30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Mantan Pelatih PSMS, Suryanto Herman Meninggal Dunia

istimewa
Suryanto Herman

Dunia sepak bola Sumut kembali berduka. Setelah kehilangan Syafei Pilly, kini satu lagi jajaran pelatih berpulang. Mantan pelatih PSMS, Suryanto Herman menghembuskan nafas terakhirnya di RSUP Haji Adam Malik, Kamis (15/11) pagi.

Dia wafat pada usia 62 tahun meninggalkan seorang istri dan tiga orang serta enam orang cucu. Kepergian Suryanto Herman membawa kesedihan mendalam tidak bagi keluarga tapi juga rekan sejawatnya.

Para mantan pesepakbola era 1970-an hingga 2000-an hadir tampak hadir di rumah duka Jalan Sei Silau, Medan. Di antaranya Parlin Siagian, Suyud Ngatimin, Sugeng Rahayu, Sakiruddin, Sugito, Abdul Rahman Gurning, Amrustian, Jamaluddin Hutauruk, Sugiar, “Bedul” Abdul Rahman, Selamat Riyadi, Reswandi. Juga hadir Wakil Ketua KONI Medan T Daniel Mozard dan Julius Raja serta insan olahraga lainnya.

“Kita merasa sangat kehilangan atas kepergian Alm Suryanto Herman. Ia salah satu pelatih di Sumut yang mampu memberi “warna” di manapun ia berada,” ujar Parlin Siagian.

Parlin membenarkan, almarhum dimasa hayatnya pernah memperkuat PSMS, termasuk di Turnamen Yusuf Cup Makassar Tahun 1978. Dari karirnya di sepakbola tersebut, ia diterima menjadi Anggota Bhayangkara dan aktif di PS PO Polisi.

“Kalau sebagai pelatih, ia merintis karir di era 1990-an.Dan hingga akhir hayatnya ia menyandang lisensi S1,” tambahnya dan dibenarkan oleh mantan Wasit PSMS M Syarif.

Sebagaimana halnya insan sepakbola Sumut, pihaknya memang senantiasa kompak.

Mungkin karena itu pula, secara kebetulan, tim yang pernah dilatih Parlin, akhirnya juga ditangani oleh Suryanto Herman. “Ya tidak jauh dengan saya. Herman (panggilan akrab almarhum di masa hayatnya), pernah melatih PSMS, PSDS, Medan Jaya, Persiraja, Tim PON bahkan Tim Porwanas Sumut. Pokoknya, apa yang pernah saya latih, akhirnya ia juga melatih di tim tersebut,” jelasnya.

Satu hal yang menjadi tauladan dari sosok Suryanto Herman adalah nilai humanitas (kemanusiaan atau pergaulan) yang begitu tinggi. Sifatnya yang humoris membuat ia diterima dan bisa bergaul. (don)

istimewa
Suryanto Herman

Dunia sepak bola Sumut kembali berduka. Setelah kehilangan Syafei Pilly, kini satu lagi jajaran pelatih berpulang. Mantan pelatih PSMS, Suryanto Herman menghembuskan nafas terakhirnya di RSUP Haji Adam Malik, Kamis (15/11) pagi.

Dia wafat pada usia 62 tahun meninggalkan seorang istri dan tiga orang serta enam orang cucu. Kepergian Suryanto Herman membawa kesedihan mendalam tidak bagi keluarga tapi juga rekan sejawatnya.

Para mantan pesepakbola era 1970-an hingga 2000-an hadir tampak hadir di rumah duka Jalan Sei Silau, Medan. Di antaranya Parlin Siagian, Suyud Ngatimin, Sugeng Rahayu, Sakiruddin, Sugito, Abdul Rahman Gurning, Amrustian, Jamaluddin Hutauruk, Sugiar, “Bedul” Abdul Rahman, Selamat Riyadi, Reswandi. Juga hadir Wakil Ketua KONI Medan T Daniel Mozard dan Julius Raja serta insan olahraga lainnya.

“Kita merasa sangat kehilangan atas kepergian Alm Suryanto Herman. Ia salah satu pelatih di Sumut yang mampu memberi “warna” di manapun ia berada,” ujar Parlin Siagian.

Parlin membenarkan, almarhum dimasa hayatnya pernah memperkuat PSMS, termasuk di Turnamen Yusuf Cup Makassar Tahun 1978. Dari karirnya di sepakbola tersebut, ia diterima menjadi Anggota Bhayangkara dan aktif di PS PO Polisi.

“Kalau sebagai pelatih, ia merintis karir di era 1990-an.Dan hingga akhir hayatnya ia menyandang lisensi S1,” tambahnya dan dibenarkan oleh mantan Wasit PSMS M Syarif.

Sebagaimana halnya insan sepakbola Sumut, pihaknya memang senantiasa kompak.

Mungkin karena itu pula, secara kebetulan, tim yang pernah dilatih Parlin, akhirnya juga ditangani oleh Suryanto Herman. “Ya tidak jauh dengan saya. Herman (panggilan akrab almarhum di masa hayatnya), pernah melatih PSMS, PSDS, Medan Jaya, Persiraja, Tim PON bahkan Tim Porwanas Sumut. Pokoknya, apa yang pernah saya latih, akhirnya ia juga melatih di tim tersebut,” jelasnya.

Satu hal yang menjadi tauladan dari sosok Suryanto Herman adalah nilai humanitas (kemanusiaan atau pergaulan) yang begitu tinggi. Sifatnya yang humoris membuat ia diterima dan bisa bergaul. (don)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/