakukan, setelah dalam waktu normal 2 x 45 menit, kedua tim bermain imbang 0-0. Indonesia mendapatkan kesempatan menendang pertama. Egy Maulana Vikri melangkah dengan mantap dan berhasil melakukan eksekusi.

Angin sempat mengarah ke Indonesia setelah Kritsada Kaman melenceng skor 1-0 untuk Indonesia. Sayang, penendang kedua Indonesia M Iqbal yang terlihat gugup gagal menceploskan bola. Sepakannya kena tepis kaki kiper Thailand, Kantaphat Manpati.

Ekspresi kemenangan timnas U-18 Thailand setelah berhasil menang dalam adu pinalti dalam laga semfinal AFF U-18 2017 melawan timnas U-19 Indonesia yang berlangsung di Thuwunna Stadium, Yangon, Myanmar. Skor akhir Indonesia kalah adu penalti 3-2 atas Thailand. (15/9). Foto: Dika Kawengian/Jawapos

Kondisi itu membuat Nattawut Chotiwat percaya diri dan mampu membuat gol untuk menyamakan skor 1-1. Eksekutor ketiga Indonesia M Luthfi Kamal mampu menjalankan tugasnya dengan baik. Chokanan Saimain yagn menjadi penendnag Thailand, ternyata juga berhasil mencetak gol dan membuat skor imbang 2-2.

Angin kemudian menjauh dari Indonesia setelah Nurhidayat Haji Haris yang menjadi penendang keempat skuat Garuda Nusatara, gagal mencetak gol. Sepakannya tertepis kiper Thailand. Kegagalan Timnas U-19 ke final ini, mengulang kegagalan Timnas U-23 di ajang SEA Games di Malaysia lalu.

Bahkan di partai puncak, Malaysia kembali dipertemukan dengan Thailand. Malaysia ke final melalui kemenangan atas tuan rumah Myanmar dengan cara yang sama. Malaysia menang adu penalti dengan skor 5-4 atas Myanmar. Drama adu penalti terpaksa kembali digelar setelah kedua tim hanya bermain tanpa gol sepanjang 90 menit.

Dalam babak tos-tosan itu, kiper Malaysia sukses membendung bola hasil eksekusi dua pemain Myanmar. Sementara, dari enam algojo Malaysia, hanya satu yang gagal menunaikan tugas dengan sempurna karena bola membentur tiang gawang. (bbs/adz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/